Pembacaan Alkitab: Flp. 3:8-9; 1:19
Kitab Filipi ditulis Paulus pada
masa akhir pelayanannya, yakni tak lama sebelum kepergiannya dari bumi ini.
Karena itu, ketika Paulus menulis kitab ini, ia sudah matang sekali. Namun ia
tetap tidak dapat menjamin bahwa ia dapat ditemukan orang lain di dalam
Kristus. Karena itulah dalam ayat 8 dan 9 ia menggunakan bentuk waktu sekarang,
katanya, “Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus
Yesus, Tuhanku, lebih mustika daripada semuanya. Karena Dialah aku telah
melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh
Kristus, dan berada di dalam Dia.”
Jika kita ingin ditemukan orang di
dalam Kristus, kita harus berjaga-jaga dari saat ke saat, senantiasa dengan
waspada hidup di dalam Kristus. Jika kita tidak waspada, kita akan segera
diselewengkan dari Kristus, dan hidup di dalam sesuatu yang bukan Kristus. Kehidupan
kita boleh jadi sangat baik, tetapi dalam pengalaman kita, kita tidak berada di
dalam Kristus.
Ditemukan orang di dalam Kristus
berarti Dia adalah ekspresi kita yang unik. Karena Paulus ditemukan orang di
dalam Kristus, maka Kristus menjadi ekspresinya. Dari tiap aspek dan dari
setiap sudut, hanya Kristuslah yang tertampak pada dirinya. Kedambaan Paulus
ialah Kristus menjadi ekspresi tunggalnya. Dia tidak ingin ditemukan orang di
dalam pekerti-pekerti alamiah, seperti kerendahan hati, kesabaran, dan kasih.
Semua hal itu dianggapnya sebagai sampah, kotoran, supaya memperoleh Kristus
dan ditemukan orang di dalam Kristus. Kebudayaan, kesabaran manusia, kasih
alamiah, kepatuhan, dan lain sebagainya, semua adalah sampah bila dibandingkan
dengan Kristus. Kita tidak seharusnya menginginkan ditemukan orang di dalam
kasih alamiah kita sendiri mengasihi orang lain, atau di dalam kepatuhan
alamiah kita. Kedambaan kita yang sejati seharusnya ialah ditemukan orang di
dalam Kristus.
Standar keselamatan Allah sangatlah
tinggi. Ketika membicarakan keselamatan ini Paulus berkata, “Karena aku tahu
bahwa kesudahan semuanya ini ialah keselamatanku oleh doamu dan pertolongan
(suplai limpah lengkap dari) Roh Yesus Kristus” (1:19). Keselamatan di sini
adalah Kristus itu sendiri, yaitu Kristus yang di dalam-Nya kita bisa ditemukan
oleh orang, bahkan oleh para malaikat dan setan.
Jika kita nampak standar tinggi
dari keselamatan Allah ini, kita akan menyadari betapa perlunya kita beroleh
rahmat Allah. Kita sungguh jauh sekali dari standar-Nya, sebab orang lain hanya
menemukan kita di dalam banyak hal yang baik, yang bukan Kristus. Semua hal itu
tidak lain adalah tradisi manusia selama enam ribu tahun ini. Iblis, musuh
Allah, memperalat tradisi tersebut untuk menduduki kita, menggagalkan kita, dan
menjauhkan kita dari pengalaman akan Kristus yang lebih tinggi dan kaya. Karena
itu, dalam Kitab Filipi, yaitu kitab yang membicarakan pengalaman akan Kristus
menurut standar Allah yang tinggi ini, Paulus menyatakan kedambaannya agar kita
mengalami Kristus sedemikian rupa, sehingga kita ditemukan di dalam Kristus.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 1, Berita 20
No comments:
Post a Comment