Pembacaan Alkitab: Flp. 4:1-4
Alkitab adalah firman Allah, nafas ilahi, hembusan Allah sendiri.
Karena itu kita tidak boleh membacanya dengan cara seperti kita membaca surat
kabar atau majalah. Sebaliknya, kita tidak boleh menganggap segalanya memang
semestinya demikian, tetapi lewat mengajukan pertanyaan, kita mencari dengan
saksama makna dan arti setiap kata, frase, dan kalimat Alkitab tersebut. Jika
kita menaruh perhatian pada semua topik sulit dalam 3:7-16, kita akan
memperoleh lebih banyak kekayaan rohani.
Setelah menulis pasal 3, beban Paulus telah terlepas. Karena
itu, pasal 4 merupakan suatu kesimpulan. Dalam kesimpulan ini, Paulus tidak
menampilkan butir-butir utama tambahan apa pun. Isi pasal 4 berkaitan dengan
apa yang telah ia tulis sebelumnya dan merupakan satu penegasan dari
butir-butir ini. Tambahan pula, butir-butir dalam pasal 4 berfungsi sebagai
suatu pesan kepada kaum beriman.
Filipi 4:1 mengatakan, “Karena
itu, Saudara-saudara yang kukasihi dan kurindukan, sukacitaku dan mahkotaku, berdirilah
juga dengan teguh dalam Tuhan, hai Saudara-saudaraku yang terkasih!” Perkataan
“karena itu” menunjukkan bahwa apa yang akan dikatakan Paulus adalah suatu
kesimpulan. Di sini Paulus mengatakan saudara-saudara sebagai “yang kukasihi dan kurindukan”, “sukacitaku
dan mahkotaku”. Kata-kata ini menunjukkan bahwa Paulus penuh dengan emosi, penuh
dengan perasaan. Dia memakai kata “kukasihi” dan “terkasih”. Setelah menyatakan
kaum beriman sebagai orang-orang yang ia kasihi, diulanginya bahwa
mereka adalah yang terkasih. Kaum beriman adalah sukacitanya yang di dalam,
juga mahkotanya yang di luar. Sukacita ada di dalam, mahkota ternyata di
luaran. Dalam ayat ini Paulus mengatakan bahwa kaum beriman adalah kegembiraan
batini dan kemuliaan luaran dari rasul.
Dalam ayat 2 Paulus menyambung, “Euodia kunasihati dan Sintikhe kunasihati, supaya sehati sepikir
(memikirkan hal yang sama) dalam Tuhan.” Ayat ini menunjukkan bahwa kedua
saudari itu saling berbeda pendapat, mereka tidak sepikir. Karena itu, dalam
kitab ini ada nasihat untuk berjuang bersama-sama dengan satu jiwa bersama
Injil yang dipersonifikasi (1:27), bersatu dalam jiwa, memikirkan hal yang sama
(2:2), dan dengan sepikir menuntut Kristus (3:14-15).
Menurut ayat 3, kedua saudari tersebut sangat baik, mereka
pernah membantu Paulus. Paulus berkata tentang mereka bahwa mereka “telah berjuang dengan aku dalam pekabaran
Injil, bersama-sama dengan Klemens dan kawankawan sekerjaku yang lain, yang nama-namanya
tercantum dalam kitab kehidupan.” Kata “berjuang” dalam bahasa aslinya
adalah istilah atletik, artinya berjerih payah bersama, bergumul
bersama, bergulat bersama, seperti satu tim atlet. Kedua saudari ini pernah
membantu Paulus dan kawan-kawan sekerja lainnya, dan berjuang bersama mereka
dalam Injil. Akan tetapi, bahkan saudari-saudari ini pun perlu dibantu untuk
memikirkan hal yang sama di dalam Tuhan, sehingga dapat menjadi satu. Menurut
pasalpasal terdahulu, memikirkan hal yang sama berkaitan dengan mengejar atau
menuntut Kristus untuk mendapatkan Dia dan menikmati Dia dengan sepenuhnya.
Euodia dan Sintikhe tidak menuntut Kristus dengan sepenuhnya. Siapa yang tergoda
hingga berselisih harus memperhatikan perkataan Paulus kepada kedua saudari
ini, yakni harus memikirkan perkara yang sama.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 2, Berita 26
No comments:
Post a Comment