Pembacaan Alkitab: Ef. 3:1-2
Dalam berita ini kita akan melihat perkara
penyelenggaraan anugerah Allah. Dalam Efesus 3:2 Paulus berkata, “Memang
kamu telah mendengar tentang penyelenggaraan anugerah Allah, yang dipercayakan
kepadaku karena kamu.” Kata Yunani yang diterjemahkan sebagai
“penyelenggaraan” di sini sama dengan kata yang diterjemahkan sebagai
“persiapan” dalam Efesus 1:10 dan “rencana” dalam Efesus 3:9. Penyelenggaraan
anugerah adalah penyaluran anugerah Allah ke dalam umat pilihan-Nya untuk
menghasilkan dan membangun gereja. Dari penyelengaraan ini timbullah ministri
rasul yang adalah pengurus rumah tangga dalam rumah Allah, yang menyuplaikan
Kristus sebagai anugerah Allah kepada anggota keluarga Allah.
Istilah “penyelenggaraan” dalam ayat 2 ini
dalam bahasa aslinya ialah oikonomia. Menurut pemakaian bahasa kuno, oikonomia
menunjukkan satu kepengurusan rumah tangga, suatu pengaturan atau
administrasi. Pada masa Paulus, banyak keluarga kaya yang memiliki pengurus-pengurus
rumah tangga yang bertugas membagikan makanan atau keperluan lainnya kepada
anggota keluarga. Bapa kita mempunyai keluarga besar, keluarga ilahi.
Berhubung Bapa kita memiliki kekayaan yang sangat besar, maka dalam
keluarga-Nya Ia memerlukan banyak pengurus rumah tangga untuk menyalurkan
kekayaankekayaan itu kepada anak-anak-Nya. Penyaluran ini berarti
kepengurusan rumah tangga. Maka, kepengurusan rumah tangga adalah suatu
penyaluran atau pembagian. Kata ini bukan ditujukan kepada suatu zaman atau
suatu cara Allah untuk memperlakukan umat-Nya, melainkan mengacu kepada
menyalurkan kekayaan Allah ke dalam umat pilihan-Nya. Penyaluran ini berarti
kepengurusan rumah tangga berikut ministri penyaluran dari para minister
Allah. Ministri penyaluran ini juga adalah pengaturan pemerintahan Allah. Hari
ini Allah mengatur melalui menyalurkan diri-Nya sendiri ke dalam kita. Kepengurusan
rumah tangga ini, penyaluran ini, pemerintahan ini tidak lain adalah ekonomi
Allah. Dalam ekonomi Perjanjian Baru Allah terdapat kebutuhan yang mendesak
bagi kepengurusan rumah tangga anugerah.
Walau Paulus seorang pengurus rumah tangga,
dalam Efesus 3:1 ia menganggap dirinya sebagai seorang yang “dipenjarakan
karena Kristus Yesus untuk kamu, orang-orang bukan Yahudi”. Paulus
menganggap dirinya sendiri sebagai tawanan Kristus. Kelihatannya, dia terkurung
dalam penjara; tetapi sebenarnya dia dipenjarakan dalam Kristus. Atas dasar
status ini, yakni status hidupnya yang sebenarnya, dia menasihati orang-orang
kudus. Ketika menyampaikan wahyu rahasia Allah mengenai gereja dalam pasal 1
dan 2, Paulus berbicara atas dasar statusnya sebagai rasul Kristus oleh
kehendak Allah. Status ini adalah otoritas wahyunya mengenai gereja. Ketika
menasihati orang-orang kudus untuk hidup berpadanan dengan panggilan Allah,
dia menggunakan statusnya sebagai seorang tawanan Tuhan. Statusnya sebagai
rasul Kristus melayakkan dia untuk menyampaikan wahyu Allah; statusnya sebagai
tawanan Tuhan menyatakan perilakunya di dalam Tuhan, dengan status ini dia
dapat mendorong dan menasihati orang-orang kudus untuk berperilaku dalam Tuhan,
seperti dia.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 2, Berita 28
No comments:
Post a Comment