Hitstat

07 June 2018

Matius - Minggu 36 Kamis


Pembacaan Alkitab: Mat. 27:23
Doa baca: “Katanya: 'Tetapi kejahatan apakah yang telah dilakukan-Nya?' Namun mereka makin keras berteriak, 'Ia harus disalibkan!’” (Mat. 27:23)


Dalam hal penyaliban Kristus, ketidakbenaran manusia beralih menjadi kebenaran Allah. Bukan hanya Pilatus yang tidak benar terhadap Tuhan Yesus, tetapi juga para pemimpin Yahudi tidak benar terhadap-Nya.

Puji Allah bahwa ketidakbenaran manusia beralih menjadi kebenaran Allah. Hanya itulah yang mampu dilakukan manusia terhadap-Nya; menganiaya Tuhan dan menyalibkan-Nya sebagai Anak Domba Paskah. Segala sesuatu yang manusia lakukan atas diri Tuhan Yesus menyediakan keadaan bagi masuknya kebenaran Allah. Di pihak manusia segala sesuatunya serba hitam, tetapi di pihak Allah, semuanya serba putih. Di pihak manusia, segala sesuatunya tidak benar, tetapi di pihak Allah, segalanya benar.

Ketidakbenaran manusia menyediakan jalan bagi kebenaran Allah untuk dimanifestasikan sepenuhnya. Dengan demikian, ketidakbenaran manusia beralih menjadi kebenaran Allah. Dalam penyaliban Kristus, ketidakbenaran manusia diungkapkan seluruhnya; namun mendatangkan kebenaran Allah. Jalan dasar di mana ketidakbenaran manusia menjadi kebenaran Allah ialah melalui Kristus sendiri. Dalam hal ketidakbenaran manusia beralih menjadi kebenaran Allah, Kristus terlebih dulu menyingkapkan ketidakbenaran manusia sampai puncaknya.

Dalam seluruh sejarah manusia tidak ada satu perkara di mana ketidakbenaran manusia disingkapkan sedemikian rupa seperti dalam penyaliban Kristus. Sebagaimana kita semua tahu, banyak terdapat ketidakbenaran dalam bidang peradilan pemerintahan duniawi mana pun. Tetapi tidak ada peradilan duniawi yang nampak ketidakbenaran sebagaimana yang disingkapkan dalam hal penganiayaan dan penyaliban Tuhan Yesus. Tuhan Yesus secara mutlak menyingkapkan ketidakbenaran manusia. Kehadiran Kristus yang sejati dalam situasi yang tidak benar ini adalah penyingkapan penuh terhadap ketidakbenaran manusia.


Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 4, Berita 71

No comments: