Pembacaan
Alkitab: Ef. 2:14-15
Kebanyakan
orang Kristen mengakui bahwa gereja ialah ekklesia, yaitu perhimpunan
orang-orang yang dipanggil oleh Allah. Kaum Saudara (The Brethren)
menitikberatkan aspek ini, bahkan menerjemahkan istilah Yunani ekklesia itu
menjadi “assembly” (perhimpunan), memang terjemahan ini tepat. Akan tetapi itu
tidak lebih daripada pengertian tentang gereja yang bertaraf dasar saja.
Konsepsi yang lebih tinggi tentang gereja ialah nampak gereja sebagai keluarga
atau rumah tangga Allah, dan yang lebih tinggi lagi ialah gereja sebagai Tubuh
Kristus. Namun pengenalan tertinggi tentang gereja ialah gereja sebagai satu
manusia baru. Keempat konsepsi tentang gereja ini seperti keempat tingkat
sistem pendidikan: taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah lanjutan, dan
perguruan tinggi. Kita perlu maju dari taraf taman kanak-kanak — gereja sebagai
ekklesia, ke tingkat perguruan tinggi — gereja sebagai manusia baru.
Hubungan
antar orang Kristen dalam satu perhimpunan tidak begitu erat, di dalam keluarga
jauh lebih erat dan intim. Tetapi, kita tidak saja menjadi anggota keluarga
Allah, kita pun anggota Tubuh Kristus; hubungan antar anggota tubuh lebih erat
lagi. Mereka yang berada dalam perhimpunan dan anggota satu keluarga mungkin
masih bisa saling berpisah, tetapi tidak demikian dengan anggota Tubuh, kecuali
mereka diamputasi. Ke mana saja Tubuh pergi, anggota-anggota pun ikut pergi;
mereka tidak ada pilihan. Namun, persekutuan dalam satu manusia baru lebih
intim daripada dalam Tubuh, sebab ia bersifat korporat dan universal. Walau
banyak orang beriman, tetapi dalam alam semesta hanya terdapat satu manusia
baru. Semua orang beriman merupakan komponen satu manusia baru yang korporat
dan universal ini. Semoga Tuhan memberi kita lebih banyak terang tentang
manusia baru ini! Harus kita akui bahwa kita belum banyak nampak gereja pada
aspek ini. Aspek gereja sebagai manusia baru adalah penemuan baru yang terbuka
pada akhir-akhir ini. Saya yakin di hari-hari mendatang Tuhan akan lebih banyak
mewahyukan tentang manusia baru ini.
Kita
hafal sekali ayat-ayat seperti Yohanes 1:1 dan 3:16, tetapi tidak hafal Efesus
2:15. Ayat ini menerangkan, “Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala
perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru
di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera.” Sewaktu daging
Kristus terpaku di atas salib, Dia membatalkan hukum Taurat dengan segala
perintah dan ketentuannya, sehingga Dia dapat menciptakan keduanya, orang
Yahudi dan kafir, menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya. Kalau kita
membaca ayat 15-16, kita nampak jelas bahwa Kristus membatalkan
peraturan-peraturan dan meniadakan perseteruan oleh salib, bukan untuk
merampungkan penebusan atau menyalurkan hayat, melainkan untuk menciptakan
orang Yahudi dan orang kafir menjadi satu manusia baru.
Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku
1, Berita 24
No comments:
Post a Comment