Hitstat

18 October 2013

Filipi - Minggu 8 Jumat



Pembacaan Alkitab: Flp. 2:19-30


Sangat penting untuk disadari bahwa bila kita berpegang pada sikap semacam itu karena adanya perbedaan-perbedaan dalam jiwa, hal itu akan menyebabkan pengalaman kita akan Kristus menjadi terbatas. Kita tidak akan dapat mengalami Dia ke tingkat yang sepenuh-penuhnya. Sebaliknya, pengalaman kita akan Kristus akan terbatas pada apa yang kita alami dalam persekutuan kita dengan-Nya di dalam roh. Kita akan tidak berdaya lebih maju untuk mengalami Kristus di dalam Tubuh. Karena adanya perbedaan-perbedaan dalam emosi, pengertian, atau keputusan tentang hal-hal tertentu, maka kita menjadi berbeda dalam jiwa. Perbedaan-perbedaan yang sedemikian ini akan menjauhkan kita dari pengalaman yang sepenuhnya akan Kristus, yaitu mengalami Dia dalam Tubuh. Jika kita tidak mengalami Kristus dalam Tubuh, berarti kita tidak dapat mengalami Dia sepenuh-penuhnya. Hanya melalui mengalami Kristus di dalam Tubuh barulah kita dapat mengalami Dia ke tingkat yang paling penuh.

Untuk mengalami Kristus di dalam Tubuh, pengalaman kita perlu bersifat korporat. Tambahan pula, untuk mengalami Kristus secara korporat, kita perlu sejiwa dengan orang lain. Kita benar-benar perlu belajar bersejiwa dengan orang lain. Seorang penatua wajib belajar bersejiwa dengan penatua lainnya, dan semua anggota sebuah gereja lokal perlu belajar bersejiwa dengan orang kudus lain.

Ketika Paulus menulis surat kepada orang-orang Filipi, ia mempunyai sejumlah sekerja, tetapi seperti dikatakan olehnya sendiri, selain Timotius tidak ada seorang yang sejiwa yang sungguh-sungguh memperhatikan kepentingan kaum beriman di Filipi. Situasi Paulus sangat sulit karena sekerjanya. Di satu pihak, ada beberapa orang sekerja. Tetapi, pada waktu ia ingin mengirim seorang saudara untuk memahami situasi di antara orang kudus di Filipi, ia mengetahui hanya seorang, yaitu Timotius, yang sejiwa dengannya. Karena itu, Timotius merupakan satu-satunya sekerja yang dapat diutus Paulus ke Filipi guna memperhatikan kepentingan orang kudus di situ.

Setiap sekerja yang tidak dapat diutus Paulus demi memperhatikan Tubuh Kristus sedemikian itu tidak dapat mengalami Kristus sepenuh yang dialami Paulus. Karena Timotius sejiwa dengan Paulus, maka ia bersyarat mengalami Kristus sepenuhnya di dalam Tubuh, seperti halnya pengalaman Paulus akan Kristus. Akan tetapi orang-orang yang berbeda jiwa dengan Paulus tidak mungkin mengalami Kristus ke tingkat yang setinggi itu. Pengalaman mereka akan Kristus terbatas oleh perbedaan-perbedaan jiwa mereka.

Dalam Kitab Filipi Paulus tidak saja menyinggung masalah sejiwa, tetapi juga membicarakan masalah mempertaruhkan hayat jiwa. Paulus mengatakan tentang Epafroditus yang telah mempertaruhkan nyawanya (jiwanya), untuk memenuhi kekurangan pelayanan orang-orang Filipi terhadap Paulus. Ketika kita mengatakan Epafroditus mempertaruhkan jiwanya, mungkin ada orang berkata bahwa maksud Paulus di sini ialah bahwa Epafroditus tidak mengasihi hayat jasmaninya, melainkan rela mengorbankannya bagi kepentingan Tubuh Kristus. Sungguh benar mengatakan Epafroditus mempertaruhkan hayat jasmaninya bagi kepentingan Tubuh, tetapi perkataan ini menyiratkan bahwa dia mempertaruhkan jiwanya.


Sumber: Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 1, Berita 16

No comments: