Pembacaan Alkitab: Ef. 6:10-18
Doa baca: Ef. 6:16
Dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab
dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat.
Jika kita memegang erat opini-opini kita, kita tidak akan dapat
mengenakan Kristus sebagai perlengkapan senjata kita. Untuk mengenakan seluruh
perlengkapan senjata Allah, opini kita harus dimatikan. Kebanyakan orang tidak
memiliki Kristus sebagai perlengkapan senjata mereka, malah sebaliknya mereka
memiliki opini yang beraneka ragam. Pemikiran, keinginan, dan pilihan mereka
diatur oleh opini mereka. Karena mereka memiliki opini-opini itu, mereka tidak
bisa memiliki perlengkapan senjata Allah. Benak mereka penuh dengan berbagai
opini, namun mereka tidak memiliki Kristus sebagai ketopong keselamatan pada
kepala mereka. Cara satu-satunya untuk mengenakan ketopong keselamatan sebagai
tudung kita ialah membiarkan semua opini dan konsepsi kita ditaklukkan dan
dimatikan. Kita perlu berdoa, "Ya Tuhan, belas kasihanilah aku, bunuhlah
pikiran, opini dan konsepsiku." Jika kita dengan tulus berdoa demikian,
kita akan berada di bawah penudungan ketopong keselamatan ini. Demikian juga
mengenai tutup dada. Anda mungkin saja memiliki cita rasa dan pilihan Anda
sendiri, mungkin Anda sangat tegas menilai yang Anda sukai dan yang tidak Anda
sukai; jika demikian keadaan Anda, Anda tidak bisa mengenakan tutup dada. Bila
pilihan Anda dimatikan, barulah Anda bisa mengenakan Kristus sebagai tutup dada
yang menutupi hati nurani Anda.
Banyak orang tidak memenuhi syarat untuk berperang melawan
penghulu-penghulu dan penguasa-penguasa di angkasa karena mereka terjerat
dengan berbagai konsepsi, opini, dan pilihan mereka. Peperangan yang mereka
ketahui tidak lain adalah peperangan yang di dalam batin mereka, bukan
peperangan di angkasa. Mereka tidak mampu lepas dari diri mereka sendiri untuk
menerobos ke dalam wilayah kekuasaan musuh di angkasa. Mereka seperti pesawat
tempur yang tidak bisa terbang karena cuaca buruk. "Cuaca buruk" ini
adalah diri mereka sendiri, yang penuh dengan berbagai opini, pilihan, maksud,
keputusan, kesenangan, dan kebencian. Karena kebanyakan orang terjerat dengan
perkara-perkara ini, dan tidak mengenakan Kristus yang almuhit sebagai
perlengkapan senjata yang menutupi dan memperlengkapi mereka, maka mereka tidak
mampu membubung ke angkasa untuk memerangi musuh yang di angkasa. Sebaliknya,
mereka masih terbungkus dalam segala opini dan konsepsi mereka.
Dalam Wahyu 12 kita memiliki visi, sedangkan dalam Kitab Efesus
kita memiliki cara yang riil untuk mengalami visi ini. Meskipun Wahyu 12
mewahyukan bagian yang lebih tangguh di dalam perempuan itu, namun pasal ini
tidak memberi tahu kita cara untuk menjadi bagian yang lebih kuat itu. Caranya,
terbentang dalam Kitab Efesus, yaitu manusia batiniah kita diperkuat, diberi
kekuatan untuk mengalami kekayaan Kristus, dan juga menjadi tangguh demi
mengenakan perlengkapan senjata Allah melalui mendoa-bacakan firman yang
bersifat membunuh. Firman yang kita terima melalui doa-baca akan membunuh
setiap unsur negatif dalam diri kita. Semakin banyak unsur negatif yang
terbunuh, kita akan semakin diperlengkapi dengan perlengkapan senjata Allah.
Kalau demikian keadaan kita, kita akan bisa tinggal landas dan berperang
melawan penghulu-penghulu dan penguasa-penguasa di angkasa. Karena itu, cara
berperang sebagai anak laki-laki kita temukan dalam Efesus 6.
Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 3, Berita 45
No comments:
Post a Comment