Pembacaan Alkitab: Why. 14:1-5
Doa baca: Why. 14:4
Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan
dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan.
Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi.
Mereka ditebus dari antara manusia sebagai kurban-kurban sulung bagi Allah dan
bagi Anak Domba itu.
Mungkin Anda tidak tahu apa perbedaan
antara para pemenang dalam pasal 12 dengan para pemenang dalam pasal 14. Dalam
pasal 12 kita melihat anak laki-laki, sedang dalam pasal 14 kita melihat buah
bungar. Anak laki-laki itu untuk berperang dan mengalahkan Iblis. Jadi, anak
laki-laki untuk menanggulangi dan membereskan musuh. Buah bungar bukan untuk
berperang, melainkan untuk memuaskan Allah dan Anak Domba. Allah dan Anak Domba
membutuhkan kenikmatan. Kita, para pemenang yang hidup ini, akan menjadi buah
bungar untuk memuaskan kebutuhan-Nya akan kenikmatan. Musuh, si jahat, yang
berada di surga harus dicampakkan ke bumi oleh anak laki-laki, yang akan
melaksanakan penghakiman Tuhan atas dirinya. Itulah fungsi anak laki-laki.
Namun, di surga masih ada kebutuhan lainnya -- Allah harus dipuaskan. Allah
lapar dan haus; Dia ingin mendapatkan dan mencicipi buah bungar untuk
kepuasan-Nya.
Dalam perlambangan, buah bungar bukan
dibawa pulang ke rumah petani, melainkan dibawa ke rumah Allah, Bait Suci,
untuk kepuasan-Nya. Demikian juga dengan Tuhan Yesus sebagai buah bungar (1
Kor. 15:20, 23). Pada pagi hari kebangkitan-Nya, Tuhan tidak mengizinkan Maria
menjamah-Nya. Kata-Nya, "Janganlah
engkau menyentuh Aku, sebab Aku belum naik kepada Bapa"
(Yoh. 20:17 Tl.). Tuhan seolah-olah berkata, "Janganlah menyentuh Aku,
karena Aku harus menyajikan kesegaran kebangkitan-Ku kepada Bapa-Ku. Bapa-Ku
haruslah yang pertama mencicipi kesegaran kebangkitan-Ku." Kita semua
perlu belajar menyajikan diri kita secara segar, intim, dan penuh kasih kepada
Tuhan untuk kenikmatan-Nya. Kita harus berada pada tingkat yang paling tinggi,
tidak mau melakukan perkara tertentu bukan karena takut, melainkan karena cinta
kepada Tuhan. Karena saya mengasihi Tuhan, saya tidak mau melakukan
perkara-perkara tertentu. Saya mempunyai kebebasan untuk berbuat, namun karena
cinta saya kepada Tuhan Yesus, saya tidak mau melakukannya.
Ayat 5 mengatakan tentang buah bungar, "Di dalam mulut
mereka tidak terdapat dusta." Dusta
adalah ekspresi dan wakil Iblis. Iblis adalah bapak semua pendusta, dan dusta
berasal dari dia (Yoh. 8:44). Dalam mulut pemenang tidak terdapat dusta. Ini
menyatakan bahwa mereka sedikit pun tidak mengekspresikan kadar Iblis. Jika
kita menempuh hidup yang mengasihi Tuhan, tidak akan ada dusta atau kepalsuan
yang keluar dari mulut kitaDalam pemulihan Tuhan, haruslah tidak ada kata-kata
dusta dan tidak ada kepalsuan dalam mulut kita. Bila ya, katakan
"ya", bila tidak, katakan "tidak". Jika kita tidak bisa
mengatakan dengan tegas ya atau tidak, janganlah kita berkata apa-apa. Dalam
kasus seperti ini kita harus melatih hikmat kita untuk tidak berkata apa-apa,
sehingga tidak ada dusta atau kebohongan yang keluar dari mulut kita. Kita
tidak mempunyai sangkut-paut apa-apa dengan Iblis, si pembohong dan sumber
segala dusta.
Ke-144.000 buah bungar itu "mengikuti Anak Domba itu ke
mana saja Ia pergi" (ayat 4).
Jadi, bukan Anak Domba yang mengikuti kita, melainkan kita yang mengikuti Dia ke
mana saja Ia pergi. Kita semua harus belajar pelajaran mengikuti Dia ke mana
saja Ia pergi.
Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 3, Berita 46
No comments:
Post a Comment