Hitstat

06 December 2012

Efesus - Minggu 11 Kamis


Pembacaan Alkitab: Ef. 2:14-15


Tiga peraturan utama dalam agama Yahudi ialah sunat, memelihara hari Sabat, dan peraturan makanan. Setiap anak laki-laki orang Israel harus disunat pada hari kedelapan setelah ia lahir. Selain itu, orang Yahudi diharuskan memelihara hari Sabat dan memelihara berbagai peraturan tentang makanan. Ketiga peraturan ini merupakan tiga tiang penopang agama Yahudi. Sewaktu Tuhan Yesus berada di bumi, Dia telah mematahkan tiang hari Sabat. Selama beberapa tahun pelayanan-Nya, Dia sengaja mematahkan hari Sabat melalui menyembuhkan orang pada hari Sabat. Orang-orang Yahudi tersinggung sekali akan hal itu. Kemudian Petrus mengepalai mendobrak peraturan makanan, walau dilakukannya agak lemah. Karena ia telah menerima visi dalam Kisah Para Rasul 10, Petrus mau tidak mau harus meninggalkan peraturan-peraturan itu. Akan tetapi dalam Galatia 2, Petrus memisahkan diri dari makan bersama dengan orang kafir ketika ada orang-orang tertentu datang dari Yerusalem. Namun, melalui pendobrakan peraturan makanan, tiang penyokong agama Yahudi lainnya telah dirubuhkan. Rasul Paulus telah merubuhkan tiang sunat. Dalam Filipi 3 ia bahkan memakai satu istilah yang hina “mengerat” sebagai pengganti istilah terhormat — “sunat”. Lagi pula ia mengiaskan mereka yang bersunat sebagai “anjing-anjing”, dan menyuruh orang Filipi “waspada terhadap anjing-anjing itu.” Maka tidaklah heran kalau orang Yahudi berusaha membunuhnya. Dari suatu segi, ia bahkan dipandang lebih buruk daripada Yesus oleh orang-orang Yahudi, sebab sunat merupakan peraturan utama dalam agama Yahudi, dan bagi mereka sunat lebih penting daripada hari Sabat atau peraturan makanan. Karena itu, melalui ministri Rasul Paulus, sisa bangunan agama Yahudi telah runtuh.

Kita perlu ingat baik-baik akan perbedaan antara hukum moral dengan hukum ritual. Hukum moral selamanya tidak dihapus, baik pada masa kini, di Kerajaan Seribu Tahun, maupun dalam kekekalan. Tetapi sebaliknya, perintah-perintah ritual tidaklah bersifat permanen. Apakah seseorang boleh atau tidak boleh makan daging babi, memelihara hari Sabat, atau menerima sunat, itu semua tergantung pada zaman di mana ia hidup. Setiap orang laki-laki Yahudi yang dilahirkan sesudah Abraham dan sebelum Yohanes pembaptis, diwajibkan bersunat. Begitu pula, perintah tentang hari Sabat dan makanan hanya berlaku selama waktu-waktu yang khusus.

Tembok pemisah ini oleh Paulus ditujukan kepada hukum Taurat dengan semua peraturannya, dan itulah perintah atau hukum ritual yang berkaitan dengan sunat, hari Sabat, dan makanan. Hukum Taurat perintah-perintah ritual adalah tembok pemisah di antara orang Yahudi dengan orang kafir. Seperti yang akan kita nampak, setiap peraturan atau ritual merupakan tembok pemisah.


Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 1, Berita 23

No comments: