Pembacaan Alkitab: Flp. 2:17-18
Dalam pasal 2:17 Paulus berkata,
“Tetapi sekalipun darahku dicurahkan pada kurban dan ibadah imanmu, aku
bersukacita dan aku bersukacita dengan kamu sekalian.” Jika pengalaman kita
akan Kristus tidak mencapai titik di mana kita diangkat menjadi kurban curahan,
itu berarti kita belum mengalami Kristus ke tahap yang terakhir. Bila kita
mengalami Kristus hingga ke tingkat yang tertinggi, kita akan menjadi kurban
curahan.
Kurban curahan adalah suatu
tambahan pada kurban-kurban dasar yang diwahyukan dalam Imamat 1—7 (Bil.
15:1-10; 28:7-10). Kurban-kurban dasar adalah lambang dari berbagai aspek
Kristus. Kurban curahan adalah lambang Kristus yang dinikmati oleh orang yang
mempersembahkan, Kristus sebagai arak surgawi memenuhi orang yang
mempersembahkan dan bahkan menyebabkan orang yang mempersembahkan itu menjadi
arak bagi Allah. Rasul Paulus menjadi kurban curahan yang demikian (2 Tim. 4:6)
dengan menikmati Kristus secara demikian, sehingga dia dapat dicurahkan sebagai
persembahan kepada Allah atas dasar iman kaum beriman melalui cucuran darahnya.
Kurban bakaran, kurban sajian,
kurban keselamatan, kurban penghapus dosa, dan kurban penebus salah adalah
kurban-kurban dasar, tetapi kurban curahan bukan. Kelima kurban dasar yang
tercatat dalam Imamat 1—7 adalah lambang berbagai aspek dari apa adanya Kristus
bagi Allah demi kita. Jika kita membaca Bilangan 15:1-10 dan 28:7-10, kita akan
nampak bahwa kurban curahan adalah suatu tambahan. Kalau salah satu dari kurban
dasar dipersembahkan tanpa kurban curahan, ini suatu petunjuk bahwa ada suatu
kekurangan dalam mempersembahkan kurban dasar itu. Orang yang mempersembahkan
kurban dasar itu pasti sangat miskin. Sebenarnya kurban curahan berarti bahwa
si pemberi kurban itu sendiri menjadi kurban curahan. Tetapi, ini tidak berarti
orang yang mempersembahkan dapat menjadi satu kurban curahan menurut susunan
alamiahnya sendiri. Sebaliknya, ia harus menikmati Kristus sedemikian rupa
sehingga Kristus memenuhi dan meresapinya. Kristus adalah arak surgawi bagi
kenikmatan kita. Ketika kita menikmati Dia melalui menerima Dia ke dalam kita,
kita akan dipenuhi Dia dan diresapi Dia seluruhnya. Dengan cara inilah baru
kita dapat menjadi arak yang dicurahkan sebagai kurban curahan ke atas
kurban-kurban yang kita persembahkan kepada Allah.
Dalam 2:17 Paulus menyinggung
perihal “kurban dan ibadah imanmu”. Kurban iman kaum beriman berarti iman dari
kaum beriman di Filipi adalah suatu kurban persembahan kepada Allah dan juga
menjadi ibadah mereka kepada Allah. Hasil dari ministri Paulus ialah iman kaum
beriman. Iman dalam 2:17 bersifat almuhit dan mencakup lebih banyak daripada
tindakan percaya. Iman ini adalah susunan dan ekspresi total dari segala yang
telah diterima, dialami, dan dinikmati oleh kaum beriman atas diri Kristus,
mencakup Kristus sebagai kurban-kurban dasar. Ministri Paulus menghasilkan iman
almuhit kaum beriman. Iman yang demikian dipersembahkan sebagai kurban kepada
Allah oleh kaum beriman, dan Paulus bersukacita meskipun ia dicurahkan sebagai
kurban curahan pada kurban yang demikian.
Tidak diragukan, kurban iman kaum
beriman ini penuh dengan Kristus. Ia mencakup Kristus sebagai kurban dasar.
Ketika kita mengalami Kristus dengan aspek-aspek yang berbeda-beda ini, dan
menikmati Dia sebagai kurban dasar, maka pengalaman dan kenikmatan ini menjadi
iman kita. Menurut pengalaman, kenikmatan akan Kristus sebagai kurban dasar
akhirnya menjadi iman kita. Karena itu, iman ini tersusun dari Kristus yang
kita alami dan nikmati.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 1, Berita 14
No comments:
Post a Comment