Pembacaan Alkitab: Flp. 3:7-8
Filipi 3:7-8 mengatakan, “Tetapi
apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena
Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus
Yesus, Tuhanku, lebih mulia daripada semuanya. Karena Dialah aku telah
melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh
Kristus.” Kita akan membahas ayat-ayat ini, yaitu jantung dari Kitab Filipi,
dan dari sini kita dibawa ke dalam pengalaman akan Kristus.
Dalam ayat 7 Paulus mengatakan,
“Apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku.” Ini ditujukan kepada hal-hal
yang disebutkan dalam ayat 5-6. Berbagai macam keuntungan dianggap sebagai satu
kerugian oleh Paulus karena hal-hal tersebut menghasilkan satu hal, yaitu
kehilangan Kristus, seperti yang dinyatakan oleh frase “karena Kristus”. Segala
sesuatu yang dahulu merupakan suatu keuntungan bagi Paulus telah menghalangi
dia dan menahannya untuk berbagian dalam Kristus dan menikmati Kristus. Sebab
itu, karena Kristus, segala keuntungan menjadi suatu kerugian bagi dia.
Dalam ayat 7 Paulus khusus
menyinggung hal-hal agamis, sedangkan dalam ayat 8 ia melanjutkan, “Malahan
segala sesuatu kuanggap rugi.” Paulus bukan hanya menganggap hal-hal yang
berhubungan dengan agama lamanya seperti yang dicantumkan dalam ayat 5 dan 6
sebagai kerugian karena Kristus, melainkan juga segala hal lainnya. Dalam
berita ini saya mempunyai beban khusus untuk menunjukkan apakah yang tercakup
dalam hal-hal ini.
Bertahun-tahun yang lampau banyak
orang yang mengajarkan kepada kita bahwa segala sesuatu dalam ayat 8 ditujukan
kepada hal-hal duniawi, atau materi. Dari satu segi pengertian ini sebagian
benar, tetapi menafsirkan perkataan Paulus secara demikian itu tidak begitu
riil. Menurut ayat 5 dan 6, konsepsi Paulus terutama tidak berkaitan dengan
hal-hal materi. Memang, hal-hal yang duniawi dan materi dapat menduduki orang
dan menghambat orang dalam mengalami Kristus. Namun, Paulus memahami bahwa
hal-hal yang benar-benar menghambat orang dari pengalaman akan Kristus terutama
adalah hal-hal agama, filsafat, dan budaya. Sebagian besar orang-orang yang
pandai berpikir, para filsuf, tidak diduduki oleh hal-hal materi, malahan
orang-orang yang tidak pandai berpikir dan tidak filosofislah yang biasanya
tertarik oleh hal-hal materi. Orang-orang yang lebih filosofis lebih
memperhatikan agama, budaya, dan filsafat. Bila Anda pergi memberitakan Injil,
Anda akan mengetahui betapa agama, filsafat, dan budaya merupakan
benteng-benteng yang paling kuat yang menentang Injil.
Sebelum Paulus bertobat dan
percaya, ia bukan seorang yang mengasihi benda-benda materi. Sebaliknya, ia
adalah seorang yang sepenuhnya terpikat oleh agama Yahudi, filsafat, dan
budaya. Segenap dirinya adalah untuk agama Yahudi dan segala sesuatu yang
tercakup di dalamnya. Kelihatannya orang-orang Yahudi memperhatikan agama
mereka, padahal mereka lebih banyak memperhatikan budaya dan filsafat mereka
daripada memperhatikan agama. Sudah tentu, orang-orang dari tiap suku, budaya,
dan bangsa pun tidak terkecuali.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 1, Berita 18
No comments:
Post a Comment