Pembacaan Alkitab: Ef. 2:6, 17
Ayat 16 mengatakan bahwa orang Yahudi dan
orang kafir telah didamaikan di dalam satu Tubuh. Satu Tubuh ini, gereja (Ef.
1:22-23), adalah satu manusia baru yang disebut dalam ayat sebelumnya. Di dalam
satu Tubuh inilah orang Yahudi dan orang kafir didamaikan dengan Allah melalui
salib. Kita, kaum beriman, baik Yahudi maupun kafir, telah didamaikan tidak
saja untuk Tubuh Kristus, tetapi juga di dalam Tubuh Kristus.
Bukan main wahyu ini! Kita telah didamaikan dengan Allah; kita telah
diselamatkan di dalam Tubuh Kristus.
Biasanya kita menganggap pendamaian sebagai
urus-an perorangan; kita jarang memikirkan pendamaian yang korporat. Akan
tetapi, pendamaian yang wajar dan sejati adalah dalam satu Tubuh. Tubuh adalah
sarana dan cara yang olehnya kita didamaikan dengan Allah. Menurut Kolose 3:15,
kita telah dipanggil di dalam satu Tubuh.
Dahulu kita tanpa Allah dan telah
kehilangan Allah (ayat 12). Tetapi, melalui salib dan darah Kristus, kita telah
dibawa kembali kepada Allah dalam satu Tubuh. Selama kita berada dalam satu
Tubuh, kita bersatu dengan Allah. Tetapi jika kita berada di luar Tubuh, kita
terpisah dari Allah.
Pendamaian kita dengan Allah dalam satu
Tubuh dirampungkan melalui salib. Salib Kristus di satu pihak telah
melenyapkan perseteruan yang disebabkan oleh ketetapan-ketetapan yang
diberikan karena daging; di pihak lain, salib Kristus menebus kita dengan
darah Kristus yang teralir di atasnya. Melalui saliblah, baik orang Yahudi
maupun orang kafir, telah didamaikan dengan Allah dalam satu Tubuh.
Ayat 17 mengatakan, ”Ia datang dan
memberitakan (Injil) damai sejahtera kepada kamu yang ‘jauh’ dan damai
sejahtera kepada mereka yang ‘dekat’.” Ini adalah kedatangan Kristus
sebagai Roh itu untuk memberitakan damai sejahtera sebagai Injil; damai sejahtera
yang digenapkan-Nya melalui salib-Nya. Mereka yang jauh ialah orang-orang
kafir, yang tidak bersunat, dan yang dahulunya jauh, terpisah oleh daging
mereka; dan mereka yang dekat ialah orang-orang Yahudi, yang bersunat, yang
dahulu dekat dijadikan dekat oleh pemilihan Allah.
Kristus yang mati di atas salib untuk
menghapus peraturan-peraturan, agar dapat menciptakan manusia baru, dan
mengalirkan darah-Nya untuk mendamaikan kita dengan Allah, datang kepada kita
sebagai Roh itu untuk memberitakan Injil pendamaian. Hal ini berarti Kristus
telah datang sebagai Roh pemberi-hayat, bahkan sebagai Roh pemberita Injil.
Maka baik orang yang jauh maupun yang dekat sama-sama perlu mendengar kabar
kesukaan pendamaian ini.
Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 2,
Berita 26
No comments:
Post a Comment