Pembacaan Alkitab: Flp. 2:14-16
Judul berita ini ialah “Menyatakan
Kristus”. Menyatakan Kristus berarti memperhidupkan Kristus, mengekspresikan
Kristus, dan mengerjakan keselamatan kita. Seperti telah kita tunjukkan,
mengerjakan keselamatan kita berarti taat kepada Allah Tritunggal yang
beroperasi di batin kita untuk mengerjakan kemauan dan pekerjaan bagi
perkenan-Nya yang indah. Di sini ada lima hal penting dan yang saling
berkaitan: mengerjakan keselamatan, menaati Allah, memperhidupkan Kristus,
mengekspresikan Kristus, dan menyatakan Kristus. Orang-orang Kristen sering
membicarakan tentang menaati Allah. Akan tetapi, umumnya pengertian mereka
terhadap ketaatan sangat dangkal. Keempat ungkapan lainnya — memperhidupkan
Kristus, mengekspresikan Kristus, menyatakan Kristus dan mengerjakan
keselamatan kita, tidak umum dan bahkan luar biasa. Jika ungkapan-ungkapan ini
dapat kita jadikan bagian dari percakapan kita dalam persekutuan, itu akan
sangat membantu. Bila kita berbicara satu sama lain, kita harus saling
menasihati untuk memperhidupkan Kristus dan mengekspresikan Kristus. Kita perlu
saling mengingatkan untuk menyatakan Kristus dan mengerjakan keselamatan kita.
Menggunakan ungkapan-ungkapan ini akan membantu kita dalam melayankan Kristus
kepada orang lain, teristimewa kepada kaum muda yang baru menerima Tuhan. Kita
jangan hanya membicarakan Injil dan keselamatan secara umum atau biasa saja.
Kita perlu memakai ungkapan-ungkapan berdasarkan perkataan Paulus kepada
orang-orang Filipi guna membangkitkan hasrat orang lain untuk mengalami Tuhan
dalam roh mereka. Memakai ungkapan-ungkapan rohani yang luar biasa ini dalam
percakapan seharihari, doa, persekutuan, dan kesaksian dalam persidangan gereja
merupakan hal yang sangat penting. Hal ini akan bermanfaat untuk memperkaya
penuturan kita. Semoga kita semua berlatih untuk mengatakan: memperhidupkan
Kristus, mengekspresikan Kristus, menyatakan Kristus sebagai firman hayat, dan
mengerjakan keselamatan kita.
Dalam 2:15 Paulus berkata bahwa
kaum beriman adalah anak-anak Allah. Ini mengisyaratkan kelahiran kembali,
kelahiran baru. Menjadi anak-anak Allah berarti kita telah dilahirkan dari
Allah, Allah telah terkandung di batin kita. Ketika kita dilahirkan Allah dalam
roh kita, kita telah berbaur dengan Dia. Mengandung selalu mendahului
kelahiran. Ketika kita menjadi anak-anak Allah, Allah telah terkandung di dalam
diri kita. Hal ini bahkan mencakup lebih banyak daripada pembauran. Namun, kita
tidak mempunyai perkataan yang memadai untuk menyatakan hubungan yang dalam
antara kita dengan Allah, yang telah dihasilkan oleh terkandungnya Allah di
batin kita. Dia telah terkandung dalam batin kita, dan kita telah dilahirkan
Dia menjadi anak-anak-Nya.
Kini, karena kita telah dilahirkan
Allah, kita perlu makan dan minum Dia. Apa saja yang kita makan dan cerna
sebetulnya telah terasimilasi oleh kita dan berbaur dengan kita. Tuhan Yesus
berkata bahwa Dialah roti yang turun dari surga, juga mengatakan siapa yang
makan Dia akan hidup oleh Dia (Yoh. 6:50, 57). Tuhan dengan jelas mengibaratkan
diri-Nya seperti makanan untuk kita makan, cerna, dan asimilasi. Setelah
kelahiran rohani kita, kita perlu memakan Allah dari hari ke hari. Allah
Tritunggal adalah makanan dan minuman kita. Kita dapat berkata dengan
sesungguhnya bahwa makanan yang kita makan dan air yang kita minum tidak hanya
bersatu dengan kita, tetapi juga berbaur dengan kita. Kita tidak dapat
menyangkal fakta bahwa makanan dan minuman yang kita terima dan cerna itu telah
berbaur dengan kita dan pada akhirnya meresapi kita secara metabolis. Dalam
prinsip yang sama, ketika kita menerima Allah Tritunggal ke dalam kita sebagai
makanan dan minuman kita, Dia berbaur dengan kita, kita pun berbaur dengan Dia.
Namun, kita harus jelas bahwa perbauran Allah dengan manusia ini tidak
menghasilkan suatu campuran, atau kekacauan dari sifat ilahi dan sifat insani.
Di satu aspek, ada suatu perbauran yang sejati; di aspek lainnya, tidak ada
percampuran atau kekacauan.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 1, Berita 13
No comments:
Post a Comment