Pembacaan
Alkitab: Ef. 2:14-15
Tiga
peraturan utama dalam agama Yahudi ialah sunat, memelihara hari Sabat, dan
peraturan makanan. Setiap anak laki-laki orang Israel harus disunat pada hari
kedelapan setelah ia lahir. Selain itu, orang Yahudi diharuskan memelihara hari
Sabat dan memelihara berbagai peraturan tentang makanan. Ketiga peraturan ini
merupakan tiga tiang penopang agama Yahudi. Sewaktu Tuhan Yesus berada di bumi,
Dia telah mematahkan tiang hari Sabat. Selama beberapa tahun pelayanan-Nya, Dia
sengaja mematahkan hari Sabat melalui menyembuhkan orang pada hari Sabat.
Orang-orang Yahudi tersinggung sekali akan hal itu. Kemudian Petrus mengepalai
mendobrak peraturan makanan, walau dilakukannya agak lemah. Karena ia telah menerima
visi dalam Kisah Para Rasul 10, Petrus mau tidak mau harus meninggalkan
peraturan-peraturan itu. Akan tetapi dalam Galatia 2, Petrus memisahkan diri
dari makan bersama dengan orang kafir ketika ada orang-orang tertentu datang
dari Yerusalem. Namun, melalui pendobrakan peraturan makanan, tiang penyokong
agama Yahudi lainnya telah dirubuhkan. Rasul Paulus telah merubuhkan tiang
sunat. Dalam Filipi 3 ia bahkan memakai satu istilah yang hina “mengerat”
sebagai pengganti istilah terhormat — “sunat”. Lagi pula ia mengiaskan mereka
yang bersunat sebagai “anjing-anjing”, dan menyuruh orang Filipi “waspada
terhadap anjing-anjing itu.” Maka tidaklah heran kalau orang Yahudi berusaha
membunuhnya. Dari suatu segi, ia bahkan dipandang lebih buruk daripada Yesus oleh
orang-orang Yahudi, sebab sunat merupakan peraturan utama dalam agama Yahudi,
dan bagi mereka sunat lebih penting daripada hari Sabat atau peraturan makanan.
Karena itu, melalui ministri Rasul Paulus, sisa bangunan agama Yahudi telah
runtuh.
Kita
perlu ingat baik-baik akan perbedaan antara hukum moral dengan hukum ritual.
Hukum moral selamanya tidak dihapus, baik pada masa kini, di Kerajaan Seribu
Tahun, maupun dalam kekekalan. Tetapi sebaliknya, perintah-perintah ritual
tidaklah bersifat permanen. Apakah seseorang boleh atau tidak boleh makan
daging babi, memelihara hari Sabat, atau menerima sunat, itu semua tergantung
pada zaman di mana ia hidup. Setiap orang laki-laki Yahudi yang dilahirkan
sesudah Abraham dan sebelum Yohanes pembaptis, diwajibkan bersunat. Begitu
pula, perintah tentang hari Sabat dan makanan hanya berlaku selama waktu-waktu
yang khusus.
Tembok
pemisah ini oleh Paulus ditujukan kepada hukum Taurat dengan semua
peraturannya, dan itulah perintah atau hukum ritual yang berkaitan dengan
sunat, hari Sabat, dan makanan. Hukum Taurat perintah-perintah ritual adalah
tembok pemisah di antara orang Yahudi dengan orang kafir. Seperti yang akan
kita nampak, setiap peraturan atau ritual merupakan tembok pemisah.
Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku
1, Berita 23
No comments:
Post a Comment