Pembacaan Alkitab: Flp. 2:14-16
Dalam ayat 14 Paulus mengeluarkan
satu peringatan: “Lakukanlah segala sesuatu tanpa bersungut-sungut dan
berbantah-bantahan.” Bersungut-sungut adalah dari emosi kita dan umumnya
berasal dari para saudari; berbantah-bantahan adalah dari pikiran kita dan umumnya
berasal dari para saudara. Keduanya menghalangi kita dalam melaksanakan
keselamatan kita sampai sepenuhnya dan menghalangi kita dalam mengalami dan
menikmati Kristus sepenuhnya.
Menurut konteksnya,
bersungut-sungut dan berbantah-bantahan disebabkan oleh ketidaktaatan terhadap
Allah. Ketaatan terhadap Allah membasmi segala sungut-sungut dan perbantahan.
Untuk mengerjakan keselamatan kita; perlulah kita menaati Allah yang beroperasi
di dalam kita. Dia sendiri adalah keselamatan kita, dan ketaatan kita kepada-Nya
berarti mengerjakan keselamatan kita. Para saudari perlu memahami, ketika
mereka bersungut-sungut, mereka tidak taat kepada Allah yang bekerja di batin
mereka. Demikian pula, para saudara perlu nampak, ketika mereka
berbantah-bantahan, mereka memberontak melawan Dia yang beroperasi di dalam
mereka. Hanya melalui taatlah baru kita dapat mematikan sungut-sungut dan
perbantahan kita.
Bersungut-sungut dan
berbantah-bantahan merupakan faktor penting yang menggagalkan kehidupan Kristen
kita. Dari pengalaman Paulus mengetahui, kalau kita ingin mengerjakan
keselamatan kita, perlulah kita melakukan segala sesuatu tanpa bersungut-sungut
atau berbantah-bantahan. Kita mungkin tidak bersungut-sungut dan
berbantah-bantahan dalam perkara-perkara penting. Tetapi dalam perkara-perkara
kecil kita cenderung bersungut-sungut dan berbantah-bantahan. Bersungut-sungut
atau berbantah-bantahan macam apa pun berarti tidak taat kepada pekerjaan
batiniah Allah Tritunggal. Betapa kita perlu Tuhan menyelamatkan kita dari bersungut-sungut
dan berbantah-bantahan!
Kita harus melakukan segala
sesuatu tanpa bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, supaya kita tidak beraib
dan tidak bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela. Tidak beraib
menggambarkan kelakuan kita di luar, dan tidak bernoda menggambarkan karakter
kita di dalam. Tidak banyak tingkah berarti tidak main politik. Tidak seorang
pun yang berpolitik dapat disebut benar-benar tidak bernoda. Jika kita tidak
banyak tingkah, kita pasti tidak beraib dan tidak bernoda.
Dalam ayat 15 Paulus menunjukkan,
“Anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah orang yang jahat dan
sesat.” Sebagai anak-anak Allah, kita memiliki hayat Allah dan sifat ilahi-Nya
(2 Ptr. 1:4). Sebagai anak Allah yang memiliki hayat dan sifat ilahi, kita
adalah benda-benda terang yang memantulkan cahaya matahari (Kristus). Demikian,
kita tidak beraib di tengah angkatan yang jahat dan yang sesat. Tidak bercela
adalah kualitas yang dihasilkan dari keadaan tidak beraib dan tidak bernoda.
Kata “sesat” dalam bahasa aslinya berarti melengkung atau membelit. Tidak dapat
disangkal bahwa angkatan hari ini memang membelit dan melengkung. Dalam
angkatan semacam ini kita harus bercahaya sebagai terang di dunia ini.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 1, Berita 13
No comments:
Post a Comment