Pembacaan Alkitab: Flp. 3:13-16
Orang-orang yang telah dewasa penuh tetap perlu memiliki pikiran
untuk mengejar Kristus. Pada saat Paulus menulis Kitab Filipi, ia sudah dewasa
penuh, tetapi ia masih terus bertumbuh. Ini membuktikan bahwa dewasa atau
matang pun mungkin masih relatif. Hari ini tidak seorang pun di antara
kita yang dapat berkata bahwa kita telah mencapai sasaran. Walau kita mungkin
bukan orang yang hijau dan mungkin kita benar-benar telah lumayan dewasa,
tetapi kita masih belum mencapai sasaran.
Menurut ayat 15, “kita yang sempurna” harus “berpikir demikian”.
Fokus surat ini adalah menanggulangi pikiran kaum beriman Filipi. Pikiran
merupakan bagian utama dari jiwa. Dalam surat ini Paulus berpesan kepada mereka
untuk berjuang bersama dalam satu jiwa dengan Injil yang dipersonifikasikan
(1:27), memikirkan hal yang sama, bersatu dalam jiwa, bahkan memikirkan satu
hal (2:2; 4:2), agar pikiran yang ada dalam Kristus juga ada dalam mereka
(2:5), pula memiliki satu pikiran yang berpusat pada perkara menuntut dan mendapatkan
Kristus sepenuhnya. Bila pikiran kita dipenuhi sedemikian rupa, kita akan
memiliki pikiran yang sama, memikirkan hal yang sama, bahkan memikirkan satu
perkara, mendapatkan Kristus sepenuhnya; bersatu dalam jiwa, jiwa yang sama
(2:20), dan menjadi satu jiwa.
Perkataan Paulus dalam ayat 15 menyiratkan bahwa jika kita tidak
berpikiran demikian, kita mungkin masih hijau. Tidak memiliki pikiran yang demikian
merupakan satu tanda bahwa kita belum dewasa penuh. Ketika kita memikirkan
situasi di kalangan orang Kristen hari ini, kita nampak banyak sekali keadaan
yang kekanak-kanakan. Tidak banyak orang beriman yang memiliki pikiran demikian,
yaitu pikiran yang menuntut kenikmatan akan Kristus dan memperoleh Kristus sepenuhnya.
Dalam pemulihan Tuhan, kita harus memiliki satu sasaran, dan sasaran ini seharusnya
ialah mengejar Kristus, agar kita dapat memiliki kenikmatan paling penuh akan
Kristus, dan dapat mendapatkan Dia sepenuhnya.
Perkataan Paulus dalam ayat 15 menunjukkan keyakinannya bahwa
hanya ada satu sasaran. Karena keyakinan ini, ia dapat berkata, “Jikalau lain pikiranmu tentang salah satu hal,
hal itu akan dinyatakan Allah juga
kepadamu.” Paulus tidak mengatakan bahwa orang-orang Kristen tidak
mempunyai sasaran lain, melainkan ia berkata bahwa Allah akan menyatakan hal itu
kepada mereka.
Kita semua perlu nampak sasaran Allah yang unik. Kita bersyukur
kepada Tuhan karena selama tahun-tahun ini sasaran Allah telah menjaga kita
dari penyelewengan. Kita mudah sekali diselewengkan dalam kehidupan kristiani
kita, sebab banyak sekali faktor penyelewengan yang mengelilingi kita. Jika
kita tidak mempunyai sasaran yang pasti, sasaran yang unik, yakni sasaran yang ditetapkan
Allah dalam kekekalan, dan berpegang teguh padanya, pada akhirnya kita akan
diselewengkan. Satu-satunya hal yang dapat menjaga kita di atas jalan Allah ialah
sasaran yang unik ini — Kristus sebagai kenikmatan kita yang tertinggi dan perolehan
kita yang paling puncak. Jika kita memiliki sasaran ini sebagai sasaran kita
yang terakhir, kita akan terlindung.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 2, Berita 24
No comments:
Post a Comment