Pembacaan
Alkitab: Yes. 9:5; 49:5-7
Doa baca: “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah
diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya
disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja
Damai.” (Yes. 9:5)
Tuhan sangat
ajaib bukan hanya dalam keilahian-Nya, melainkan juga dalam keinsanian-Nya.
Dimanakah kita dapat nampak gambaran tentang keinsanian Tuhan Yesus? Memang
benar jika kita mengatakan bahwa Injil Lukas menekankan keinsanian Tuhan. Dalam
Injilnya, Lukas menyajikan Tuhan sebagai manusia normal, sebagai manusia yang
memenuhi standar. Pada manusia sedemikian ini kita nampak kebajikan,
keunggulan, dan keindahan insani. Akan tetapi, semua ini pun tidak dapat
dibandingkan dengan aspek insani Tuhan yang tertampak dalam Injil Markus. Dalam
Injil Markus kita nampak ekspresi yang indah dari kebajikan Kristus dalam
keinsanian-Nya. Saya percaya bahwa lebih banyak kebajikan insani Tuhan yang
indah dapat terlihat dalam Injil Markus daripada dalam Injil Lukas.
Hanya satu
dari keempat Injil, yaitu Injil Yohanes yang membahas keilahian Tuhan. Ketiga
Injil lainnya yang disebut Injil sinoptik (serupa), membahas keinsanian Tuhan.
Kata “sinoptik” menunjukkan bahwa Injil Matius, Markus, dan Lukas semuanya
mempunyai pandangan yang sama, pandangan insani Tuhan. Dalam ketiga Injil
tersebut kita nampak aspek-aspek yang berlainan dari Kristus di dalam
keinsanian-Nya: Keinsanian Tuhan sebagai Raja (Matius), keinsanian Tuhan
sebagai manusia yang memenuhi standar (Lukas), dan keinsanian Tuhan sebagai
Hamba (Markus).
Dalam Injil
Markus kita memiliki catatan yang sangat menggugah mengenai keinsanian Tuhan
sebagai seorang Hamba. Pasal-pasal terakhir Kitab Markus sangatlah panjang dan
terinci. Alasannya ialah karena tujuan Markus adalah menyediakan catatan yang
terinci untuk menunukkan keindahan Tuhan sebagai Hamba dalam
kebajikan-kebajikan insani-Nya.
Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 1, Berita 1
No comments:
Post a Comment