Pembacaan Alkitab: Mat. 28:1-20
Doa baca: “Ketahuilah,
Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman.” (Mat. 28:20b)
Kerajaan surga tidak dapat dibentuk
dengan manusia yang terdiri dari darah dan daging (1 Kor. 15:50); Kerajaan
Surga dapat dibentuk hanya dengan orang-orang yang masuk ke dalam kesatuan
dengan Allah Tritunggal dan yang didirikan dan yang dibangun dengan Allah
Tritunggal yang telah digarapkan ke dalam mereka. Dalam Matius 28:20 Raja
surgawi adalah Imanuel, Allah menyertai kita (1:23). Di sini, Dia berjanji
bahwa dalam kebangkitan Dia akan menyertai kita senantiasa dengan segala kuasa,
sampai kepada perampungan zaman, yaitu sampai akhir zaman ini. Karena itu, di
mana saja kita berkumpul ke dalam nama-Nya, Dia ada di tengah-tengah kita
(18:20).
Dalam keempat Injil, kenaikan Tuhan hanya
dicatat dalam Injil Markus dan Injil Lukas. Yohanes bersaksi bahwa Tuhan,
sebagai Anak Allah, bahkan Allah sendiri, adalah hayat bagi kaum beriman-Nya.
Sebagai yang demikian, Dia tidak pernah dan tidak akan meninggalkan mereka.
Matius membuktikan bahwa Dia, sebagai Imanuel, adalah Raja surgawi yang
senantiasa bersama umat-Nya sampai Dia datang kembali. Jadi, dalam Injil
Yohanes dan Injil Matius, kenaikan Tuhan tidak disebutkan. Tuhan adalah Raja
dalam kerajaan yang menyertai umat kerajaan, setiap hari Dia menyertai kita,
sampai akhir zaman.
Hari ini, tercakup dalam setiap hari.
Tuhan beserta dengan kita hari ini, dan Dia akan beserta dengan kita besok;
tidak satu hari pun yang terkecuali. Dia akan menyertai kita sampai akhir
zaman. Ini mengacu pada akhir zaman yang merupakan parousia Tuhan, kedatangan
Tuhan. Akhir zaman, kesudahan zaman itu, akan ada kesusahan besar. Kita tidak
mau berada di sini pada saat itu. Sebaliknya, kita ingin terangkat ke dalam
parousia Tuhan, ke dalam hadirat-Nya. Inilah perkara kerajaan.
Dalam kebangkitan Tuhan beserta
keadilan-Nya, kerajaan tertampil, dan kita memiliki kekuasaan, perintah, dan
kedudukan untuk menjadikan bangsa-bangsa murid-murid-Nya. Dengan cara inilah
kerajaan terus berkembang luas.
Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 4, Berita 72
No comments:
Post a Comment