Hitstat

14 December 2012

Efesus - Minggu 12 Jumat


Pembacaan Alkitab: Kol. 3:10-11


Ketika Paulus menulis surat kepada orang-orang di Kolose, hampir di tiap kota di daerah Laut Tengah terdapat orang-orang Yahudi. Ketika orang Yahudi dan orang Yunani di kota-kota tertentu beroleh selamat, mereka berhimpun menjadi gereja lokal. Di banyak kota tidak saja terdapat orang-orang Yahudi dan Yunani, juga orang-orang Barbar (orang Eropa Utara) dan Skit. Menurut keyakinan beberapa guru Alkitab, orang Skit adalah orang yang paling tidak berbudaya (primitif) dan paling liar. Karenanya, di beberapa kota mungkin ada gereja yang mencakup orang Yunani yang berbudaya, orang Yahudi yang agamawi, orang Barbar dan orang Skit yang primitif. Lagi pula, ada orang yang menjadi budak yang telah dijual, serta orang merdeka, yaitu para majikan budak. Apa yang akan terjadi bila semua orang yang berbeda-beda itu berhimpun bersama menghadiri perjamuan Tuhan? Untuk dapat membawa mereka ke dalam hidup gereja, mereka harus menanggalkan manusia lama yang terwujud dalam cara hidup lama mereka. Orang-orang Yunani harus menanggalkan filsafat mereka; orang-orang Yahudi harus menanggalkan agama dan aturan tentang makanan; orang-orang Skit menanggalkan kehidupan yang primitif, para majikan harus menanggalkan sikap mereka terhadap budak, dan budak harus menanggalkan cara hidup mereka yang khas. Dalam hidup gereja tidak ada tempat bagi perbedaan-perbedaan itu. Tidak ada orang Yahudi atau kafir, Barbar atau Skit, orang merdeka atau budak. Dalam hidup gereja hanya ada tempat bagi Kristus.

Melalui alat-alat transportasi dan komunikasi modern, orang-orang dalam dunia hari ini lebih dekat dibandingkan dengan orang zaman dulu dalam sejarah. Teristimewa negara Amerika Serikat disebut sebagai sua-tu wadah pembauran, yang membaurkan semua suku dan bangsa yang berbeda-beda. Masing-masing suku memiliki watak yang sama sekali berlainan; ada yang ekspresif, ada yang pendiam dan misterius, semua terhimpun menjadi satu. Keadaan ini terlihat dalam gereja-gereja dalam pemulihan Tuhan. Di sini kita nampak berbagai macam manusia: orang Puerto Rico, Meksiko, Brasil, Swiss, Prancis, Jerman, Swedia, Denmark, Indonesia, Malaysia, Korea, China, Jepang, Ghana, dan Amerika. Bahkan perbedaan antara orang-orang ini bisa tertampak dalam cara mereka berkidung. Ada yang berkidung dengan cara yang mereka anggap khidmat, yaitu hanya menggerakkan bibir, ada lagi yang penuh gairah, sehingga sekujur tubuhnya bergoyang-goyang. Jadi, sekalipun dalam berkidung dan memuji Tuhan, kita mungkin masih tetap mempertahankan cara hidup kita.

Setelah Babel, mulailah terdapat perbedaan-perbedaan di antara manusia. Tetapi di atas salib Kristus telah menghapus segala perbedaan itu, supaya Dia dapat menghasilkan satu manusia baru. Melalui kelahiran kembali, satu manusia baru telah ditaruh ke dalam kita, yaitu orang-orang yang dahulunya telah dipengaruhi oleh perbedaan yang diakibatkan oleh Babel. Selain peraturan-peraturan orang Yahudi, segala cara hidup kita adalah warisan Babel. Apa yang harus kita perbuat terhadap warisan ini? Kita harus menguburnya. Inilah artinya kita wajib menanggalkan cara hidup kita yang dahulu. Janganlah membenarkan cara hidup Anda, atau bangga karenanya. Masalahnya bukan terletak pada benar atau salahnya cara hidup itu. Setiap cara hidup mengandung peraturan-peraturan, karenanya harus kita tanggalkan. Alangkah kasihannya kita melihat apa yang disebut gereja yang dibangun menurut latar kebangsaan! Sebagai contoh: di San Francisco terdapat sebuah gereja Presbyterian China. Nampaknya setiap bangsa atau negara memiliki apa yang disebut gereja bangsanya sendiri. Ketika kita berhimpun bersama untuk melaksanakan hidup gereja yang sejati, kita semua harus menanggalkan warisan nasional kita dan melupakan semuanya itu.


Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 1, Berita 25

No comments: