Hitstat

25 December 2012

Efesus - Minggu 14 Selasa


Pembacaan Alkitab: Ef. 3:8, 16, 18-19


Dalam Efesus 3 Rasul Paulus mempunyai visi yang sangat tinggi. Dalam pasal ini ia memakai ungkapan “ke­kayaan Kristus yang tidak terduga” (ayat 8). Apa yang Paulus nampak tentang hal ini jauh melampaui penger­tian kita. Bahkan Paulus sendiri tidak mempunyai perka­taan yang cukup untuk mengungkapkannya. Akhirnya, ia hanya dapat mengatakan “betapa lebarnya dan panjang­nya dan tingginya dan dalamnya” (ayat 18). Dimensi-di­mensi ini adalah dimensi Kristus, yang sesungguhnya adalah dimensi alam semesta. Ketika ia dikurung dan di­belenggu dalam penjara, Paulus beroleh satu visi tentang dimensi universal Kristus. Walaupun Anda boleh meng­anggap diri sendiri seorang saudara atau saudari yang kecil, namun Anda juga bisa nampak sesuatu bagi gereja, asalkan Anda mau menjadi seorang tawanan di dalam Kristus.

Penyelenggaraan (kepengurusan rumah tangga) anu­gerah ialah menyalurkan kekayaan Kristus. Menurut konteks pasal 3, anugerah mengacu kepada kekayaan Kristus. Ketika kekayaan Kristus Anda nikmati, kekaya­an itu akan menjadi anugerah. Ministri Paulus ialah me­nyalurkan kekayaan Kristus sebagai anugerah kepada kaum beriman. Para pramugari di pesawat udara memba­gikan makanan kepada para penumpang, mereka tidak membagikan informasi tentang cara-cara memasak. De­mikian pula, Paulus menyalurkan kekayaan Kristus ke­pada kaum saleh. Inilah yang sedang kita lakukan dalam ministri kita pada hari ini.

Kepengurusan rumah tangga ini adalah menurut ekonomi Allah. Bagi Allah ini adalah ekonomi, bagi kita ini adalah kepengurusan rumah tangga. Seluruh kaum saleh, tidak peduli kelihatannya betapa tidak berartinya mereka, namun menurut ekonomi Allah, mereka memi­liki bagian dalam kepengurusan rumah tangga. Ini berarti setiap orang kudus dapat menginfuskan Kristus ke dalam orang lain. Bahkan seorang saudari muda yang masih di SLTA juga dapat menyalurkan Kristus ke dalam teman sekolahnya. Penyaluran Kristus ke dalam diri orang lain ini adalah kepengurusan rumah tangga menurut ekonomi Allah.

Kepengurusan rumah tangga dari anugerah ini ialah penyaluran Allah. Kita telah nampak bahwa kehendak hati Allah ialah menyalurkan kekayaan-Nya, yang sebenar­nya adalah diri-Nya sendiri, ke dalam umat pilihan-Nya. Setelah kekayaan ini disalurkan ke dalam kita, kita perlu menerima beban untuk menyalurkannya ke dalam diri orang lain. Bagi Allah, kekayaan ini ialah ekonomi-Nya; bagi kita, kekayaan ini ialah kepengurusan rumah tang­ga. Ketika kekayaan ini kita salurkan ke dalam diri orang lain, kekayaan ini adalah penyaluran Allah. Ketika ekonomi Allah mencapai kita, ekonomi Allah menjadi kepengurusan rumah tangga kita. Ketika kita melaksa­nakan kepengurusan rumah tangga ini melalui menya­lurkan Kristus kepada orang lain, ekonomi Allah men­jadilah penyaluran Allah ke dalam mereka. Demikianlah, kita memiliki ekonomi, kepengurusan rumah tangga, dan penyaluran.


Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 2, Berita 28

No comments: