Pembacaan
Alkitab: Ef. 2:14-15
Perintah-perintah
ritual diberikan kepada manusia terutama karena daging manusia. Misalnya sunat;
hal ini harus dilakukan karena manusia telah menjadi milik daging. Karenanya
Allah memerintahkan manusia mengerat daging. Sedang perintah ritual tentang
makanan diberikan agar umat pilihan Allah berhati-hati memelihara diri selalu
tahir. Binatang-binatang yang tidak berkuku belah dan tidak memamah biak
bersifat najis. Berkuku belah melambangkan pembedaan dalam berjalan, itu
menunjukkan bahwa kita tidak boleh berjalan di tem-pat najis yang mana pun.
Umat Allah perlu memiliki daya pembeda yang peka dalam tingkah laku mereka
sehari-hari. Selain itu, mereka perlu belajar “memamah biak” melalui mengambil
firman Allah dan merenungkannya berulang-ulang. Berhubung umat yang telah jatuh
tidak mempunyai daya pembeda yang diperlukan dan tidak merenungkan firman
Allah, maka perintah-perintah diberikan kepada umat pilihan Allah. Namun
demikian, peraturan-peraturan ini telah menjadi tembok pemisah di antara orang
Yahudi dengan orang kafir. Lagi pula, perbedaan dan sekatan ini menjadi
penyebab permusuhan di antara orang Yahudi yang bersunat dengan orang kafir
yang tidak bersunat.
Kita
harus berhati-hati, jangan memasukkan peraturan apa pun ke dalam hidup gereja,
sebab semua peraturan mematikan. Ada orang suka berteriak dalam sidang, ada
pula yang suka tenang, keduanya itu mungkin menjadi peraturan.
Peraturan-peraturan tidak saja menyebabkan perpecahan, juga menyebabkan
permusuhan. Saya sudah menyaksikan sendiri permusuhan yang diciptakan oleh
peraturan-peraturan semacam itu.
Kendati
kita mungkin menyukai praktek tertentu, kita tidak boleh mempertahankannya.
Bila kita mempertahankan praktek-praktek tertentu, kita akan menjadikannya satu
peraturan yang menimbulkan perpecahan dan permusuhan. Orang Kristen telah
terpecah-belah karena peraturan, antara lain seperti berbagai aturan ten-tang
baptisan. Ada yang mempertahankan cara baptisan menengadah ke belakang; lainnya
mempertahankan cara baptisan menunduk ke depan. Ada sementara orang Kristen
terpecah-belah karena alat-alat musik. Ada yang menyetujui piano, tidak setuju
dengan orgel atau organ, tetapi ada yang berkebalikan. Selama kita memiliki
peraturan, perpecahan akan segera terjadi. Walau saya suka berteriak dan memuji
dengan suara keras dalam sidang, tetapi saya tidak untuk hal ini.
Mempertahankan praktek apa saja akan mengakibatkan perpecahan. Karena itu, kita
tidak seharusnya mempunyai peraturan apa pun. Segala peraturan telah
disingkirkan di atas salib Kristus.
Berhubung
peraturan-peraturan menyebabkan permusuhan dan perpecahan, kita wajib
menghadapi dan menanggulanginya dengan sangat serius. Peraturan mungkin
menyebabkan kebencian bagi mereka yang telah akrab. Mungkin dua orang saudara
telah bertahun-tahun menikmati persekutuan yang indah, tetapi hanya karena yang
satu suka berteriak, yang lainnya suka tenang, akhirnya mereka saling
bermusuhan. Mereka tidak saling mengasihi, malah sebaliknya saling membenci.
Kedengkian agama merupakan masalah yang mengerikan. Sejarah menunjukkan bahwa
banyak orang terbunuh karena hal ini, karena tipu muslihat Iblis, si pembunuh.
Karena itu, kita harus menolak semua peraturan dan menerima praktek-praktek apa
pun di kalangan orang kudus asalkan praktek-praktek itu tidak mengandung unsur
dosa, asusila, atau berhala. Walau kita mungkin tidak menyetujui
praktek-praktek tertentu, tetapi kita wajib menuruti mereka, agar tidak memberi
tempat bagi peraturan.
Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku
1, Berita 23
No comments:
Post a Comment