Pembacaan Alkitab: Flp. 4:5-9; 1:21
Sangat tidak logis bila setelah Paulus mengatakan pengalaman
akan Kristus demikian banyaknya, kemudian dalam pasal 4 ia mengetengahkan kebajikan-kebajikan insani
murni secara etis. Kebajikan-kebajikan unggul dari kehidupan kristiani yang diberikan
dalam ayat-ayat ini pasti melebihi sifat-sifat insani yang alamiah, dan semua
itu pasti adalah pengekspresian Kristus yang hidup dalam kita.
Seperti telah kita tunjukkan, ciri-ciri unggul ini boleh
diibaratkan seperti sebuah sarung tangan yang mengekspresikan tangan, dan Kristus
boleh diibaratkan seperti tangan yang sepadan dengan sarung tangan sebagai
isinya. Kebajikan-kebajikan insani diciptakan oleh Allah bagaikan “sarung
tangan” untuk menampung atribut ilahi sebagai realitas. Dengan kata lain,
kebajikan-kebajikan insani adalah wadah untuk menampung Kristus sebagai isi ilahi.
Kita memiliki kebajikan-kebajikan seperti: kebaikan hati, kebenaran, dan kehormatan.
Namun semuanya itu adalah bayangan, bukan realitas; semua itu wadah atau
bejana, bukan isi. Kesabaran, kebenaran, dan kehormatan ilahi barulah realitas
dan hakikat kebaikan hati, kebenaran, dan kehormatan insani.
Kebajikan-kebajikan kita adalah sebuah wadah kosong, sebuah sarung tangan
kosong, agar Kristus masuk ke dalam kita dan menduduki setiap bagian diri kita.
Tetapi, setelah Kristus menduduki batin kita, memenuhi tiap bagian batiniah
kita, kemudian “sarung tangan” itu dipenuhi dengan “tangan” yang hidup. Sebuah
sarung tangan yang tanpa tangan akan menjadi hampa dan tidak bernyawa; tidak
saja tidak ada sesuatu yang hidup dalam sarung tangan itu, bahkan tidak ada ekspresi
hidup. Namun, bila tangan telah dimasukkan ke dalam sarung tangan, sarung itu tetap
sarung, tetapi sekarang ada sesuatu yang hidup di dalamnya. Setelah tangan memasuki
sarung tangan, maka sarung tangan mulai memiliki ekspresi yang
hidup. Pada prinsipnya, kebajikan-kebajikan kita juga demikian. Jika
kebajikan-kebajikan kita tidak diduduki oleh Kristus dan mengekspresikan Dia, semuanya
itu hampa dan kekurangan hayat yang sejati. Tetapi bila semua itu diduduki oleh
Kristus yang hidup, semuanya itu akan dipenuhi dengan realitas dan menjadi
ekspresi Kristus.
Dalam menyampaikan perkataan ini saya secara khusus berbeban
terhadap kaum muda. Mungkin kaum muda tidak menyadari betapa banyaknya berkat
yang mereka terima, karena mereka dapat mendengar dan menerima perkataan
tentang kehidupan orang Kristen ini. Lebih dari lima puluh tahun yang lampau,
banyak di antara kita menuntut Tuhan dengan ngotot, tetapi tidak ada kesempatan
untuk mendengarkan perkataan yang kalian dengar hari ini. Jika kita mempunyai
kesempatan itu, kita akan rela membayar harga apa pun untuk perkataan yang demikian.
Tetapi tahun demi tahun berlalu, yang saya kumpulkan hanya kelongsongannya.
Kaum muda, alangkah kayanya berkat yang kalian terima! Sampai-sampai mengetahui
istilah “kesatuan organik” pun adalah satu berkat. Selagi saya muda, saya sama
sekali tidak mengetahui apa-apa yang organik dalam kehidupan kristiani.
Alangkah indah dan bahagianya kita dapat mengenal Filipi 4:5-9 yang
menunjukkan tentang ekspresi yang jelas dari kehidupan yang memperhidupkan
Kristus! Dalam lukisan ini kita nampak bahwa kita harus memiliki kebaikan hati
dan penawar kekhawatiran. Lagi pula, kita perlu keenam aspek pengendali dari
kehidupan yang memperhidupkan Kristus. Alangkah indahnya bila kita nampak
hal-hal ini! Saya harap banyak di antara kita, terutama kaum muda, berdoa bagi hal-hal
ini, mendoabacakan ayat-ayat yang membicarakan hal-hal ini, bersekutu tentang
hal-hal ini, dan saling bersaksi tentang hal-hal ini. Dalam bagian Surat
Filipi ini masih ada daerah yang luas untuk kita jelajahi, dan ada kekayaan
yang tidak kunjung habis untuk kita cari dan alami.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 2, Berita 28
No comments:
Post a Comment