Hitstat

23 November 2013

Filipi - Minggu 13 Sabtu



Pembacaan Alkitab: Flp. 4:1-4


Dalam 4:3 Paulus menggunakan istilah “bersama memikul satu kuk” (Tl.). Pada zaman dulu petani-petani memakai dua ekor lembu untuk menarik satu bajak. Jadi bersama memikul satu kuk berarti memikul kuk dengan orang lain, bersama memikul beban. Dalam menulis surat kepada orang-orang Filipi, Paulus mencari seorang yang benar-benar bersama memikul satu kuk, seorang yang mau memikul beban yang sama seperti dia, yang berada di bawah kuk yang sama. Jika kita tidak menuntut Kristus sepenuhnya, kita belum lagi mengenakan kuk. Sebaliknya, kita tetap masih sangat bebas dalam pikiran kita. Bila kita benar-benar telah memikul kuk, kita akan memikirkan hal yang sama seperti Paulus. Orang-orang yang belum memikul kuk bersama Paulus tidak dapat membantunya menolong Euodia dan Sintikhe. Paulus berbeban menolong kedua saudari tersebut untuk memikirkan hal yang sama — mengejar atau menuntut Kristus, agar mereka dapat mendapatkan dan mengalami Dia. Namun karena Paulus ketika itu berada dalam penjara di Roma, jauh dari Filipi, maka ia memerlukan seseorang di Filipi untuk memikul kuk bersama dia, menanggung beban tersebut. Paulus berharap supaya di tengah-tengah kaum saleh di Filipi setidak-tidaknya ada seorang yang seperti dia dalam mengejar Kristus. Karena Paulus telah memikul kuk, maka ia tidak mempunyai kemerdekaan dalam pikiran atau konsepsinya. Pikirannya telah memikul kuk untuk memikirkan satu hal saja.

Berapa pun harganya dan bagaimanapun, Paulus bertekad mengejar Kristus sekuatnya. Inilah pikiran Paulus. Karena itu mentalnya telah semutlaknya dikenakan kuk oleh Kristus. Di luar atau selain Kristus, ia tidak leluasa untuk memikirkan apa pun. Pikirannya telah dikenakan kuk sepenuhnya oleh Kristus, memikul kuk di dalam Kristus, dan dengan Kristus sebagai kuk. Ketika ia menyurati orang-orang Filipi, ia mencari setidak-tidaknya satu orang kudus yang dapat bekerja sama dengan dia untuk menolong kedua saudari yang berselisih itu, supaya mereka memikirkan hal yang sama. Ini adalah perkataan yang sangat riil untuk menyimpulkan Surat Kiriman ini.

Hari ini kita pun membutuhkan seorang yang benarbenar bersama memikul satu kuk. Ministri Tuhan dibenci dan ditolak oleh banyak orang. Anda mungkin menerima ministri ini, bahkan mencintainya. Tetapi mencintainya adalah satu hal, memikul kuk di bawah pemikiran untuk mengejar Kristus adalah hal lain. Kita perlu “berpikiran demikian” untuk memikul kuk.

Dalam 4:4 Paulus berkata, “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!” Entah kaum beriman berselisih atau tidak, mereka semua harus bersukacita. Orang-orang yang tidak mau bersukacita itu keliru, dan orang-orang yang mau bersukacita itu benar. Namun, saya tidak percaya bahwa orang-orang yang saling berselisih dapat sering bersukacita. Menurut perkataan Paulus di sini, kita harus bersukacita senantiasa di dalam Tuhan. Sukacita memberi kita kekuatan untuk keesaan yang disebutkan dalam ayat 2 dan 3. Kalau Euodia dan Sintikhe ingin memikirkan hal yang sama, mereka perlu belajar bersukacita. Bersukacita dalam Tuhan adalah rahasia memiliki kebajikan yang unggul yang disebutkan dalam ayat 5-9. Jika kita ingin memiliki kebajikan yang tercantum dalam ayat-ayat ini, kita perlu bersukacita di dalam Tuhan. Bersukacita dalam Tuhan adalah satu perkara yang sangat penting.


Sumber: Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 2, Berita 26

No comments: