Pembacaan Alkitab: Why. 13:11-18; Mat. 24:24
Doa baca: Mat. 24:24
Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan
muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan
mukjizat-mukjizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang
pilihan juga.
Nabi palsu itu kelihatannya seperti anak domba, tetapi bicaranya
seperti naga (Why. 13:11). Hal itu menunjukkan kepalsuannya. Dalam Alkitab,
anak domba menyatakan Kristus. Fakta bahwa nabi palsu itu memiliki dua buah
tanduk seperti anak domba, menunjukkan ia berpura-pura seperti Kristus. Namun,
pembicaraannya seperti naga, Iblis. Meskipun ia pura-pura berlaku seperti
Kristus, namun yang diekspresikannya adalah Iblis. Ia mutlak palsu.
Nabi palsu akan melakukan mukjizat yang
besar (ay. 13) dengan kekuatan Iblis. Dalam menurunkan api dari langit, nabi
palsu akan melakukan perbuatan yang sama seperti yang diperbuat Elia. Elia
pernah meminta api dari surga pada zaman Ahab (1 Raj. 18), dan pada masa tiga
setengah tahun kesusahan besar ia melakukannya sekali lagi. Ketika Yudas
melihat hal ini, ia mungkin berkata, "Jika Elia bisa, aku pun bisa."
Karena nabi palsu itu melakukan mukjizat yang besar, maka orang banyak sulit
membedakan mana nabi yang sejati dan mana yang palsu. Nabi palsu mampu
melakukan hal-hal yang dilakukan oleh nabi sejati. Dalam hal fasih lidah, Yudas
juga tidak kalah dengan Musa maupun Elia, karena bicaranya seperti naga.
Jika kita mendapatkan terang, kita
tidak akan memperhatikan mukjizat-mukjizat. Menurut konsepsi Perjanjian Baru,
Tuhan tidak ingin kita mencurahkan perhatian pada mukjizat-mukjizat.
Sebaliknya, kita harus memusatkan seluruh diri kita pada perkara hayat. Janganlah
menginginkan mukjizat-mukjizat yang bisa dilakukan oleh seorang pengkhotbah;
kita harus menguji hayat yang dimilikinya. Masalahnya bukanlah kekuatan yang
kita jalankan, melainkan hayat yang kita perhidupkan. Jika Anda hanya
memperhatikan hayat, Anda tidak mungkin tertipu. Dengan mukjizat-mukjizat yang
di luar, kita sulit membedakan yang sejati dari yang palsu; karena Elia maupun
nabi palsu sama-sama bisa menurunkan api dari langit. Jalan satu-satunya untuk
membedakannya adalah dengan hayat. Jika Elia dan Yudas berdiri di depan Anda,
Anda bisa dengan mudah membedakan siapa yang sejati dan siapa yang palsu
melalui diri mereka. Orang bisa saja menipu sesamanya dengan kata-kata mereka,
tetapi apa adanya mereka menyatakan siapa mereka itu. Janganlah terpaku pada
apa yang bisa dilakukan oleh seseorang, perhatikanlah apa adanya mereka. Yang
harus kita ekspresikan dalam kehidupan kita adalah apa yang ada dalam hayat
kita. Hayat yang kita perhidupkan dari dalam, bukan menyatakan apa yang bisa
kita perbuat, melainkan mengekspresikan apa adanya kita.
Bukan Iblis saja yang memberikan
kekuatannya kepada nabi palsu, Antikristus pun akan percaya sepenuhnya
kepadanya. Karena itu, nabi palsu diberi kuasa untuk mewakili Antikristus,
mewakili perwujudan Iblis itu. Iblis akan menjelma ke dalam Antikristus, dan
Antikristus akan diwakili oleh nabi palsu. Sebab itu, beberapa peneliti Alkitab
menyebut Iblis, Antikristus, dan nabi palsu trinitas setani. Namun saya tidak
suka kata trinitas dipakai dalam arti negatif. Bagaimanapun, Iblis,
Antikristus, dan nabi palsu akan menjadi satu. Melalui persatuan itu, nabi
palsu berkuasa melakukan apa saja yang diingininya.
Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 3, Berita 44
No comments:
Post a Comment