Pembacaan Alkitab: Flp. 3:12-14
Paulus telah benar-benar mengalami dan mendapatkan Kristus,
tetapi ia tidak menganggap dirinya sendiri telah sepenuhnya mengalami Kristus
atau dengan tuntas telah mendapatkan Dia. Ia masih berusaha sekuatnya berlari
kepada tujuan tersebut, mendapatkan Kristus sampai tingkat yang paling penuh. Untuk mendapatkan
Kristus sampai tingkat yang paling penuh, Paulus bukan hanya meninggalkan pengalaman-pengalamannya
dalam agama Yahudi, tetapi juga tidak tinggal dalam pengalamannya yang lampau akan
Kristus. Ia telah melupakan hal-hal yang lalu. Bagaimanapun sejatinya
pengalaman-pengalaman kita yang lampau, bila kita tidak melupakannya, tetapi tinggal
di dalamnya, hal itu akan menghalangi penuntutan kita selanjutnya terhadap
Kristus.
Dalam ayat 13 Paulus mengatakan bahwa ia mengarahkan diri kepada
apa yang di hadapannya. Dia tahu bahwa Kristus itu kaya tak terduga, masih ada ruang
lingkup kekayaan-Nya yang luas untuk dimiliki. Dia berlari ke depan guna
mendapatkan kekayaan-kekayaan itu, dan maju lebih ke depan untuk memasuki ruang
lingkup tersebut. Paulus berlari-lari menuju sasaran demi meraih pahala (hadiah).
Kristus adalah sasaran dan pahala itu. Sasaran itu adalah kenikmatan dan perolehan
yang sempurna akan Kristus, dan pahala ialah kenikmatan yang tertinggi akan
Kristus dalam Kerajaan Seribu Tahun sebagai pahala bagi pelari-pelari
yang menang dari perlombaan Perjanjian Baru. Demi mencapai sasaran mendapatkan
pahala ini, Paulus berlatih untuk melupakan apa yang telah di belakang dan
mengarahkan diri kepada apa yang di hadapannya. Inilah jalan untuk mendapatkan
Kristus melalui mengejar Dia.
Meskipun Paulus adalah orang kudus yang matang dan rasul yang sangat
berpengalaman, ia mengatakan bahwa dirinya masih belum memperoleh dan belum
sempurna. Dia tidak menganggap dirinya telah memperoleh kenikmatan yang penuh
akan Kristus, atau telah benar-benar matang dalam hayat. Sudah tentu ia telah
memperoleh keselamatan bersama melalui iman bersama (1 Tim. 1:14-16), tetapi ia
tetap mengejar Kristus demi mendapatkan Dia. Lagi pula, Paulus juga menuntut
Kristus demi memiliki bagian ekstra dari kebangkitan. Untuk berbagian dalam
kebangkitan ini, yaitu kebangkitan yang unggul, kita harus mengejar,
berlari-lari dalam perlombaan, dan menyelesaikan perjalanan kita dengan
berkemenangan.
Aspek pertama dari jalan untuk mengejar Kristus ialah jangan
menganggap diri sendiri telah memperoleh. Selanjutnya, kita perlu melakukan
satu hal: melupakan apa yang
telah di belakang dan mengarahkan diri kepada apa yang
di depan. Sasaran yang kita kejar ialah kenikmatan penuh akan Kristus,
sedangkan pahala ialah kenikmatan ekstra akan Kristus. Saya percaya bahwa
bagian ekstra dari kenikmatan akan Kristus ini akan terjadi dalam Kerajaan
Seribu Tahun. Dalam Kerajaan Seribu Tahun, para pemenang akan menikmati Kristus
secara khusus. Kenikmatan khusus akan Kristus ini sepadan dengan kebangkitan
yang unggul dalam ayat 11. Kebangkitan yang unggul ini boleh kita ibaratkan
dengan pengalaman beberapa murid kelas terakhir dari Sekolah Menengah Atas.
Pada waktu “lulus”, beberapa murid yang luar biasa akan menikmati bagian
kehormatan yang ekstra. Walau yang lulus pada waktu yang sama berjumlah ratusan,
tetapi hanya sejumlah kecil itu yang menikmati bagian yang khusus. Demikian
pula, semua orang beriman yang mati sebelum kedatangan Tuhan akan dibangkitkan,
tetapi ada beberapa di antaranya yang akan menikmati kebangkitan yang khusus,
kebangkitan yang unggul. Paulus menyebutnya kebangkitan yang unggul dari antara
orang mati, suatu pahala yang diberikan kepada mereka yang berhasil dalam
menempuh perlombaan Perjanjian Baru.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 2, Berita 23
No comments:
Post a Comment