Pembacaan Alkitab: Why. 14:14-20
Doa baca: Why. 14:16
Lalu Ia, yang duduk di atas awan itu, mengayunkan
sabit-Nya ke atas bumi, dan bumi pun dituailah.
Tuaian di bumi dalam Wahyu 14:15-16 adalah
umat Allah yang ada di bumi, kaum beriman di dalam Kristus (1 Kor. 3:9). Pada
kedatangan-Nya kali pertama ke bumi, Tuhan menaburkan diri-Nya ke dalam
orang-orang yang percaya kepada-Nya (Mat. 13:3-8, 24). Sejak saat itu, setiap
orang beriman yang menerima Dia sebagai benih hayat telah menjadi tanaman Allah
di bumi. Yang matang lebih dulu akan dituai sebelum kesusahan besar sebagai
buah bungar bagi Allah (ayat 1-5). Mayoritas kaum beriman akan menjadi matang
dengan bantuan penderitaan pada masa kesusahan besar, dan dituai, diangkat pada
akhir kesusahan besar. Karena itu, penuaian yang tercantum dalam ayat 16
merupakan pengangkatan terhadap mayoritas kaum beriman yang ditinggalkan di
bumi untuk menempuh sebagian besar kesusahan besar, karena penuaian ini akan
berlangsung setelah Antikristus memaksa orang banyak menyembah dia dan
patungnya (ayat 9).
Penuaian bisa dilakukan bila hasil bumi
itu telah masak. Dalam Matius 13:39 Tuhan Yesus menunjukkan bahwa tanaman akan
dituai pada akhir zaman, yaitu saat zaman ini telah genap. Hari ini kita belum
tiba pada kesudahan zaman; zaman ini masih sedang berlangsung. Pada kesudahan
zaman, tanaman Allah akan dituai. Sebelum masa penuaian, buah bungar akan
dituai dan diangkat lebih dulu.
Wahyu 14 menunjukkan dua macam
pengangkatan, pengangkatan buah bungar dan pengangkatan tuaian. Pada zaman
dulu, gandum yang matang duluan, buah bungar, akan dituai lebih dulu, sedang
tuaian dituai belakangan. Pengangkatan tuaian akan terjadi setelah Antikristus
menganiaya agama. Setelah pengangkatan buah bungar, binatang itu, yaitu Antikristus,
akan memaksa orang banyak menyembah dia dan patungnya. Ia juga akan menganiaya
kaum beriman. Itulah kesusahan besar. Pengangkatan buah bungar akan dimulai
sebelum kesusahan besar, sedang pengangkatan tuaian akan terjadi pada akhir
kesusahan besar. Karena itu, semua orang kudus yang termasuk dalam pengangkatan
tuaian harus menempuh sebagian besar dari kesusahan besar.
Tuaian akan dituai oleh Kristus sebagai Anak Manusia (ay. 14). Ia
datang sebagai Anak Manusia untuk menabur benih, dan Ia akan datang pula
sebagai Anak Manusia untuk menuai apa yang telah ditabur-Nya. Mahkota emas di atas kepala-Nya menunjukkan
Tuhan adalah yang dimahkotai dengan kemuliaan (Ibr. 2:9). Sabit tajam di
tangan-Nya menunjukkan bahwa Tuhan adalah yang menuai di ladang Allah.
Untuk masak atau matang berarti harus menjemur kering semua air
bumiah. Penderitaan pada masa kesusahan besar akan seperti matahari yang
memanggang, akan menjemur hingga kering kadar air bumiah dari kaum beriman yang
tertinggal di bumi pada masa kesusahan besar sehingga mereka menjadi matang.
Sebelumnya, tuaian itu masih berwarna hijau. Tak ada seorang petani pun yang
mau menuai padi yang masih hijau. Bila semua tuaian di ladang telah matang,
saat menuai pun tibalah.
Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 3, Berita 48
No comments:
Post a Comment