Pembacaan Alkitab: kej. 2:18, 21-24
Dalam nasihatnya yang tercantum dalam pasal
5, rasul menampilkan gereja sebagai mempelai perempuan Kristus. Aspek ini
mewahyukan gereja berasal dari Kristus, seperti halnya Hawa berasal dari Adam
(Kej. 2:2122); gereja memiliki hayat dan sifat yang sama dengan Kristus, dan
sebagai jodoh-Nya, bersatu dengan Dia, seperti Hawa yang menjadi satu daging
dengan Adam (Kej. 2:24). Gereja sebagai manusia baru adalah suatu masalah
anugerah dan realitas, sedang gereja sebagai mempelai perempuan Kristus adalah
masalah kasih dan terang. Nasihat rasul dalam pasal 4 berfokus pada manusia
baru dengan anugerah dan realitas sebagai unsur dasarnya. Tetapi pada pasal 5
fokus nasihatnya ialah mempelai perempuan Kristus dengan kasih dan terang
sebagai substansi dasarnya. Dalam anugerah dan realitas kita harus hidup
sebagai manusia baru, sedang dalam kasih dan terang kita harus bertindak
sebagai mempelai perempuan Kristus.
Kejadian 2:24 menunjukkan bahwa seorang
lelaki akan menjadi satu daging dengan istrinya. Kita tidak seharusnya
menganggap sepasang suami istri sebagai dua persona yang terpisah, melainkan
satu persona yang lengkap, seperti kedua belahan dari satuan yang utuh. Seorang
suami dan seorang istri sebagai satu unit lengkap, adalah satu lukisan ajaib
dari Kristus dan gereja, sebagai satu kesatuan.
Berhubung dalam alam semesta ciptaan Allah
ini tidak ada jodoh atau pasangan bagi Kristus, maka Allah menyuruh Kristus
mati di atas salib. Tatkala Ia “tidur” di sana, rusuk-Nya dibuka, dan
mengalirkan darah dan air (Yoh. 19:34). Karena dalam Kejadian 2 masalah dosa
belum ada, maka dalam pasal itu hanya tercatat tulang rusuk Adam saja yang
diambil, sedikit pun tidak disinggung tentang darah. Tetapi dalam Yohanes 19
tercantum tentang darah bagi pemberesan problem dosa. Air melambangkan hayat
Kristus yang mengalir, yakni hayat kekal, yang menghasilkan gereja. Hayat ini
juga dilambangkan oleh rusuk itu. Menurut Yohanes 19, ketika Dia disalibkan,
tidak ada sebatang pun tulang-Nya dipatahkan. Itu merupakan penggenapan nubuat
Alkitab yang mengatakan, “Ia melindungi segala tulangnya, tidak satu pun
yang patah” (Mzm. 34:21). Tulang Kristus yang tidak patah melambangkan
hayat Kristus yang tidak terpatahkan. Maka rusuk Adam melambangkan hayat kekal
Kristus yang tidak terpatahkan. Gereja justru dibangun menjadi mempelai
perempuan dengan hayat kekal ini, yaitu menjadi jodoh yang disediakan bagi
Kristus. Dalam pembangunan mempelai perempuan ini, Kristus memperoleh gereja
sebagai pasangan atau jodoh bagi diri-Nya sendiri.
Kita telah menunjukkan bahwa Hawa memiliki
hayat dan sifat yang serupa dengan yang dimiliki Adam. Itu melambangkan gereja
memiliki hayat dan sifat yang serupa dengan yang dimiliki Kristus. Selain itu,
bagaimana Hawa segambar dengan Adam, maka gereja pun segambar dengan Kristus.
Lagi pula, perawakan Hawa pun sangat mirip dengan perawakan Adam, itu pun
menunjukkan bahwa perawakan gereja sama dengan perawakan Kristus.
Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 3,
Berita 53
No comments:
Post a Comment