Hitstat

11 June 2018

Matius - Minggu 37 Senin


Pembacaan Alkitab: Mat. 28:1-20; Rm. 4:25
Doa baca: “Yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan untuk pembenaran kita.” (Rm. 4:25)


Kebangkitan Kristus ialah perihal keadilan Allah. Pernahkah Anda nampak kebangkitan Kristus dalam terang ini? Allah itu benar dalam menghakimi Kristus di atas salib sebagai pengganti kita. Penghakiman atas Kristus di atas salib ini adil dan benar. Dengan dihakimi oleh Allah, Kristus menggenapkan semua tuntutan kebenaran Allah.

Roma 4:25 menghubungkan kebangkitan dengan keadilan. Alkitab menjadikan kebangkitan bukan hanya masalah kekuatan, tetapi juga masalah keadilan. Keadilan Allah tidak hanya diekspresikan dalam kebangkitan Kristus dari kematian, tetapi juga diekspresikan dalam hal kita dibenarkan oleh kebangkitan Kristus. Jadi, kebangkitan Kristus merupakan bukti keadilan Allah dan dibenarkannya kita. Haleluya, dalam kebangkitan Kristus, Allah adalah Allah yang adil, dan kita adalah orang-orang yang dibenarkan!

Kita telah nampak bahwa kebangkitan sangat berhubungan dengan keadilan Allah. Kerajaan Surga dibangun dan didirikan di atas keadilan Allah di mana Allah bertanggung jawab untuk membangkitkan Penebus yang adil dan membuat kita menjadi benar. Jadi, kebangkitan Kristus ialah ruang lingkup keadilan. Dalam lingkungan kebangkitan Kristus, Allah adalah Allah yang adil dan kita adalah umat Allah yang dibenarkan. Di sini kita mempunyai kerajaan. Banyak orang Kristen hari ini hanya mengetahui kerajaan kasih atau kerajaan anugerah. Dengan perkataan lain, mereka hanya paham akan ruang lingkup kasih dan anugerah. Mereka tidak paham ruang lingkup keadilan Allah. Tetapi dasar Kerajaan Allah bukan kasih atau anugerah Allah, melainkan keadilan Allah.

Alangkah mustika, perlu, dan pentingnya keadilan Allah! Keadilan Allah mutlak perlu bagi kehidupan kerajaan. Jika kita memahami hal ini, gereja-gereja dalam pemulihan Tuhan akan sangat dikukuhkan. Haleluya, Penyelamat Rajani kita telah bangkit melalui keadilan Allah!


Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 4, Berita 72

No comments: