Pembacaan Alkitab: Flp. 4:1-4
Dalam 4:3 Paulus menggunakan istilah “bersama memikul satu kuk” (Tl.). Pada zaman dulu petani-petani
memakai dua ekor lembu untuk menarik satu bajak. Jadi bersama memikul satu kuk berarti
memikul kuk dengan orang lain, bersama memikul beban. Dalam menulis surat
kepada orang-orang Filipi, Paulus mencari seorang yang benar-benar bersama
memikul satu kuk, seorang yang mau memikul beban yang sama seperti dia, yang berada
di bawah kuk yang sama. Jika kita tidak menuntut Kristus sepenuhnya, kita belum
lagi mengenakan kuk. Sebaliknya, kita tetap masih sangat bebas dalam pikiran
kita. Bila kita benar-benar telah memikul kuk, kita akan memikirkan hal yang sama
seperti Paulus. Orang-orang yang belum memikul kuk bersama Paulus tidak dapat membantunya menolong
Euodia dan Sintikhe. Paulus berbeban menolong kedua saudari tersebut untuk
memikirkan hal yang sama — mengejar atau menuntut Kristus, agar mereka dapat mendapatkan
dan mengalami Dia. Namun karena Paulus ketika itu berada dalam penjara di Roma,
jauh dari Filipi, maka ia memerlukan seseorang di Filipi untuk memikul kuk bersama
dia, menanggung beban tersebut. Paulus berharap supaya di tengah-tengah kaum
saleh di Filipi setidak-tidaknya ada seorang yang seperti dia dalam mengejar
Kristus. Karena Paulus telah memikul kuk, maka ia tidak mempunyai kemerdekaan
dalam pikiran atau konsepsinya. Pikirannya telah memikul kuk untuk memikirkan
satu hal saja.
Berapa pun harganya dan bagaimanapun, Paulus bertekad mengejar
Kristus sekuatnya. Inilah pikiran Paulus. Karena itu mentalnya telah
semutlaknya dikenakan kuk oleh Kristus. Di luar atau selain Kristus, ia tidak
leluasa untuk memikirkan apa pun. Pikirannya telah dikenakan kuk sepenuhnya
oleh Kristus, memikul kuk di dalam Kristus, dan dengan Kristus sebagai kuk. Ketika
ia menyurati orang-orang Filipi, ia mencari setidak-tidaknya satu orang kudus
yang dapat bekerja sama dengan dia untuk menolong kedua saudari yang berselisih
itu, supaya mereka memikirkan hal yang sama. Ini adalah perkataan yang sangat
riil untuk menyimpulkan Surat Kiriman ini.
Hari ini kita pun membutuhkan seorang yang benarbenar bersama
memikul satu kuk. Ministri Tuhan dibenci dan ditolak oleh banyak orang. Anda mungkin
menerima ministri ini, bahkan mencintainya. Tetapi mencintainya adalah satu
hal, memikul kuk di bawah pemikiran untuk mengejar Kristus adalah hal lain. Kita
perlu “berpikiran demikian” untuk memikul kuk.
Dalam 4:4 Paulus berkata, “Bersukacitalah
senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!” Entah kaum
beriman berselisih atau tidak, mereka semua harus bersukacita. Orang-orang yang
tidak mau bersukacita itu keliru, dan orang-orang yang mau bersukacita itu benar.
Namun, saya tidak percaya bahwa orang-orang yang saling berselisih dapat sering
bersukacita. Menurut perkataan Paulus di sini, kita harus bersukacita
senantiasa di dalam Tuhan. Sukacita memberi kita kekuatan untuk keesaan yang disebutkan
dalam ayat 2 dan 3. Kalau Euodia dan Sintikhe ingin memikirkan hal yang sama,
mereka perlu belajar bersukacita. Bersukacita dalam Tuhan adalah rahasia
memiliki kebajikan yang unggul yang disebutkan dalam ayat 5-9. Jika kita ingin
memiliki kebajikan yang tercantum dalam ayat-ayat ini, kita perlu bersukacita
di dalam Tuhan. Bersukacita dalam Tuhan adalah satu perkara yang sangat
penting.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 2, Berita 26
No comments:
Post a Comment