Pembacaan Alkitab: Why. 15:1-4
Doa baca: Why. 15:3-4
Mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan
nyanyian Anak Domba, bunyinya, "Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya
Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala
bangsa! Siapakah yang tidak takut, ya Tuhan, dan tidak memuliakan nama-Mu?
Sebab Engkau saja yang kudus; karena semua bangsa akan datang dan sujud
menyembah Engkau, sebab telah nyata kebenaran segala penghakiman-Mu.
Kita boleh
menyebut orang-orang yang tercantum dalam Wahyu 15:2 sebagai pemenang
belakangan, kaum beriman yang telah melewati kesusahan besar dan telah menang
atas Antikristus, tidak menyembahnya. Orang-orang ini adalah orang-orang yang
disinggung dalam 14:12-13, yang akan menjadi martir di bawah penganiayaan
Antikristus, kemudian dibangkitkan untuk meraja bersama Kristus dalam Kerajaan
Seribu Tahun (20:4). Pemenang belakangan adalah orang-orang yang telah menang
atas binatang itu, patungnya dan bilangan namanya. Meskipun mereka telah
dibunuh oleh Antikristus, dalam pandangan Allah, mereka itu telah menang. Namun
karena mereka menjadi pemenang dalam waktu yang lebih lambat, maka kita sebut
mereka itu pemenang belakangan.
Ayat 2
mengatakan bahwa pemenang belakangan itu berdiri di atas lautan kaca. Hal ini
pertama-tama menyatakan bahwa mereka telah bangkit dari kematian. Fakta ini juga menunjukkan bahwa mereka telah
diangkat dan berada di atas telaga api (yang diacu oleh lautan kaca, yaitu
kematian yang kedua -- Why. 4:6; 20:14), juga terlepas dari penghakiman nyala
api kekal Allah (14:9-11). Penghakiman tidak ada sangkut-pautnya dengan mereka.
Lautan kaca ini bukan berisi air,
melainkan api. Menurut Alkitab, Allah melaksanakan penghakiman-Nya atas bumi,
malaikat, dan umat manusia yang telah memberontak kepada-Nya, mula-mula dengan
air, kemudian dengan api. Setelah Allah menghakimi malaikat pemberontak dan
bumi dengan air, maka air penghakiman itu menjadi laut. Lautan api adalah
kesimpulan semua api yang dipakai oleh Allah untuk menghakimi berbagai perkara
pemberontakan. Jadi, kedua sarana yang dipakai oleh Allah untuk melaksanakan penghakiman,
yaitu air dan api, akan bercampur menjadi satu, mula-mula sebagai lautan kaca,
dan terakhir sebagai lautan api. Lautan kaca, sebagai pendahuluan dari lautan
api, akan berkembang menjadi lautan api.
Ayat 3 mengatakan, para pemenang
belakangan itu "menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian
Anak Domba". Nyanyian Musa
tercantum dalam Keluaran 15:1-18, memuji Allah karena kemenangan atas pasukan
Firaun oleh penyelamatan Allah yang menang melalui air penghakiman Laut Merah.
Sekarang para pemenang belakangan menyanyikan lagi nyanyian ini di atas lautan
kaca, menunjukkan bahwa mereka telah mengalahkan kekuasaan Antikristus, yang
akan dihakimi Allah dengan api lautan kaca (19:20). Nyanyian Musa menyatakan
kemenangan penghakiman Allah atas musuh umat-Nya, memuji Allah atas
penghakiman-Nya di pihak negatifnya; sedangkan nyanyian Anak Domba menyatakan
penebusan Kristus yang dialami oleh umat Allah di hadapan musuh, memuji Allah
atas penebusan Kristus di pihak positifnya. Para pemenang belakangan bisa
berdiri di atas lautan kaca karena Allah telah menghakimi musuh dan karena
Kristus telah menebus umat-Nya. Dalam pujian mereka kepada Allah, pemenang
belakangan menyatakan kepada alam semesta bahwa mereka berada di luar
penghakiman Allah yang dilaksanakan atas musuh-musuh-Nya dan mereka berbagian
dalam penebusan Kristus.
Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 3, Berita 49
No comments:
Post a Comment