Hitstat

25 November 2013

Filipi - Minggu 14 Senin



Pembacaan Alkitab: Flp. 4:5-9


Pasal 4 adalah kata kesimpulan. Ketika Paulus menyusun kata kesimpulan ini, ia tetap dimotivasi oleh faktor-faktor yang menggerakkannya menulis ketiga pasal yang pertama. Dia tetap menggumuli masalah-masalah seperti memikirkan hal yang sama melalui mengejar Kristus dan bersukacita dalam Kristus, guna menikmati kekayaan Kristus. Dalam ketiga pasal yang pertama dari Surat Filipi Paulus menunjukkan realitas batiniah pengalaman terhadap Kristus. Tetapi sebelum pasal 4, ia tidak memberikan penjelasan tentang ekspresi lahiriah dari realitas ini. Jika kita menikmati Kristus dan mengalami Dia, kita akan memiliki suatu realitas batiniah tertentu. Realitas batiniah yang demikian selalu menghasilkan suatu ekspresi lahiriah. Dalam 4:5-9 kita jumpai satu ekspresi lengkap dari realitas batiniah ini, satu ekspresi lengkap dari kehidupan yang memperhidupkan Kristus.

Walaupun Surat Filipi sangat pendek, tetapi faktor-faktor yang menjadi motivasi penulisan surat ini sangatlah kaya dan dalam. Dalam berita-berita ini kita giat menggali kedalaman Surat Filipi dan menyingkap faktor-faktor ini. Inilah juga yang menjadi tujuan kita dalam mengkaji pasal 4. Apakah faktor yang menjadi motivasi Paulus untuk menulis pasal kesimpulan sedemikian? Mengapa setelah mengatakan bersukacita dalam Tuhan ia segera mengatakan tentang kebaikan hati dan tanpa khawatir? Mengapa ia meneruskan dengan menyebut beberapa kebajikan, dan mengapa dalam kebajikan itu tidak mencakup misalnya kekudusan, kemenangan, dan kesabaran? Faktor dasar dalam batin Paulus yang menggerakkan dia untuk menulis perkataan kesimpulan ini ialah perlunya menunjukkan ekspresi suatu kehidupan yang memperhidupkan Kristus, yang mengambil Kristus sebagai teladan, yang menganggap hal-hal yang agamis, filosofis, dan budaya sebagai sampah, dan yang menikmati Kristus sebagai segala-galanya. Inilah motivasi Paulus dalam menyusun pasal 4 sebagai kata kesimpulan dari Surat Kiriman ini.

Aspek pertama dari ekspresi kehidupan yang memperhidupkan Kristus ialah kebaikan hati. Filipi 4:5 mengatakan, “Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang.” Setelah ini akan kita lihat bahwa aspek kedua adalah tanpa khawatir. Dalam kehidupan yang memperhidupkan Kristus terdapat kebaikan hati, tanpa khawatir, tanpa gelisah. Paulus menganggap kebaikan hati dan tanpa khawatir ini sebagai kedua aspek utama dalam ekspresi kehidupan yang memperhidupkan Kristus.

Kehidupan yang memperhidupkan Kristus adalah teduh, sentosa, damai, dan tenang. Sebaliknya, kehidupan yang rusuh atau penuh gejolak adalah kehidupan yang memperhidupkan Iblis. Kebaikan hati merupakan unsur terpenting dari kehidupan yang tenang. Kebaikan hati berarti memperlakukan orang dengan patut, tenggang rasa, memperhatikan orang lain, tidak kaku dalam menuntut hak absah seseorang. Jika kita ingin menempuh hidup yang tenang, kita harus mempunyai kebaikan hati.

Kebaikan hati mencakup kesabaran dan kepatutan (kepantasan); tetapi tidak hanya ini saja. Jika Anda memiliki kebaikan hati, Anda tidak akan berbantah-bantah, bertengkar, atau berdebat dengan orang lain. Boleh jadi ada banyak hal yang bisa Anda katakan, tetapi Anda bisa bersabar dan pantas menghadapi orang lain, tidak berkata apa-apa untuk menangkis hasutan atau rangsangan.


Sumber: Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 2, Berita 27

No comments: