Hitstat

04 November 2013

Filipi - Minggu 11 Senin



Pembacaan Alkitab: Flp. 3:8-11


Menurut konsepsi Paulus dalam 3:8-11, jika kita ingin mengenal Kristus, pertama-tama kita harus ditemukan di dalam Dia. Tidak hanya demikian, untuk ditemukan di dalam-Nya, kita perlu menganggap semuanya rugi karena kemustikaan pengenalan akan Kristus dan kemudian melepaskan semuanya dan menganggapnya sampah. Hanya bila kita memiliki kemustikaan pengenalan akan Kristus, visi tentang Kristus yang mustika dan yang nilai-Nya melampaui segalanya, barulah kita dapat dengan rela melepaskan segala sesuatu dan menganggapnya sampah. Lalu kita akan memperoleh Kristus dan ditemukan di dalam-Nya. Kita akan menjadi orang-orang yang hidup di dalam Kristus dan ditemukan oleh orang di dalam Kristus. Jika kita ditemukan orang di dalam Dia, kita pasti akan mengenal Dia.

Paulus hidup dalam suatu keadaan bukan dengan kebenarannya sendiri, melainkan dengan kebenaran yang berasal dari Allah, untuk mengenal (mengalami) Kristus dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan penderitaan-Nya. Untuk mendapatkan kemustikaan pengenalan akan Kristus dalam ayat 8, kita perlu memiliki wahyu. Tetapi untuk mengenal Dia yang disebutkan dalam ayat 10, kita perlu pengalaman, yaitu memiliki pengenalan akan Kristus dalam pengalaman, mengalami Kristus dalam pengenalan yang penuh akan Dia. Mula-mula Paulus menerima wahyu akan Kristus, lalu ia menuntut pengalaman akan Kristus, yaitu mengenal dan menikmati Kristus dalam pengalaman.

Setelah kita menerima kemustikaan pengenalan akan Kristus, barulah kita rela melepaskan segalanya dan menganggapnya sampah supaya memperoleh Kristus dan ditemukan di dalam Dia. Hasilnya, kita akan mengenal Kristus dalam pengalaman. Sebab itu, ayat 9 berasal dari ayat 8, dan ayat 10 berasal dari ayat 9. Jika kita tidak memiliki kemustikaan pengenalan akan Kristus (ayat 8), kita tidak akan ditemukan di dalam Kristus, sebab bila kita memiliki kemustikaan pengenalan akan Kristus, barulah kita mau melepaskan segalanya dan menganggapnya sampah, supaya memperoleh Kristus dan ditemukan di dalam Dia. Kemudian, begitu kita sudah memperoleh Kristus dan ditemukan di dalam Kristus, kita akan mengenal Dia, yakni kita akan menikmati Dia dan mengalami Dia.

Pengalaman kita akan Kristus tidak dapat melampaui kemustikaan pengenalan kita akan Kristus. Sebaliknya, kemustikaan pengenalan kita akan Kristus selalu melampaui pengalaman kita akan Kristus. Tidak pernah terjadi pengalaman seorang beriman akan Kristus melampaui pengenalannya akan Kristus. Jika kita tidak memiliki pengenalan akan Kristus yang lebih tinggi, tidak mungkin kita mempunyai satu pengalaman yang lebih tinggi akan Kristus. Itulah sebabnya sangatlah penting bahwa kita tidak dibatasi oleh pengenalan kita yang lampau akan Kristus.

Kemustikaan pengenalan akan Kristus akan menarik kita kepada Kristus dan menggerakkan kita untuk melepaskan setiap hal yang bukan Dia. Jika kita nampak kemustikaan nilai Kristus, kita tidak saja akan rela menganggap rugi hal-hal yang duniawi dan materi, bahkan budaya, agama, dan filsafat pun kita anggap rugi. Saya ulangi, kemustikaan pengenalan akan Kristus itulah yang menyebabkan kita membuang hal-hal yang lain, supaya kita dapat memperoleh Kristus dan ditemukan orang di dalam Dia.


Sumber: Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 1, Berita 21

No comments: