Pembacaan Alkitab: Why. 15:5
Doa baca: Why. 15:5
Setelah itu aku melihat Bait Suci -- Kemah Kesaksian
-- di surga, terbuka.
Dalam 15:5-8 kita melihat suasana di surga sebelum ketujuh cawan
ditumpahkan. Kemah kesaksian dalam
Perjanjian Lama terdiri dari ruang kudus, dan bagian yang lebih dalam, ruang
maha kudus. Bait suci dalam ayat 5 adalah bagian yang lebih dalam dari Bait Suci,
yaitu ruang maha kudus, tempat tabut berada. Kesaksian adalah hukum Allah yang
mempersaksikan Allah dan yang ditempatkan di dalam tabut (Kel. 25:16). Karena
tabut ditempatkan di dalam kemah, maka kemah itu disebut kemah kesaksian. Di
sini kita melihat bahwa Bait Suci dari kemah kesaksian di surga telah dibuka;
ia tidak lagi tersembunyi, tetapi telah dibuka untuk dilihat oleh alam semesta.
Ayat 5 merupakan kelanjutan pasal
11:19, dan keduanya perlu kita hubungkan. Takhta yang dilingkungi pelangi
dalam 4:2-3 adalah pusat segala penghakiman yang dilaksanakan atas bumi dalam
pasal 6--11, ini di aspek negatifnya; sedang Bait Suci yang memiliki tabut
perjanjian adalah pusat semua perampungan Allah di alam semesta yang
dilaksanakan dalam pasal 12--22, ini di aspek positifnya. Karena itu, dalam
bagian pertama dari Kitab Wahyu, dari pasal 1--11, pusat wahyu berada pada
takhta yang dilingkungi pelangi. Dalam bagian kedua, pasal 12--22, pusat wahyu
tidak lagi berada pada takhta yang dilingkungi pelangi, melainkan pada Bait
Suci dengan tabut perjanjiannya.
Kesaksian Allah adalah pengekspresian diri Allah melalui
bangunan-Nya. Pada akhir pasal 11 terdapat gempa bumi yang dahsyat, mungkin
merupakan gempa bumi yang paling dahsyat dalam sejarah. Tetapi pada akhir
bagian kedua terdapat Yerusalem Baru, yang merupakan bangunan Allah, ekspresi
Allah, juga kesaksian Allah. Seluruh Yerusalem Baru adalah ruang maha kudus.
Kota ini berbentuk kubus. Panjang, lebar dan tingginya masing-masing dua belas
ribu stadia (21:16). Ini merupakan Bait Suci yang diperluas, kesudahan dari
sebelas pasal yang terakhir dari Kitab Wahyu. Kesebelas pasal yang pertama
berakhir dengan gempa bumi yang dahsyat, dan sebelas pasal yang terakhir
disudahi dengan Yerusalem Baru. Betapa kontrasnya!
Bait Suci dengan tabut perjanjian merupakan ekspresi Allah dengan
Kristus Allah. Bait adalah tempat kediaman Allah, ekspresi Allah; sedang tabut
perjanjian adalah Kristus sebagai kesaksian Allah. Karena kesebelas pasal yang
terakhir dari Kitab Wahyu adalah untuk ekspresi Allah dan Kristus-Nya, maka
fokus bagian ini adalah Bait Allah dan tabut perjanjian Allah. Akhirnya,
Yerusalem Baru akan menjadi Bait yang diperluas, dan dalamnya akan ada tabut
perjanjian. Kristus, sebagai Anak Domba. Karena itu, sebagai hasil perbuatan
Allah dalam pasal 12--22, kita nampak Bait yang kekal dengan tabut perjanjian
yang kekal.
Untuk memahami Kitab Wahyu, kita harus mempunyai visi yang
menyeluruh seperti ini. Dengan memiliki visi ini barulah kita mengetahui di
mana kita berada. Perempuan dengan anak laki-laki diperlukan untuk Bait Allah
dan tabut perjanjian Allah. Perempuan cemerlang adalah untuk Yerusalem Baru.
Terakhir, kota itu akan menjadi perempuan, karena sebagai
"kota-perempuan", ia akan menjadi istri Anak Domba (21:9-10).
Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 3, Berita 49
No comments:
Post a Comment