Hitstat

25 October 2013

Filipi - Minggu 9 Jumat



Pembacaan Alkitab: Flp. 3:7-8


Ribuan tahun lamanya, Iblis, musuh Allah telah memperalat agama, filsafat, dan budaya untuk menguasai manusia, dan mencegah manusia mengalami Kristus. Manusia diciptakan untuk Kristus. Allah menciptakan manusia menurut gambar dan rupa Allah (Kej. 1:26), dan rupa atau gambar Allah tidak lain adalah Kristus (Kol. 1:15). Manusia diciptakan menurut gambar Allah untuk Kristus. Tetapi Iblis menggunakan agama, filsafat, dan budaya untuk mengail manusia agar mereka menjauhi Kristus. Orang-orang yang berpikiran sederhana mungkin lebih mudah terpikat pada hal-hal materi, tetapi orang-orang yang pandai berpikir lebih mudah terpikat pada agama, filsafat, dan budaya. Sebenarnya orang-orang yang diduduki oleh hal-hal inilah yang menguasai dunia; orang-orang yang pandai berpikir, yang filosofis, dan yang berbudaya inilah yang paling berkuasa. Akan tetapi, Iblis telah memperalat agama, filsafat, dan budaya untuk menduduki orang-orang ini, dan mengikat mereka.

Jika kita menyelami roh dan pikiran Paulus dalam Filipi 3, kita akan memahami ketika ia menulis, yaitu ketika ia mengatakan “segala sesuatu”, ia memikirkan agama, filsafat, dan budaya. “Segala sesuatu” dalam ayat 8 pasti mencakup ketiga kategori dari hal-hal yang agamis, filosofis, dan budaya. Jika kita ingin meninggalkan agama, filsafat, dan budaya kita, kita akan benar-benar meninggalkan segala sesuatu. Melalui meninggalkan hal-hal tersebut, kita dengan otomatis akan meninggalkan hal-hal yang duniawi dan materi, yang sebenarnya dikuasai oleh agama, filsafat, dan budaya. Mengatasi pengaruh hal-hal materi agak mudah, tetapi mengatasi agama, filsafat, dan budaya sangatlah sukar. Orang-orang yang mengasihi Tuhan mungkin mudah sekali melepaskan hal-hal materi karena Tuhan, tetapi tidak mudah mengesampingkan pikiran dan logika mereka yang khas. Mungkin Anda telah bertahun-tahun mengasihi Tuhan, menuntut Dia, tetapi tanpa meninggalkan filsafat dan logika pribadi Anda sedikit pun.

Setiap bangsa dan budaya memiliki pola logika dan filsafat yang khas. Sebagai contoh, orang Inggris terkenal karena diplomasi mereka, yang mewujudkan logika dan filsafat mereka. Orang China dan Jepang mengasyikkan diri mereka dalam logika dan filsafat nasional mereka sendiri. Tiap bangsa mempertahankan keistimewaan budaya mereka yang khas. Akibat dari adanya semua jenis logika dan filsafat yang berbeda-beda itu, Kristus tidak beroleh jalan keluar di antara manusia bangsa apa pun di bumi hari ini. Dia tidak beroleh jalan keluar baik di antara bangsa-bangsa Timur maupun Barat. Pada masa Reformasi, Kristus berusaha memperoleh jalan keluar di antara bangsa Jerman, tetapi Dia tidak berhasil. Kemudian, Dia berusaha mencari jalan keluar di antara orang Inggris, tetapi tidak berhasil juga. Sekali lagi, tidak ada sekelompok manusia di bumi ini yang memungkinkan Kristus beroleh jalan keluar sepenuhnya. Manusia dari setiap bangsa telah dikuasai Iblis dan terperangkap olehnya melalui agama, filsafat, dan budaya. Tuhan sangat sulit menemukan sekelompok manusia yang memudahkan Dia bagi pergerakan-Nya di bumi.


Sumber: Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 1, Berita 18

No comments: