Hitstat

10 May 2017

Wahyu - Minggu 14 Rabu



Pembacaan Alkitab: Why. 10:1-11
Doa baca: Why. 10:10
Aku pun mengambil kitab itu dari tangan malaikat itu, dan memakannya: Di dalam mulutku kitab itu terasa manis seperti madu, tetapi sesudah aku memakannya, perutku menjadi pahit rasanya.


Meterai-meterai itu bersifat pribadi dan tersembunyi, sedang sangkakala bersifat terbuka, dinyatakan secara umum. Pada saat meterai dibuka, Kristus berdiam diri, tetapi pada saat sangkakala ditiup, Ia tidak lagi berdiam diri.

Dalam sangkakala ketujuh, "Kabar baik" yang "telah Allah beritakan kepada hamba-hamba-Nya, yaitu para nabi," seperti yang tercantum dalam Yesaya 2:2-4; 11:1-10; 65:17-20; 66:22, akan tergenapi; perwujudan kerajaan akan tiba (Why. 11:15), langit yang baru dan bumi yang baru dengan Yerusalem Baru juga akan menyusul tiba (21:1-3).

Dalam ayat 8-9 penulis kitab ini bukan hanya menerima gulungan kitab kecil, bahkan memakannya. Makan ialah menerima sesuatu ke dalam manusia. Kita harus menerima wahyu ilahi, lebih-lebih terhadap Kitab Wahyu, secara demikian. Yeremia dan Yehezkiel pernah berbuat demikian (Yer. 15:16; Yeh. 2:8; 3:1-3).

Kita menerima wahyu ilahi dengan jalan memakannya, pada saat kita memakannya terasa manis, tetapi pada saat mencernanya, yaitu pada saat kita mengalaminya, menjadi pahit (ay. 10). Sewaktu kita membaca berita-berita pelajaran-hayat ini, kita merasa semuanya manis, tetapi dalam pengalaman kita, semuanya terasa pahit. Namun, akhirnya, tidak ada lagi air mata yang mengalir dari mata kita, karena kita hanya menikmati air dari "mata air hayat" (7:17). Hari ini, kita mengenal adanya air mata. Tetapi pada akhirnya tidak akan ada lagi air mata. Sebaliknya, kita akan minum air dari sumber yang menakjubkan. Puji Tuhan! Karena akhirnya tidak ada lagi kepahitan, yang ada hanyalah kemanisan yang kekal.

Setelah Yohanes melihat gulungan kitab kecil itu, yaitu bagian terakhir dari ekonomi Allah, dan memakannya, kitab itu terasa manis di mulutnya namun terasa pahit di perutnya; kemudian ia disuruh bernubuat lagi (ay. 11). Nubuat pada kitab ini terbentuk dari dua bagian. Dari meterai pertama sampai sangkakala keenam (pasal 6--10) adalah bagian pertama, hal ini berlangsung secara tersembunyi. Dari sangkakala ketujuh sampai langit yang baru dan bumi yang baru (pasal 11--22) adalah bagian kedua, hal ini terbuka dan nyata. Yohanes sudah bernubuat pada bagian yang pertama. Sekarang ia harus bernubuat lagi, bernubuat dalam bagian yang kedua dari kitab ini, yang membahas kedatangan Kristus untuk memiliki bumi sebagai kerajaan-Nya (11:15). Nubuat ini hanyalah terdiri dari sangkakala ketujuh yang meliputi ketujuh cawan, pengangkatan seluruh umat saleh, takhta penghakiman Kristus, pesta pernikahan Anak Domba, kembalinya Kristus dengan pasukan pilihan-Nya untuk mengalahkan Antikristus dan para nabi palsu, pengikatan diri Iblis, Kerajaan Seribu Tahun, pemberontakan terakhir yang dilakukan umat manusia di bawah hasutan Iblis, penghakiman atas orang-orang mati di takhta putih besar untuk menentukan nasib kekal mereka, dan langit baru dan bumi baru dengan Yerusalem Baru. Inilah sangkakala ketujuh dan nubuat Yohanes yang kedua. Ini pula isi dari gulungan kitab kecil, bagian terakhir ekonomi Allah.


Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 2, Berita 26

No comments: