Pembacaan Alkitab: Flp. 3:7-8
Ribuan tahun lamanya, Iblis, musuh
Allah telah memperalat agama, filsafat, dan budaya untuk menguasai manusia, dan
mencegah manusia mengalami Kristus. Manusia diciptakan untuk Kristus. Allah
menciptakan manusia menurut gambar dan rupa Allah (Kej. 1:26), dan rupa atau
gambar Allah tidak lain adalah Kristus (Kol. 1:15). Manusia diciptakan menurut
gambar Allah untuk Kristus. Tetapi Iblis menggunakan agama, filsafat, dan
budaya untuk mengail manusia agar mereka menjauhi Kristus. Orang-orang yang
berpikiran sederhana mungkin lebih mudah terpikat pada hal-hal materi, tetapi
orang-orang yang pandai berpikir lebih mudah terpikat pada agama, filsafat, dan
budaya. Sebenarnya orang-orang yang diduduki oleh hal-hal inilah yang menguasai
dunia; orang-orang yang pandai berpikir, yang filosofis, dan yang berbudaya
inilah yang paling berkuasa. Akan tetapi, Iblis telah memperalat agama,
filsafat, dan budaya untuk menduduki orang-orang ini, dan mengikat mereka.
Jika kita menyelami roh dan
pikiran Paulus dalam Filipi 3, kita akan memahami ketika ia menulis, yaitu
ketika ia mengatakan “segala sesuatu”, ia memikirkan agama, filsafat, dan
budaya. “Segala sesuatu” dalam ayat 8 pasti mencakup ketiga kategori dari
hal-hal yang agamis, filosofis, dan budaya. Jika kita ingin meninggalkan agama,
filsafat, dan budaya kita, kita akan benar-benar meninggalkan segala sesuatu.
Melalui meninggalkan hal-hal tersebut, kita dengan otomatis akan meninggalkan
hal-hal yang duniawi dan materi, yang sebenarnya dikuasai oleh agama, filsafat,
dan budaya. Mengatasi pengaruh hal-hal materi agak mudah, tetapi mengatasi
agama, filsafat, dan budaya sangatlah sukar. Orang-orang yang mengasihi Tuhan
mungkin mudah sekali melepaskan hal-hal materi karena Tuhan, tetapi tidak mudah
mengesampingkan pikiran dan logika mereka yang khas. Mungkin Anda telah
bertahun-tahun mengasihi Tuhan, menuntut Dia, tetapi tanpa meninggalkan
filsafat dan logika pribadi Anda sedikit pun.
Setiap bangsa dan budaya memiliki
pola logika dan filsafat yang khas. Sebagai contoh, orang Inggris terkenal
karena diplomasi mereka, yang mewujudkan logika dan filsafat mereka. Orang
China dan Jepang mengasyikkan diri mereka dalam logika dan filsafat nasional
mereka sendiri. Tiap bangsa mempertahankan keistimewaan budaya mereka yang
khas. Akibat dari adanya semua jenis logika dan filsafat yang berbeda-beda itu,
Kristus tidak beroleh jalan keluar di antara manusia bangsa apa pun di bumi
hari ini. Dia tidak beroleh jalan keluar baik di antara bangsa-bangsa Timur
maupun Barat. Pada masa Reformasi, Kristus berusaha memperoleh jalan keluar di
antara bangsa Jerman, tetapi Dia tidak berhasil. Kemudian, Dia berusaha mencari
jalan keluar di antara orang Inggris, tetapi tidak berhasil juga. Sekali lagi,
tidak ada sekelompok manusia di bumi ini yang memungkinkan Kristus beroleh
jalan keluar sepenuhnya. Manusia dari setiap bangsa telah dikuasai Iblis dan
terperangkap olehnya melalui agama, filsafat, dan budaya. Tuhan sangat sulit
menemukan sekelompok manusia yang memudahkan Dia bagi pergerakan-Nya di bumi.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 1, Berita 18
No comments:
Post a Comment