Pembacaan
Alkitab: Ef. 5:25-27
Dalam berita ini kita perlu memikirkan
pengudusan yang almuhit atas gereja. Dalam sidang-sidang gereja kita telah
dirawat dari dalam dan dipelihara dari luar. Kita pun telah dikuduskan. Tidak
banyak di antara kita yang telah dipisahkan kepada Tuhan hanya melalui waktu-waktu
pribadi kita dengan Tuhan. Sebaliknya, kebanyakan dari kita telah dipisahkan
dari dunia kepada Allah melalui bantuan yang kita terima dalam sidang-sidang
gereja. Kita perlu dirawat dan dipelihara agar dapat dipisahkan dari dunia.
Ketika kita dipisahkan, kita pun dijenuhi. Perawatanlah yang mendatangkan
penjenuhan. Lagi pula, semakin kita dipelihara oleh suasana dalam sidang, kita
akan semakin rela meninggalkan hal-hal dunia. Melalui pemeliharaan kita justru
akan kehilangan selera terhadap hal-hal itu; sebab kita menyadari bahwa hal-hal
itu menyebabkan kita dingin terhadap Tuhan. Pemeliharaan juga membantu kita
untuk dijenuhi Kristus. Penjenuhan ini dengan spontan akan menghasilkan
pengubahan. Anda mungkin tidak merasa telah diubah berapa banyak, tetapi orang
lain tahu. Mereka dapat melihat perubahan itu dalam hayat dan kehidupan Anda.
Sekarang kita harus melihat cara Tuhan
menguduskan kita. Dalam ayat 26 Paulus mengatakan bahwa Kristus menguduskan
gereja melalui membasuhnya dengan air dalam firman (Tl.). Menurut konsepsi
ilahi, air di sini ditujukan kepada pengaliran hayat Allah, yang dilambangkan
oleh air yang mengalir (Kel. 17:6; 1 Kor. 10:4; Yoh. 7:38-39; Why. 21:6; 22:1,
17). Pembasuhan air di sini berbeda dengan pembasuhan darah penebusan Kristus.
Darah penebusan membasuh dosa-dosa kita (1 Yoh. 1:7; Why. 7:14), sedangkan air
hayat membasuh cacat hayat alamiah dari manusia kita yang usang, itulah cacat
cela hayat alamiah dari manusia lama kita, seperti “cacat atau kerut atau
yang serupa itu” (ayat 27). Dalam menyisihkan dan menguduskan gereja, Tuhan
terlebih dulu membasuh dosa-dosa kita dengan darah-Nya (Ibr. 13:12), dan
kemudian membasuh cacat alamiah kita dengan hayat-Nya. Kita sekarang berada
dalam proses pembasuhan ini, supaya gereja boleh menjadi kudus dan tanpa cacat
(ayat 27).
Jika kita memiliki perawatan dan
pemeliharaan tanpa pembasuhan, masalah kita akan tetap ada pada kita. Perawatan
dan pemeliharaan Tuhan selalu mendatangkan pembasuhan-Nya. Dalam proses
metabolis rohani yang dibawakan oleh pembasuhan ini, “kuman-kuman” dalam diri
kita dibunuh, dan hal-hal negatif pun terenyah. Melalui perawatan dan
pemeliharaan serta pembasuhan, kita akan menjadi sehat dan perkasa. Dalam
sidang gereja, pembasuhan ini terjadi dalam kita tanpa kita sadari. Semakin
kita dirawat dan dipelihara dalam sidang-sidang gereja, kita akan semakin
dibasuh bersih secara metabolis.
Pembasuhan berarti pengudusan. Pengudusan
oleh pembasuhan air hayat ialah di dalam firman. Ini menunjukkan bahwa dalam
firman ada air hayat, yang dilambangkan oleh bejana pembasuhan di antara mezbah
dan Kemah Pertemuan (Kel. 38:8; 40:7). Dalam bahasa Yunani, kata “pembasuhan”
dalam ayat 26 berarti bejana pembasuhan. Istilah Yunani ini dipakai dalam
Septuagin untuk menerjemahkan kata Ibrani yang berarti bejana pembasuhan. Dalam
Perjanjian Lama, para imam membasuh diri mereka dari kekotoran bumiah melalui
bejana pembasuhan itu (Kel. 30:18-21). Kini air pembasuhan ini mencuci kita
dari kenajisan. Maka kita dibersihkan oleh bejana pembasuhan dari air dalam
firman.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 3, Berita 54
No comments:
Post a Comment