Pembacaan Alkitab: Flp. 3:8-11
Menurut konsepsi Paulus dalam
3:8-11, jika kita ingin mengenal Kristus, pertama-tama kita harus ditemukan di
dalam Dia. Tidak hanya demikian, untuk ditemukan di dalam-Nya, kita perlu
menganggap semuanya rugi karena kemustikaan pengenalan akan Kristus dan
kemudian melepaskan semuanya dan menganggapnya sampah. Hanya bila kita memiliki
kemustikaan pengenalan akan Kristus, visi tentang Kristus yang mustika dan yang
nilai-Nya melampaui segalanya, barulah kita dapat dengan rela melepaskan segala
sesuatu dan menganggapnya sampah. Lalu kita akan memperoleh Kristus dan
ditemukan di dalam-Nya. Kita akan menjadi orang-orang yang hidup di dalam
Kristus dan ditemukan oleh orang di dalam Kristus. Jika kita ditemukan orang di
dalam Dia, kita pasti akan mengenal Dia.
Paulus hidup dalam suatu keadaan
bukan dengan kebenarannya sendiri, melainkan dengan kebenaran yang berasal dari
Allah, untuk mengenal (mengalami) Kristus dan kuasa kebangkitan-Nya dan
persekutuan penderitaan-Nya. Untuk mendapatkan kemustikaan pengenalan akan
Kristus dalam ayat 8, kita perlu memiliki wahyu. Tetapi untuk mengenal Dia yang
disebutkan dalam ayat 10, kita perlu pengalaman, yaitu memiliki pengenalan akan
Kristus dalam pengalaman, mengalami Kristus dalam pengenalan yang penuh akan
Dia. Mula-mula Paulus menerima wahyu akan Kristus, lalu ia menuntut pengalaman
akan Kristus, yaitu mengenal dan menikmati Kristus dalam pengalaman.
Setelah kita menerima kemustikaan
pengenalan akan Kristus, barulah kita rela melepaskan segalanya dan
menganggapnya sampah supaya memperoleh Kristus dan ditemukan di dalam Dia.
Hasilnya, kita akan mengenal Kristus dalam pengalaman. Sebab itu, ayat 9
berasal dari ayat 8, dan ayat 10 berasal dari ayat 9. Jika kita tidak memiliki
kemustikaan pengenalan akan Kristus (ayat 8), kita tidak akan ditemukan di
dalam Kristus, sebab bila kita memiliki kemustikaan pengenalan akan Kristus,
barulah kita mau melepaskan segalanya dan menganggapnya sampah, supaya
memperoleh Kristus dan ditemukan di dalam Dia. Kemudian, begitu kita sudah
memperoleh Kristus dan ditemukan di dalam Kristus, kita akan mengenal Dia,
yakni kita akan menikmati Dia dan mengalami Dia.
Pengalaman kita akan Kristus tidak
dapat melampaui kemustikaan pengenalan kita akan Kristus. Sebaliknya,
kemustikaan pengenalan kita akan Kristus selalu melampaui pengalaman kita akan
Kristus. Tidak pernah terjadi pengalaman seorang beriman akan Kristus melampaui
pengenalannya akan Kristus. Jika kita tidak memiliki pengenalan akan Kristus
yang lebih tinggi, tidak mungkin kita mempunyai satu pengalaman yang lebih
tinggi akan Kristus. Itulah sebabnya sangatlah penting bahwa kita tidak
dibatasi oleh pengenalan kita yang lampau akan Kristus.
Kemustikaan pengenalan akan
Kristus akan menarik kita kepada Kristus dan menggerakkan kita untuk melepaskan
setiap hal yang bukan Dia. Jika kita nampak kemustikaan nilai Kristus, kita
tidak saja akan rela menganggap rugi hal-hal yang duniawi dan materi, bahkan
budaya, agama, dan filsafat pun kita anggap rugi. Saya ulangi, kemustikaan
pengenalan akan Kristus itulah yang menyebabkan kita membuang hal-hal yang
lain, supaya kita dapat memperoleh Kristus dan ditemukan orang di dalam Dia.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 1, Berita 21
No comments:
Post a Comment