Pembacaan Alkitab: Flp. 2:17-18
Seperti telah kita tunjukkan,
Paulus menganggap iman ini yang tersusun dari pengalaman dan kenikmatan kaum
beriman akan Kristus, sebagai satu kurban yang ia persembahkan kepada Allah
sebagai seorang imam. Walau saya sama sekali tidak bermaksud membandingkan diri
saya dengan Paulus, tetapi sering kali dalam doa saya merasa bahwa kenikmatan
dan pengalaman akan Kristus yang terdapat di antara kaum beriman merupakan
kurban yang dapat saya persembahkan kepada Allah. Di tengah-tengah orang kudus
dalam pemulihan Tuhan ada semacam iman yang merupakan susunan dan totalitas
dari pengalaman dan kenikmatan mereka akan Kristus. Iman ini dapat kita temukan
di tiap gereja lokal dalam pemulihan Tuhan. Orang kudus mempunyai satu iman
yang merupakan satu susunan dari pengalaman dan kenikmatan mereka akan Kristus
selama bertahun-tahun. Ini adalah satu tanda bahwa ministri ini tidak sia-sia.
Ministri ini telah menghasilkan satu susunan yang berasal dari kenikmatan dan
pengalaman orang kudus akan Kristus. Dalam 2:17 Paulus menyebut susunan ini
sebagai iman.
Baik iman kaum beriman sebagai
kurban dasar atau kurban curahan adalah sesuatu yang tersusun melewati sejangka
waktu. Iman tidak bertumbuh dan berkembang secara mendadak, sebab iman tersusun
dari kenikmatan kaum beriman akan Kristus dan pengalaman rohani. Demikian pula,
kurban curahan hanya dapat dihasilkan dari pengalaman kita terhadap Tuhan.
Untuk menjadi kurban curahan, kita perlu dipenuhi dan diresapi oleh Tuhan.
Hanya dengan jalan inilah kita dapat memiliki susunan rohani yang menjadikan
kita suatu kurban curahan. Alangkah hebatnya, orang-orang berdosa seperti kita
ini dapat tersusun menjadi arak surgawi bagi kepuasan Allah!
Hasil dari mengalami dan menikmati
Kristus, kaum beriman memiliki suatu susunan yang oleh Paulus disebut iman.
Dalam pandangan Allah, iman ini begitu unggul, indah, dan ajaibnya sehingga Ia
menganggapnya sebagai kurban yang dipersembahkan kepada-Nya. Setelah
bertahun-tahun mengalami Kristus, khususnya selama dia dipenjarakan, Paulus
menjadi satu susunan dari arak surgawi yang dapat menyenangkan dan
menggembirakan Allah. Persembahan iman kaum beriman adalah kepuasan bagi Allah,
dan kurban curahan adalah kegembiraan bagi-Nya. Jadi, kurban curahan merupakan
satu kurban kegembiraan yang disajikan sebagai tambahan bagi kurban kepuasan.
Semua kurban sangat memuaskan Allah. Dalam Perjanjian Lama, orang yang
mempersembahkan kurban curahan memberikan sesuatu yang dalam perlambangan bukan
berasal dari hewan melainkan dari dirinya sendiri dan pengalamannya. Dalam
Perjanjian Baru kita nampak bahwa melalui kenikmatan pribadinya akan Kristus
dan pengalamannya akan Dia, Paulus menjadi arak yang menyenangkan yang tercurah
di hadapan Tuhan. Pengalaman Paulus akan Kristus telah menyusun dia menjadi
arak untuk menggembirakan Allah.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 1, Berita 14
No comments:
Post a Comment