Hitstat

28 December 2012

Efesus - Minggu 14 Jumat


Pembacaan Alkitab: 1 Kor. 15:9; Ef. 3:8


Istilah “rasul” dalam bahasa aslinya berarti seorang utusan. Jika Anda mengutus saya ke Los Angeles untuk suatu maksud, saya adalah rasul Anda, yakni utusan Anda. Dalam Alkitab, seorang rasul adalah seorang yang diutus Allah. Walaupun Yohanes Pembaptis diutus Allah juga, ia tidak boleh dianggap sebagai utusan pertama da­lam ekonomi Perjanjian Baru, sebab ministrinya berada dalam periode peralihan. Utusan Allah yang pertama da­lam ekonomi Perjanjian Baru ialah Tuhan Yesus. Maka Dialah Rasul yang pertama (Ibr. 3:1). Tuhan mengutus kedua belas rasul. Tetapi kedua belas orang tersebut bu­kan merupakan satu-satunya kelompok orang yang di­utus Allah. Dalam Yohanes 20:21 Tuhan Yesus berkata kepada murid-murid, “Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.” Ayat ini membuktikan bahwa semua murid adalah utusan. Ini pun berarti setiap orang beriman adalah utusan. Bahkan se-orang saudari muda yang baru duduk di bangku SMP juga adalah orang yang diutus Tuhan untuk melayankan Kristus kepada guru dan teman sekelasnya. Demikian pula, bila Anda berbeban terhadap salah seorang kerabat Anda dan Tuhan mengutus Anda kepadanya untuk tujuan melayankan Kristus kepadanya, bukankah Anda juga menjadi seorang utusan Kristus? Ya, bagi kerabat Anda, Anda adalah rasul Kristus. Bahkan mungkin Anda men­jadi rasul bagi seluruh keluarga Anda. Mungkin pada suatu hari Tuhan mengutus Anda untuk bersaksi tentang Kristus kepada ibu Anda. Pada saat itu, Anda adalah seorang rasul bagi ibu Anda. Karena itu, ditinjau dari satu aspek, kita semua adalah rasul Tuhan, yakni orang-orang yang diutus oleh-Nya.

Demikian pula, ditinjau dari satu aspek lagi, semua orang beriman juga adalah nabi-nabi di dalam Kristus. Bertentangan dengan konsepsi kebanyakan orang Kris­ten, seorang nabi terutama bukan meramalkan perkara­perkara yang akan datang, melainkan sebagai juru bicara Allah. Menurut Ibrani 3, Musa orang yang dipanggil Allah dan diutus kepada umat Israel, adalah seorang ra­sul; ia melambangkan Kristus sebagai rasul Allah. Keti­ka TUHAN memanggil Musa dan mengutusnya sebagai rasul, ia merasa takut dan mengaku dirinya tidak pandai berbicara. Lalu TUHAN memberi tahu Musa bahwa Ia akan memberikan saudaranya (Harun), kepadanya untuk menjadi seorang nabi. Harun diberikan kepada Musa bu­kan untuk meramal perkara yang akan datang sebagai wakil Musa, melainkan menjadi juru bicaranya. Dengan ini kita nampak bahwa ministri seorang nabi sejalan dengan ministri seorang rasul. Musa adalah rasul dan Harun adalah nabi.

Di satu pihak kita adalah rasul, di pihak lain kita adalah nabi. Kaum muda diutus ke sekolah sebagai rasul, tetapi ketika mereka membuka mulut untuk berbicara sebagai wakil Tuhan, mereka adalah nabi. Begitu pula, bila Anda pergi kepada ibu Anda dengan beban untuk melayankan Kristus kepadanya, Anda adalah rasul. Te­tapi sewaktu Anda berbicara bagi Kristus, Anda juga seorang nabi. Jika Anda bertahun-tahun menjadi seorang Kristen tanpa beban untuk pergi kepada seorang pun dengan tujuan melayani Kristus kepadanya, itu sangat memalukan. Demikian pula, jika Anda tidak pernah me­wakili Kristus berbicara kepada orang lain, itu sangat memalukan. Orang Kristen yang normal adalah orang yang menjadi rasul dan nabi, yaitu seorang utusan dan seorang juru bicara.


Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 2, Berita 29

No comments: