Hitstat

13 March 2013

Efesus - Minggu 25 Rabu


Pembacaan Alkitab: Ef. 5:9-14


Setelah memerintahkan kita untuk hidup sebagai anak-anak terang, dalam ayat 9 Paulus menyisipkan kata-kata pernyataan tentang buah terang: “Karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran.” Ayat ini menurut bahasa aslinya adalah “karena terang hanya berbuahkan kebaikan, kebenaran, dan realitas.” Kebaikan adalah sifat dari buah terang, kebenaran adalah jalan atau prosedur untuk menghasilkan buah terang; dan realitas adalah ekspresi riil (Allah sendiri) dari buah terang. Buah terang pasti baik sifatnya, benar prosedurnya, dan riil ekspresinya, sehingga Allah dapat diekspresikan sebagai realitas hidup kita sehari-hari.

Dalam membicarakan buah terang, Paulus hanya mengutarakan tiga perkara: kebaikan, kebenaran, dan realitas, hal ini sangat bermakna. Ia tidak mengatakan kekudusan, keramahan, atau kerendahan. Alasan hanya menyebut ketiga perkara itu saja ialah karena buah terang dalam kebaikan, kebenaran, dan realitas berhubungan dengan Allah Tritunggal. Kebaikan mengacu kepada sifat buah terang. Tuhan Yesus pernah menunjukkan bahwa hanya satu yang baik, yaitu Allah itu sendiri (Mat. 19:17). Jadi kebaikan di sini mengacu kepada Allah Bapa. Allah Bapa sebagai kebaikan adalah sifat buah terang.

Kita telah menunjukkan bahwa kebenaran mengacu kepada cara atau prosedur buah terang. Kebenaran adalah prosedur yang olehnya buah terang itu dihasilkan. Dalam ke-Allahan, Putra, Kristus ialah kebenaran kita. Ia datang ke dunia untuk menghasilkan perkara-perkara tertentu yang sesuai dengan prosedur Allah, yaitu yang selalu benar. Kebenaran ialah cara Allah dan prosedur Allah. Kristus datang untuk menggenapkan kehendak Allah sesuai dengan prosedur-Nya yang benar. Karena itu, aspek kedua dari buah terang dutujukan kepada Allah Putra.

Realitas ialah ekspresi buah terang. Buah ini seharusnya riil, yaitu harus sebagai ekspresi Allah, pancaran terang yang tersembunyi. Tidak dapat diragukan bahwa realitas ditujukan kepada Roh realitas, Persona ketiga dari Allah Tritunggal. Karena itu, Bapa sebagai kebaikan, Putra sebagai kebenaran, dan Roh sebagai realitas; kesemuanya ini berkaitan dengan buah terang.

Ayat 9 adalah definisi hidup sebagai anak-anak terang. Bila kita hidup sebagai anak-anak terang, kita akan menghasilkan buah yang dilukiskan dalam ayat 9. Buah yang kita hasilkan dengan hidup sebagai anak-anak terang ini seharusnya berada dalam kebaikan, kebenaran, dan realitas. Bukti kita hidup sebagai anak-anak terang terlihat dalam menghasilkan buah yang demikian.


Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 2, Berita 50

No comments: