Pembacaan Alkitab: Flp. 3:13-16
Seperti telah kita tunjukkan, dalam ayat 16 Paulus mengatakan
tentang berjalan menurut aturan yang sama (Tl.). Kita juga telah nampak bahwa
kata “berjalan” di sini dalam bahasa Yunaninya berarti berjalan menurut prinsip
dasar. Prinsip pengendali kehidupan kristiani kita seharusnya adalah menuntut
kenikmatan akan Kristus dan mengalami Kristus. Prinsip ini akan melindungi kita
dalam keesaan yang wajar. Dahulu kita pernah mengatakan bahwa tumpuan keesaan
yang sejati akan melindungi kita dalam keesaan yang sejati. Ini benar, dan kita
terus menyiarkan ajaran ini hari ini. Akan tetapi, tumpuan keesaan yang unik
ini sedikit banyak merupakan masalah yang di luar. Seiring dengan
ini, kita perlu sesuatu yang di dalam untuk mengendalikan kita dan menjaga kita
dalam keesaan. Masalah yang di dalam ini ialah apa yang dilukiskan Paulus
sebagai “pikiran” (ayat 15) ini juga merupakan jalan yang unik bagi hidup
kristiani kita. Baik pikiran unik maupun jalan unik ini semua berkaitan dengan
mengejar Kristus. Mengejar Kristus demi mengalami dan menikmati Dia seharusnya
menjadi prinsip utama dan mendasar dari kehidupan kristiani kita.
Alangkah indahnya jika semua orang Kristen memiliki pikiran ini dan
menempuh jalan ini! Sebab musabab kekacauan dan perpecahan di antara orang
Kristen hari ini ialah jarangnya orang yang mau berjalan menurut prinsip dasar
ini. Dalam Kitab Filipi ini Paulus tidak menanggulangi masalah gereja. Bebannya
ialah menunjukkan bahwa kebutuhan kita ialah mengejar Kristus. Saya yakin,
ketika Paulus menulis Surat Kiriman ini, ia telah kehabisan kosakata guna
mengekspresikan bebannya mengenai perilaku orang Kristen. Selaku orang Kristen,
kita perlu berjalan di atas jalur yang khusus ini, yakni jalur mengejar
Kristus. Kita harus memperhatikan “hanya ini” (“inilah”, ayat 13), bukan begitu
banyak doktrin dan praktek. Tetapi kaum beriman hari ini telah diselewengkan
oleh hal-hal seperti nubuat, penudungan kepala, pembasuhan kaki, cara
pembaptisan, jenis air yang dipakai, bahan atau bentuk roti yang dipakai pada
perjamuan Tuhan, bahkan ukuran dari cawan yang dipakai untuk menampung sari
anggur. Alangkah kasihannya situasi yang demikian! Sebaliknya, jika kita nampak
Allah telah menetapkan satu sasaran bagi kita, telah menyediakan satu pahala
bagi kita, dan jika kita memiliki pikiran untuk mengejar Kristus, maka dunia ini akan berpaling
kepada Tuhan, dan Tuhan Yesus akan mempunyai jalan untuk segera kembali.
Hanya Kristus yang dapat membuat kaum beriman dari berbagai
bangsa dan budaya itu benar-benar bersatu. Marilah kita semua menuntut Kristus
sedemikian rupa sehingga kita bersedia menganggap segalanya rugi, bahkan
menganggap filsafat dan ciri-ciri nasional kita pun rugi karena Dia. Jangan
mengizinkan hal-hal itu bercokol seperti batu karang yang tersembunyi di lubuk
batin kita, menduduki tempat milik Kristus. Seperti telah kita tunjukkan di tempat
lain, ciri-ciri nasional kita telah diperalat oleh musuh, Iblis, sebagai
pengganti Kristus. Musuh telah memperalat semua itu untuk mencegah Kristus
beroleh kedudukan yang memadai dalam diri kita. Semoga Tuhan membelaskasihani
kita, agar kita memiliki satu pikiran untuk menuntut Kristus sepenuhnya, dan berjalan
menurut prinsip dasar kehidupan kristiani! Prinsip ini ialah menuntut Kristus,
melupakan apa yang di belakang, dan mengarahkan diri kepada apa yang di depan,
kepada sasaran yang ditetapkan Allah, agar kita dapat memperoleh pahala yang telah
Dia sediakan bagi kita.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 2, Berita 24
No comments:
Post a Comment