Pembacaan Alkitab: Mrk. 10:45; Flp. 2:5-6
Doa baca: “Hendaklah kamu dalam
hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus
Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah
itu sebagai milik yang harus dipertahankan.” (Flp. 2:5-6)
Menurut Filipi 2:6, walaupun
Kristus eksis dalam rupa Allah, Ia tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu
sebagai sesuatu yang harus dipertahankan. Ia setara dengan Allah, tetapi Ia
tidak menganggap kesetaraan ini sebagai harta milik yang harus dipertahankan
dan disimpan. Sebaliknya, Ia bersedia datang ke dunia sebagai manusia.
Dalam Filipi 2:7 Paulus
meneruskan, “melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa
seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.” Tuhan mengosongkan diri-Nya
sendiri dari kedudukan dan kemuliaan-Nya beserta hal-hal lain yang berkaitan
dengan ke- Allahan Nya. Tentu saja, Ia tidak mengosongkan keilahian-Nya.
Setelah mengosongkan diri-Nya, Tuhan datang sebagai seorang manusia, mengambil
rupa seorang hamba dan menjadi sama dengan manusia.
Jika seorang saudara berdiri
untuk berbicara dalam sidang gereja, ia tentunya mempunyai rupa manusia. Akan
tetapi, jika saudara yang sama itu mengenakan pakaian kerja dan mulai
membersihkan karpet, kita boleh mengatakan ia memakai rupa seorang petugas
kebersihan. Ilustrasi sederhana ini kiranya membantu kita mengerti bagaimana
Tuhan menjadi manusia dan kemudian akhirnya melayani dalam rupa seorang Hamba.
Ketika para murid bertengkar mengenai siapa yang paling besar di antara mereka,
Tuhan memberi tahu mereka bahwa Ia datang untuk melayani sebagai seorang Hamba
“Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani
dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Mrk. 10:45).
Di sini Tuhan meperlihatkan bahwa Dia telah datang untuk melayani sebagai
seorang Hamba, bahkan memberikan nyawa-Nya. Dia siap memberikan nyawa-Nya
sebagai tebusan. Melalui ini kita nampak bahwa dalam ministri-Nya, yaitu
melayani dalam rupa seorang Hamba.
Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 1, Berita 2
No comments:
Post a Comment