Hitstat

26 March 2013

Efesus - Minggu 27 Selasa


Pembacaan Alkitab: Ef. 5:25-27


Dalam berita ini kita perlu memikirkan pengudusan yang almuhit atas gereja. Dalam sidang-sidang gereja kita telah dirawat dari dalam dan dipelihara dari luar. Kita pun telah dikuduskan. Tidak banyak di antara kita yang telah dipisahkan kepada Tuhan hanya melalui waktu-waktu pribadi kita dengan Tuhan. Sebaliknya, kebanyakan dari kita telah dipisahkan dari dunia kepada Allah melalui bantuan yang kita terima dalam sidang-sidang gereja. Kita perlu dirawat dan dipelihara agar dapat dipisahkan dari dunia. Ketika kita dipisahkan, kita pun dijenuhi. Perawatanlah yang mendatangkan penjenuhan. Lagi pula, semakin kita dipelihara oleh suasana dalam sidang, kita akan semakin rela meninggalkan hal-hal dunia. Melalui pemeliharaan kita justru akan kehilangan selera terhadap hal-hal itu; sebab kita menyadari bahwa hal-hal itu menyebabkan kita dingin terhadap Tuhan. Pemeliharaan juga membantu kita untuk dijenuhi Kristus. Penjenuhan ini dengan spontan akan menghasilkan pengubahan. Anda mungkin tidak merasa telah diubah berapa banyak, tetapi orang lain tahu. Mereka dapat melihat perubahan itu dalam hayat dan kehidupan Anda.

Sekarang kita harus melihat cara Tuhan menguduskan kita. Dalam ayat 26 Paulus mengatakan bahwa Kristus menguduskan gereja melalui membasuhnya dengan air dalam firman (Tl.). Menurut konsepsi ilahi, air di sini ditujukan kepada pengaliran hayat Allah, yang dilambangkan oleh air yang mengalir (Kel. 17:6; 1 Kor. 10:4; Yoh. 7:38-39; Why. 21:6; 22:1, 17). Pembasuhan air di sini berbeda dengan pembasuhan darah penebusan Kristus. Darah penebusan membasuh dosa-dosa kita (1 Yoh. 1:7; Why. 7:14), sedangkan air hayat membasuh cacat hayat alamiah dari manusia kita yang usang, itulah cacat cela hayat alamiah dari manusia lama kita, seperti “cacat atau kerut atau yang serupa itu” (ayat 27). Dalam menyisihkan dan menguduskan gereja, Tuhan terlebih dulu membasuh dosa-dosa kita dengan darah-Nya (Ibr. 13:12), dan kemudian membasuh cacat alamiah kita dengan hayat-Nya. Kita sekarang berada dalam proses pembasuhan ini, supaya gereja boleh menjadi kudus dan tanpa cacat (ayat 27).

Jika kita memiliki perawatan dan pemeliharaan tanpa pembasuhan, masalah kita akan tetap ada pada kita. Perawatan dan pemeliharaan Tuhan selalu mendatangkan pembasuhan-Nya. Dalam proses metabolis rohani yang dibawakan oleh pembasuhan ini, “kuman-kuman” dalam diri kita dibunuh, dan hal-hal negatif pun terenyah. Melalui perawatan dan pemeliharaan serta pembasuhan, kita akan menjadi sehat dan perkasa. Dalam sidang gereja, pembasuhan ini terjadi dalam kita tanpa kita sadari. Semakin kita dirawat dan dipelihara dalam sidang-sidang gereja, kita akan semakin dibasuh bersih secara metabolis.

Pembasuhan berarti pengudusan. Pengudusan oleh pembasuhan air hayat ialah di dalam firman. Ini menunjukkan bahwa dalam firman ada air hayat, yang dilambangkan oleh bejana pembasuhan di antara mezbah dan Kemah Pertemuan (Kel. 38:8; 40:7). Dalam bahasa Yunani, kata “pembasuhan” dalam ayat 26 berarti bejana pembasuhan. Istilah Yunani ini dipakai dalam Septuagin untuk menerjemahkan kata Ibrani yang berarti bejana pembasuhan. Dalam Perjanjian Lama, para imam membasuh diri mereka dari kekotoran bumiah melalui bejana pembasuhan itu (Kel. 30:18-21). Kini air pembasuhan ini mencuci kita dari kenajisan. Maka kita dibersihkan oleh bejana pembasuhan dari air dalam firman.


Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 3, Berita 54

No comments: