Hitstat

11 July 2017

Wahyu - Minggu 23 Selasa



Pembacaan Alkitab: Why. 13:11-18; Mat. 24:24
Doa baca: Mat. 24:24
Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mukjizat-mukjizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.


Nabi palsu itu kelihatannya seperti anak domba, tetapi bicaranya seperti naga (Why. 13:11). Hal itu menunjukkan kepalsuannya. Dalam Alkitab, anak domba menyatakan Kristus. Fakta bahwa nabi palsu itu memiliki dua buah tanduk seperti anak domba, menunjukkan ia berpura-pura seperti Kristus. Namun, pembicaraannya seperti naga, Iblis. Meskipun ia pura-pura berlaku seperti Kristus, namun yang diekspresikannya adalah Iblis. Ia mutlak palsu.

Nabi palsu akan melakukan mukjizat yang besar (ay. 13) dengan kekuatan Iblis. Dalam menurunkan api dari langit, nabi palsu akan melakukan perbuatan yang sama seperti yang diperbuat Elia. Elia pernah meminta api dari surga pada zaman Ahab (1 Raj. 18), dan pada masa tiga setengah tahun kesusahan besar ia melakukannya sekali lagi. Ketika Yudas melihat hal ini, ia mungkin berkata, "Jika Elia bisa, aku pun bisa." Karena nabi palsu itu melakukan mukjizat yang besar, maka orang banyak sulit membedakan mana nabi yang sejati dan mana yang palsu. Nabi palsu mampu melakukan hal-hal yang dilakukan oleh nabi sejati. Dalam hal fasih lidah, Yudas juga tidak kalah dengan Musa maupun Elia, karena bicaranya seperti naga.

Jika kita mendapatkan terang, kita tidak akan memperhatikan mukjizat-mukjizat. Menurut konsepsi Perjanjian Baru, Tuhan tidak ingin kita mencurahkan perhatian pada mukjizat-mukjizat. Sebaliknya, kita harus memusatkan seluruh diri kita pada perkara hayat. Janganlah menginginkan mukjizat-mukjizat yang bisa dilakukan oleh seorang pengkhotbah; kita harus menguji hayat yang dimilikinya. Masalahnya bukanlah kekuatan yang kita jalankan, melainkan hayat yang kita perhidupkan. Jika Anda hanya memperhatikan hayat, Anda tidak mungkin tertipu. Dengan mukjizat-mukjizat yang di luar, kita sulit membedakan yang sejati dari yang palsu; karena Elia maupun nabi palsu sama-sama bisa menurunkan api dari langit. Jalan satu-satunya untuk membedakannya adalah dengan hayat. Jika Elia dan Yudas berdiri di depan Anda, Anda bisa dengan mudah membedakan siapa yang sejati dan siapa yang palsu melalui diri mereka. Orang bisa saja menipu sesamanya dengan kata-kata mereka, tetapi apa adanya mereka menyatakan siapa mereka itu. Janganlah terpaku pada apa yang bisa dilakukan oleh seseorang, perhatikanlah apa adanya mereka. Yang harus kita ekspresikan dalam kehidupan kita adalah apa yang ada dalam hayat kita. Hayat yang kita perhidupkan dari dalam, bukan menyatakan apa yang bisa kita perbuat, melainkan mengekspresikan apa adanya kita.

Bukan Iblis saja yang memberikan kekuatannya kepada nabi palsu, Antikristus pun akan percaya sepenuhnya kepadanya. Karena itu, nabi palsu diberi kuasa untuk mewakili Antikristus, mewakili perwujudan Iblis itu. Iblis akan menjelma ke dalam Antikristus, dan Antikristus akan diwakili oleh nabi palsu. Sebab itu, beberapa peneliti Alkitab menyebut Iblis, Antikristus, dan nabi palsu trinitas setani. Namun saya tidak suka kata trinitas dipakai dalam arti negatif. Bagaimanapun, Iblis, Antikristus, dan nabi palsu akan menjadi satu. Melalui persatuan itu, nabi palsu berkuasa melakukan apa saja yang diingininya.


Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 3, Berita 44

No comments: