Pembacaan Alkitab: Flp. 2:9-12
Peninggian Kristus sesungguhnya
merupakan standar tertinggi dari keselamatan kita. Jangan cuma menjadi
orang-orang yang beroleh selamat saja. Kita harus menjadi orang-orang yang
ditinggikan melalui kuasa kebangkitan Kristus. Tujuan Paulus dalam membicarakan
peninggian Kristus bukan mengajarkan doktrin secara obyektif. Seperti halnya
semua masalah lain yang dibahas dalam kitab ini, maka hal ini berkaitan dengan
pengalaman orang Kristen. Kita perlu mengalami Kristus dalam kerendahan-Nya.
Ini berarti kita perlu mengalami Dia sebagai Persona yang mengosongkan diri-Nya
dan merendahkan diri-Nya sendiri. Sekarang karena Kristus telah ditinggikan
oleh Allah ke puncak tertinggi dalam alam semesta, maka kita perlu mengalami
Dia juga dalam peninggian-Nya. O, semoga Tuhan mencelikkan mata kita, supaya
kita nampak betapa kita berada jauh di bawah standar keselamatan-Nya! Standar
keselamatan yang kita kerjakan seharusnya demikian tinggi, yakni mencakup
peninggian Kristus. Peninggian Kristus seharusnya menjadi pengalaman kita yang
puncak dalam keselamatan. Hal ini mengharuskan Kristus tidak hanya menjadi
hayat kita yang tersalib, tetapi juga menjadi hayat kita yang ditinggikan dalam
kuasa kebangkitan. Kuasa yang telah meninggikan Dia dalam alam semesta adalah
kuasa yang menyebabkan-Nya ditinggikan di dalam diri kita. Kuasa ini tidak lain
adalah suplai yang limpah lengkap dari Roh Yesus Kristus itu.
Filipi 2:9 mengatakan, “Itulah
sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas
segala nama.” Tuhan sangat merendahkan diri-Nya, tetapi Allah meninggikan-Nya
ke puncak yang tertinggi. Nama yang disebut dalam ayat ini ialah nama Yesus,
yang disebutkan dalam ayat berikutnya. Sejak kenaikan Tuhan, tidak ada nama di
bumi yang melebihi nama Yesus. Allah telah meninggikan Yesus, manusia yang
sejati, menjadi Tuhan segala sesuatu. Sebab itu, menyeru “O, Tuhan Yesus”,
adalah suatu hal yang mutlak benar. Kita harus mengakui nama Tuhan secara
terbuka. Alangkah mulianya kita menyembah Tuhan melalui berseru kepada
nama-Nya! Pada hakekatnya, dalam Perjanjian Baru kita tidak disuruh menyembah
Kristus, tetapi ada petunjuk yang jelas bahwa kita disuruh berseru kepada nama
Tuhan.
Dalam ayat 10-11 Paulus
meneruskan, “Supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit
dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku,
‘Yesus Kristus adalah Tuhan,’ bagi kemuliaan Allah, Bapa!” Nama adalah ekspresi
keseluruhan dari apa adanya Tuhan Yesus dalam persona dan pekerjaan-Nya. “Dalam
nama Yesus” berarti dalam ruang lingkup dan unsur dari segala apa adanya Tuhan.
Dengan cara demikianlah kita menyembah Tuhan dan berdoa kepada-Nya. Kita tak
boleh hanya berseru kepada nama Tuhan Yesus, tetapi juga bertekuk lutut dalam
nama-Nya. Ini berarti menyembah kepada-Nya.
Sumber: Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 1,
Berita 11
No comments:
Post a Comment