Pembacaan Alkitab: Yes. 42:1-4, 6-7; Yoh. 1:18
Doa baca: “Tidak seorang pun yang pernah
melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang
menyatakan-Nya.” (Yoh. 1:18)
Dalam Injil Markus tidak terdapat Allah-Penyelamat sebagaimana terdapat
dalam Injil Yohanes, Raja-Penyelamat sebagaimana terdapat dalam Injil Matius,
atau Manusia-Penyelamat sebagaimana dalam Injil Lukas. Injil Markus menyajikan
satu aspek khusus Kristus, aspek Hamba-Penyelamat. Injil Yohanes membicarakan
Allah; Injil Matius membicarakan Raja; Injil Lukas membicarakan Manusia; dan Injil
Markus membicarakan Hamba. Kita hampir tidak pernah berharap akan mendengar
hal-hal yang unggul, dalam, dan menakjubkan tentang seorang hamba. Dari satu
segi, tidaklah mudah membicarakan Injil Markus.
Bila kita ingin mengerti arti praktek kristiani yang sempurna, kita
memerlukan Surat Yakobus. Mengenai kesempurnaan orang Kristen, tidak ada yang
lebih bagus daripada Kitab Yakobus. Perhatikan, misalnya apa yang Yakobus
katakan mengenai hikmat. “Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama
murni, selanjutnya suka damai, lembut, penurut, penuh belas kasihan dan
buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik” (Yak. 3:17). Mengenai
kesempurnaan orang Kristen dan etika manusiawi, Kitab Yakobus sangatlah indah.
Akan tetapi, tidak peduli bagaimana indahnya, ia masih berada pada tingkat
insani dan tingkat insani tidak dapat dibandingkan dengan tingkat ilahi.
Dalam batas tertentu kita dapat memakai perbedaan tingkat tulisan
Paulus dengan tulisan Yakobus. Lalu, bagaimana kita dapat membandingkan seorang
hamba dengan seorang raja?
Nampaknya, Injil Markus berada pada tingkat yang jauh lebih rendah
daripada Injil Yohanes, Matius, dan Lukas. Namun dalam Injil Markus kita
mendapati catatan yang indah mengenai seorang Hamba yang ajaib. Dalam Injil
Markus kita memiliki sesuatu yang tidak terdapat dalam Injil Yohanes, Matius,
atau Lukas.
Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 1, Berita 1
No comments:
Post a Comment