Pembacaan
Alkitab: Ef. 5:25-27
Dalam berita ini kita akan meninjau aspek ketiga tentang Kristus
dan gereja, yaitu aspek pengudusan melalui pembasuhan. Kristus menguduskan
gereja melalui membasuhnya (5:25-27). Maksud Kristus dalam menyerahkan diri-Nya
kepada gereja ialah untuk menguduskannya; tidak saja memisahkannya bagi
diri-Nya dari perkara-perkara yang lazim, tetapi juga meresapinya dengan
diri-Nya sendiri agar ia dapat menjadi jodoh-Nya. Hal ini digenapkan melalui
membasuhnya dengan pembasuhan air dalam firman (ayat 26 Tl.).
Kristus menguduskan gereja, agar Ia dapat
mempersembahkan gereja kepada diri-Nya sendiri. Dulu, Kristus menyerahkan
diri-Nya bagi gereja, sekarang, Ia menguduskan gereja, dan kelak Ia akan
mempersembahkan gereja kepada diri-Nya sendiri sebagai jodoh-Nya demi
kepuasan-Nya. Karena itu, kasih adalah untuk pengudusan, dan pengudusan untuk
persembahan.
Kasih Kristus bagi gereja dan penyerahan
diri-Nya baginya adalah untuk penebusan dan penyaluran hayat. Menurut Yohanes
19:34, darah dan air keluar dari rusuk Tuhan yang tertikam. Darah untuk
penebusan, air untuk penyaluran hayat agar gereja dapat dihasilkan. Dalam
Efesus 5:25 kita nampak gereja dihasilkan melalui kasih Kristus dan penyerahan
diri-Nya baginya.
Setelah gereja dihasilkan, gereja perlu
pengudusan. Proses pengudusan meliputi penjenuhan, pengubahan, pertumbuhan, dan
pembangunan. Walaupun pengudusan meliputi pemisahan, tetapi aspek utama
pengudusan ialah penjenuhan. Gereja perlu dijenuhi dengan segala apa adanya Kristus.
Penjenuhan diikuti oleh pengubahan, pertumbuhan, dan pembagunan. Melalui proses
pengudusan, berikut segala aspeknya yang sedemikian, gereja menjadi lengkap dan
sempurna, yaitu menjadi realitas dari apa yang dilambangkan oleh Hawa dalam
Kejadian 2.
Sesudah Hawa selesai dipersiapkan bagi Adam
melalui dibangun dari rusuk Adam, ia dipersembahkan kepada Adam, sumber asal
usulnya. Demikian pula, gereja akan dipersembahkan kepada Kristus yang adalah
sumbernya. Persembahan ini bukan dilakukan oleh Allah, melainkan oleh Kristus
sendiri. Ayat 27 mengatakan bahwa Kristus akan mempersembahkan gereja kepada
diri-Nya sendiri sebagai gereja yang mulia. Maka Ia sekaligus menjadi yang
mempersembahkan dan yang menerima.
Tanpa pemisahan, penjenuhan, pengubahan,
pertumbuhan, dan pembangunan, tidak mungkin gereja menjadi sempurna dan
bertumbuh mencapai ukuran perawakan kepenuhan Kristus. Hanya melalui suatu
proses pengudusan yang almuhit barulah gereja menjadi lengkap dan mencapai
ukuran perawakan kepenuhan Kristus, sehingga Kristus dapat mempersembahkan satu
gereja yang sempurna bagi diri-Nya sendiri.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 3, Berita 54
No comments:
Post a Comment