Pembacaan Alkitab: Mzm. 89:15
Doa baca: “Keadilan dan hukum adalah
tumpuan takhta-Mu, kasih dan kesetiaan berjalan di depan- Mu.” (Mzm. 89:15)
Karena kebenaran Allah, Injil berkuasa menyelamatkan
setiap orang yang percaya kepadaTuhan Yesus. Injil Kristus begitu berkuasa
bukan karena kasih Allah atau karena anugerah Allah, melainkan karena kebenaran
Allah.
Allah kita adalah Allah yang Adil. Mazmur 89:15 berkata,
“Keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Mu.” Jika keadilan Allah dapat
disingkirkan, takhta-Nya akan runtuh. Kita dapat berkata, “Puji Tuhan! Bahkan jika
Allah ingin berubah pikiran, Ia tidak dapat melakukannya, sebab Ia adalah Allah
yang adil!”
Kebenaran atau keadilan merupakan masalah hukum. Sebaliknya,
kasih merupakan masalah emosi. Jika saya mengasihi Anda, saya boleh
memperhatikan Anda. Tetapi jika saya tidak mengasihi Anda, saya boleh melupakan
Anda. Banyak orang Kristen suka mengutip Yohanes 3:16, ayat yang mengatakan bahwa
Allah begitu mengasihi dunia ini sehingga Ia memberikan Anak tunggal-Nya yang Dia
kasihi itu. Benar, Allah begitu mengasihi dunia ini, tetapi kasih-Nya tidak
sekokoh kebenaran-Nya. Allah tentu saja tidak akan mengubah kasih-Nya. Namun andaikata
kasih Allah berubah; Allah mempunyai hak untuk mengubah kasih-Nya, tetapi Ia tidak
mempunyai hak untuk mengubah kebenaran-Nya. Tidak peduli Allah mengasihi kita atau melepaskan
kita, Dia tidak salah.
Dia juga tidak akan salah dalam memberikan
anugerah-Nya kepada kita. Anugerah adalah masalah kehendak Allah. Allah telah
menyelamatkan kita berdasarkan hukum. Sudah tentu penyelamatan Allah bermula
dari kasih-Nya dan digenapkan melalui anugerah-Nya. Namun, pada akhirnya
memancarkan kebenaran-Nya.
Jadi, keselamatan yang kita terima hari ini bukan hanya
masalah kasih atau anugerah, tetapi juga masalah kebenaran Allah yang mempunyai
landasan hukum. Keselamatan kita telah dimeteraikan dan dibenarkan oleh
kebenaran Allah.
Allah tidak dapat mengubah keselamatan kita. Puji Tuhan!
Sumber: Pelajaran-Hayat Matius,
Buku 4, Berita 71
No comments:
Post a Comment