Hitstat

24 October 2013

Filipi - Minggu 9 Kamis



Pembacaan Alkitab: Flp. 3:7-8


Filipi 3:7-8 mengatakan, “Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia daripada semuanya. Karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus.” Kita akan membahas ayat-ayat ini, yaitu jantung dari Kitab Filipi, dan dari sini kita dibawa ke dalam pengalaman akan Kristus.

Dalam ayat 7 Paulus mengatakan, “Apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku.” Ini ditujukan kepada hal-hal yang disebutkan dalam ayat 5-6. Berbagai macam keuntungan dianggap sebagai satu kerugian oleh Paulus karena hal-hal tersebut menghasilkan satu hal, yaitu kehilangan Kristus, seperti yang dinyatakan oleh frase “karena Kristus”. Segala sesuatu yang dahulu merupakan suatu keuntungan bagi Paulus telah menghalangi dia dan menahannya untuk berbagian dalam Kristus dan menikmati Kristus. Sebab itu, karena Kristus, segala keuntungan menjadi suatu kerugian bagi dia.

Dalam ayat 7 Paulus khusus menyinggung hal-hal agamis, sedangkan dalam ayat 8 ia melanjutkan, “Malahan segala sesuatu kuanggap rugi.” Paulus bukan hanya menganggap hal-hal yang berhubungan dengan agama lamanya seperti yang dicantumkan dalam ayat 5 dan 6 sebagai kerugian karena Kristus, melainkan juga segala hal lainnya. Dalam berita ini saya mempunyai beban khusus untuk menunjukkan apakah yang tercakup dalam hal-hal ini.

Bertahun-tahun yang lampau banyak orang yang mengajarkan kepada kita bahwa segala sesuatu dalam ayat 8 ditujukan kepada hal-hal duniawi, atau materi. Dari satu segi pengertian ini sebagian benar, tetapi menafsirkan perkataan Paulus secara demikian itu tidak begitu riil. Menurut ayat 5 dan 6, konsepsi Paulus terutama tidak berkaitan dengan hal-hal materi. Memang, hal-hal yang duniawi dan materi dapat menduduki orang dan menghambat orang dalam mengalami Kristus. Namun, Paulus memahami bahwa hal-hal yang benar-benar menghambat orang dari pengalaman akan Kristus terutama adalah hal-hal agama, filsafat, dan budaya. Sebagian besar orang-orang yang pandai berpikir, para filsuf, tidak diduduki oleh hal-hal materi, malahan orang-orang yang tidak pandai berpikir dan tidak filosofislah yang biasanya tertarik oleh hal-hal materi. Orang-orang yang lebih filosofis lebih memperhatikan agama, budaya, dan filsafat. Bila Anda pergi memberitakan Injil, Anda akan mengetahui betapa agama, filsafat, dan budaya merupakan benteng-benteng yang paling kuat yang menentang Injil.

Sebelum Paulus bertobat dan percaya, ia bukan seorang yang mengasihi benda-benda materi. Sebaliknya, ia adalah seorang yang sepenuhnya terpikat oleh agama Yahudi, filsafat, dan budaya. Segenap dirinya adalah untuk agama Yahudi dan segala sesuatu yang tercakup di dalamnya. Kelihatannya orang-orang Yahudi memperhatikan agama mereka, padahal mereka lebih banyak memperhatikan budaya dan filsafat mereka daripada memperhatikan agama. Sudah tentu, orang-orang dari tiap suku, budaya, dan bangsa pun tidak terkecuali.


Sumber: Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 1, Berita 18

No comments: