Pembacaan Alkitab: Ef. 5:9-14
Setelah memerintahkan kita untuk hidup
sebagai anak-anak terang, dalam ayat 9 Paulus menyisipkan kata-kata pernyataan
tentang buah terang: “Karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan
dan kebenaran.” Ayat ini menurut bahasa aslinya adalah “karena terang hanya
berbuahkan kebaikan, kebenaran, dan realitas.” Kebaikan adalah sifat dari buah
terang, kebenaran adalah jalan atau prosedur untuk menghasilkan buah terang;
dan realitas adalah ekspresi riil (Allah sendiri) dari buah terang. Buah terang
pasti baik sifatnya, benar prosedurnya, dan riil ekspresinya, sehingga Allah
dapat diekspresikan sebagai realitas hidup kita sehari-hari.
Dalam membicarakan buah terang, Paulus
hanya mengutarakan tiga perkara: kebaikan, kebenaran, dan realitas, hal ini
sangat bermakna. Ia tidak mengatakan kekudusan, keramahan, atau kerendahan.
Alasan hanya menyebut ketiga perkara itu saja ialah karena buah terang dalam
kebaikan, kebenaran, dan realitas berhubungan dengan Allah Tritunggal. Kebaikan
mengacu kepada sifat buah terang. Tuhan Yesus pernah menunjukkan bahwa hanya
satu yang baik, yaitu Allah itu sendiri (Mat. 19:17). Jadi kebaikan di sini
mengacu kepada Allah Bapa. Allah Bapa sebagai kebaikan adalah sifat buah
terang.
Kita telah menunjukkan bahwa kebenaran
mengacu kepada cara atau prosedur buah terang. Kebenaran adalah prosedur yang
olehnya buah terang itu dihasilkan. Dalam ke-Allahan, Putra, Kristus ialah
kebenaran kita. Ia datang ke dunia untuk menghasilkan perkara-perkara tertentu
yang sesuai dengan prosedur Allah, yaitu yang selalu benar. Kebenaran ialah
cara Allah dan prosedur Allah. Kristus datang untuk menggenapkan kehendak Allah
sesuai dengan prosedur-Nya yang benar. Karena itu, aspek kedua dari buah terang
dutujukan kepada Allah Putra.
Realitas ialah ekspresi buah terang. Buah
ini seharusnya riil, yaitu harus sebagai ekspresi Allah, pancaran terang yang
tersembunyi. Tidak dapat diragukan bahwa realitas ditujukan kepada Roh
realitas, Persona ketiga dari Allah Tritunggal. Karena itu, Bapa sebagai
kebaikan, Putra sebagai kebenaran, dan Roh sebagai realitas; kesemuanya ini
berkaitan dengan buah terang.
Ayat 9 adalah definisi hidup sebagai
anak-anak terang. Bila kita hidup sebagai anak-anak terang, kita akan
menghasilkan buah yang dilukiskan dalam ayat 9. Buah yang kita hasilkan dengan
hidup sebagai anak-anak terang ini seharusnya berada dalam kebaikan, kebenaran,
dan realitas. Bukti kita hidup sebagai anak-anak terang terlihat dalam
menghasilkan buah yang demikian.
Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 2, Berita
50
No comments:
Post a Comment