Pembacaan Alkitab: Flp. 2:19-30
Kitab Filipi sangat menekankan
tentang jiwa kaum beriman. Kita harus berjuang bersama dengan sejiwa bersama
iman Injil yang dipersonifikasikan (1:27); kita harus bergabung dalam satu jiwa,
memikirkan satu hal (2:2); dan kita harus sejiwa, sungguh-sungguh memperhatikan
perkara Kristus Yesus (2:20-21). Dalam pekerjaan Injil, dalam persekutuan antar
orang beriman, dan dalam mencari kepentingan Tuhan, jiwa kita selalu menjadi
masalah. Karena itu, jiwa kita harus diubah, terutama bagian utamanya, yaitu
pikiran kita (Rm. 12:2), agar kita dapat sejiwa, sehati, dan sepikir dalam
kehidupan Tubuh.
Dalam Kitab Filipi pengalaman akan
Kristus merupakan hal penting, dan rahasia pengalaman akan Kristus adalah
menjadi satu dalam jiwa atau sejiwa. Menurut kitab ini, kita tidak dapat maju
dalam pengalaman akan Kristus kalau kita tidak bersatu dalam jiwa. Bila kita
hanya bersatu dalam roh, tidak bersatu dalam jiwa, kita tidak dapat maju dalam
pengalaman akan Kristus.
Besar sekali perbedaan antara
berada dalam jiwa dengan bersatu di dalam jiwa. Rahasia pengalaman akan Kristus
ialah menjadi satu dalam jiwa, bukan berada dalam jiwa. Orang-orang yang
berselisih sepenuhnya berada di dalam jiwa, mereka tidak mungkin menjadi satu
dalam jiwa. Mereka yang menggunakan atau mengandalkan pikiran, emosi, dan tekad
tidak dapat bersatu dalam jiwa. Bila kita ingin mengalami Kristus, kita harus
menjadi sejiwa dengan orang lain, yaitu menjadi satu di dalam jiwa dengan orang
lain. Ketika kita mengandalkan pikiran, emosi, dan tekad, boleh jadi kita
menjadi sangat individualistis. Tetapi, jika kita melatih roh kita untuk
menjadi satu dalam jiwa, pikiran kita akan menjadi jernih, emosi kita akan
menjadi teratur, dan tekad kita akan terkendali. Demikian, kita berkemungkinan
menjadi satu jiwa dengan orang kudus lainnya.
Ungkapan yang khusus “sejiwa”
(ayat 20, Tl.). ini dalam Alkitab hanya dipakai sekali ini. Alkitab versi King
James menerjemahkan kata Yunani ini “sepikir”. Pikiran merupakan bagian utama
dari jiwa. Menurut konteksnya, sejiwa terutama berarti sepikir. Kitab Filipi
banyak membahas pikiran kaum beriman. Pada awal pasal 2 Paulus berpesan kepada
kita untuk memikirkan hal yang sama, bahkan satu hal. Hal ini menunjukkan
dengan jelas dan kuat bahwa sejiwa berarti sepikir.
Di masa yang silam kita pernah
menitikberatkan fakta keharusan mengenal roh manusia dalam menuntut pengalaman
akan Kristus, sebab hanya di dalam roh baru kita dapat mengalami Kristus.
Sekarang kita perlu lebih maju melihat keharusan kita untuk menjadi satu jiwa
guna mengalami Kristus. Mengalami Kristus dalam roh terutama untuk pengalaman
individual atau pribadi. Tetapi, pengalaman pribadi akan Kristus ini harus
menghasilkan perhatian terhadap gereja. Bila pengalaman kita akan Kristus ingin
menghasilkan perhatian terhadap gereja dan orang saleh, kita tidak boleh
bersifat individualistis. Sebaliknya, kita akan menyadari keperluan korporat.
Untuk memperhatikan gereja, kita harus menjadi satu dengan orang lain. Jika
tidak, semakin banyak perhatian kita terhadap gereja, semakin banyak masalah
yang kita timbulkan. Bila seorang saudara menikmati Kristus dalam roh,
pengalamannya itu akan membuatnya menaruh perhatian terhadap gereja. Seorang
saudara lain juga menikmati Kristus dalam roh, tetapi ia menaruh perhatian yang
berbeda terhadap gereja. Nah, perhatian yang berbeda-beda seperti inilah yang
dapat menimbulkan masalah. Satu-satunya jalan untuk menyatukan kita agar satu
dalam perhatian kita terhadap gereja ialah menjadi satu jiwa, bersatu di dalam
jiwa.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 1, Berita 15
No comments:
Post a Comment