Hitstat

25 June 2018

Markus - Minggu 3 Senin


Pembacaan Alkitab: Mrk. 1:1-13
Doa baca: “Seperti ada tertulis dalam kitab Nabi Yesaya: 'Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan bagi-Mu.'” (Mrk. 1:2)


Markus 1:3 berbicara tentang "suara orang yang berseru-seru di padang gurun." Pemberitaan Injil Hamba-Penyelamat tidak dimulai dari pusat peradaban apa pun, tetapi di padang gurun, jauh dari pengaruh kebudayaan manusia. Yohanes Pembaptis memulai ministrinya di padang gurun. Hal ini menunjukkan bahwa perkenalan ekonomi Perjanjian Baru Allah oleh Yohanes bukanlah kebetulan, tetapi telah direncanakan dan dinubuatkan sebelumnya oleh Allah melalui Nabi Yesaya. Hal ini menyiratkan bahwa Allah merancang ekonomi Perjanjian Baru-Nya agar dimulai dengan cara yang mutlak baru.

Ayat 4 mengatakan, “Demikianlah Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan memberitakan baptisan tobat untuk pengampunan dosa.” Yohanes Pembaptis dilahirkan sebagai seorang imam (Luk. 1:8-13, 57-63); seharusnya ia menempuh hidup sebagai seorang imam dalam bait dan melakukan pelayanan imamat. Namun dia justru datang ke padang gurun dan mengabarkan Injil. Ini menunjukkan bahwa zaman imamat yang mempersembahkan kurban kepada Allah telah diganti dengan zaman Injil yang membawa orang-orang dosa kepada Allah, agar Allah bisa mendapatkan mereka dan mereka bisa mendapatkan Allah. Yohanes Pembaptis memberitakan baptisan tobat untuk pengampunan dosa-dosa.

Bertobat berarti mengubah pikiran, memalingkannya kepada Hamba-Penyelamat; baptisan berarti mengubur orang-orang yang bertobat, mengakhiri mereka, agar Hamba-Penyelamat menunaskan mereka melalui kelahiran kembali (Yoh. 3:3, 5-6). Bertobat dan dibaptis adalah untuk pengampunan dosa dan juga menghasilkan pengampunan dosa, sehingga hambatan karena kejatuhan manusia dapat dihapuskan dan manusia dapat diperdamaikan dengan Allah.


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 1, Berita 4

No comments: