Hitstat

23 October 2013

Filipi - Minggu 9 Rabu



Pembacaan Alkitab: Flp. 3:1-6


Perkataan Paulus dalam 3:1-6 juga berkaitan dengan pengalaman akan Kristus. Bila Paulus tetap seorang penganut agama Yahudi, tidak mungkin ia mengalami Kristus. Tetapi karena ia menjadi seorang yang lain, yaitu orang yang beribadah oleh Roh Allah, yang bermegah dalam Kristus Yesus, dan yang tidak mengandalkan daging, maka dapatlah ia menikmati Kristus dan mengalami-Nya dengan sangat limpah. Kita juga harus menjadi orang yang tidak mengandalkan daging, tidak mengandalkan kecakapan alamiah, tidak mengandalkan adat istiadat atau tradisi kita. Sebaliknya, kita harus menjadi orang yang beribadah kepada Allah oleh Roh, yang bermegah dalam Kristus, dan yang tidak mengandalkan daging. Jika kita adalah orang yang demikian, kita akan memiliki pengalaman sejati akan Kristus.

Walau kita bukan penganut agama Yahudi, pada prinsipnya kita mungkin serupa dengan keadaan penganut agama Yahudi itu. Sekalipun kita telah dilahirkan kembali, kita mungkin masih terus hidup dalam sifat kita yang telah jatuh, bermegah dalam apa yang kita lakukan dalam daging, dan mengandalkan kualifikasi alamiah kita. Kita telah menunjukkan bahwa dalam 3:2 anjing-anjing, pekerja-pekerja jahat, dan penyunat-penyunat palsu masing-masing ditujukan kepada sifat, perbuatan-perbuatan, dan agama yang telah jatuh itu. Bila kita terus hidup menurut sifat usang kita, bermegah dalam apa yang kita lakukan dalam diri sendiri, dan percaya kepada kualifikasi kita, kita akan serupa dengan para penganut agama Yahudi itu. Akibatnya, kita akan menimbulkan masalah dalam gereja, dan kita akan tidak mungkin maju dalam pengalaman akan Kristus. Untuk mengalami Kristus, haruslah kita beribadah oleh Roh Allah, bukan oleh sifat kita yang jatuh; bermegah dalam Kristus, bukan dalam perbuatan-perbuatan sendiri; dan tidak mengandalkan kualifikasi alamiah kita, melainkan hanya mengandalkan Kristus. Inilah satu rahasia untuk mengalami Kristus.

Yang penting ialah kita semua terjamah secara dalam dan secara pribadi oleh ayat-ayat dalam Filipi 3 ini. Kita perlu terang Tuhan menyoroti kita, mengenai sifat kita, perbuatan-perbuatan kita, dan keyakinan kita pada daging. Jika kita diterangi oleh Tuhan, kita akan mengakui bahwa walaupun kita telah dilahirkan kembali, menjadi anak-anak Allah yang memiliki hayat dan sifat ilahi, kita tetap terlalu sering hidup dalam sifat “anjing” kita. Memang benar kita berhak mengumumkan fakta bahwa kita adalah anak-anak Allah. Akan tetapi bila pengumuman itu berlawanan dengan pengalaman kita sehari-hari, itu hanya satu doktrin belaka bagi kita. Pada suatu hari, ketika terang menyoroti Anda dalam masalah ini, Anda akan merebahkan diri di hadapan Tuhan dan mengaku betapa najisnya sifat Anda. Kemudian Anda akan mengutuk setiap perkara yang Anda lakukan oleh sifat Anda yang jatuh itu. Anda akan nampak bahwa dalam pandangan Allah, apa saja yang dikerjakan dalam sifat yang jatuh itu jahat dan patut dikutuk. Dahulu kita membanggakan perbuatan-perbuatan dan kualifikasi kita, tetapi kelak, kita tidak lagi membanggakan daging berikut kualifikasi-kualifikasinya, sebaliknya kita akan menyalahkannya. Kemudian, kita hanya akan bermegah di dalam Kristus, dan menyadari bahwa di dalam diri kita sendiri kita sama sekali tidak patut bermegah.

Bila kita telah diterangi oleh Allah, barulah kita benar-benar dapat berkata bahwa kita tidak mengandalkan kualifikasi, kemampuan, atau kepintaran alamiah kita. Pada saat itu barulah kita dapat bersaksi bahwa kita sepenuhnya mengandalkan Tuhan. Setelah kita diterangi demikian, baru kita dapat mengalami Kristus. Saya harap banyak di antara kita yang nampak terang ini dan berpaling dari suatu pengertian obyektif semata atas ayat-ayat ini kepada kenikmatan dan pengalaman yang subyektif akan Kristus.


Sumber: Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 1, Berita 17

No comments: