Hitstat

19 June 2018

Markus - Minggu 2 Selasa


Pembacaan Alkitab: Yes. 53:1-12
Doa baca: “Tetapi sungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.” (Yes. 53:4-5)


Apa yang dijelaskan dalam Yesaya 53:4-5 berkaitan dengan kematian Tuhan di atas salib. Dia menanggung penyakit kita dan memikul kesengsaraan kita. Dia tertikam karena pemberontakan kita dan diremukkan karena kejahatan kita. Ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita, yaitu ganjaran untuk damai sejahtera kita, ditimpakan kepada-Nya, dan oleh bilur-bilur-Nya kita menjadi sembuh.

Selanjutnya Yesaya 53:6 mengatakan, “Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.” Kemudian ayat 10 melanjutkan, “Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai kurban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana oleh-Nya.” Dari ayat-ayat ini kita nampak bahwa Allah menimpakan kepada-Nya kejahatan kita sekalian, meremukkan Dia dengan kesakitan, dan menjadikan diri-Nya sebagai kurban penebus salah.

Ayat 12 mengatakan, “Sebab itu Aku akan membagikan kepadanya orang-orang besar sebagai rampasan, dan ia akan memperoleh orang-orang kuat sebagai jarahan, yaitu sebagai ganti karena ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut dan karena ia terhitung di antara pemberontak-pemberontak, sekalipun ia menanggung dosa banyak orang dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak.” Tuhan mencurahkan nyawa-Nya ketika Ia mati di atas salib. Ia disalibkan di antara dua penyamun dan karenanya terhitung di antara para pemberontak. Semua adalah demi manusia.


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 1, Berita 2

No comments: