Pembacaan Alkitab: Flp. 3:17-21
Dalam ayat 20 Paulus berkata, “Karena kewargaan kita terdapat di dalam surga dan dari situ juga kita
menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat.” Karena kewargaan kita
ada di surga, maka kita tidak seharusnya diduduki oleh hal-hal duniawi atau
hal-hal materi bagi eksistensi kita. Kita jangan menilai hal-hal materi
terlampau tinggi. Ini tentu tidak berarti bahwa kita tidak boleh memperhatikan
makanan, pakaian, perumahan, dan transportasi kita yang pantas. Kita
benar-benar memerlukan hal-hal tersebut, tetapi apa pun yang melampaui
kebutuhan, termasuk dalam kategori menuruti hawa nafsu. Pelampiasan hawa nafsu
yang sedemikian ini harus dihakimi. Jika kita mencintai hal-hal duniawi yang diperlukan
bagi kehidupan manusia, itu berarti kita tidak memustikakan kewargaan surgawi
kita. Semoga kita semua ingat bahwa kewargaan kita ada di dalam surga dan kita
adalah umat surgawi yang menumpang tinggal di bumi. Jika kita mempunyai
makanan, pakaian, rumah, dan kendaraan untuk mempertahankan hidup kita, kita
sudah harus merasa puas. Janganlah melampiaskan keinginan diri kita di dalam
hal-hal duniawi atau materi yang mana pun.
Dari surga kita menantikan seorang Juruselamat, yaitu Tuhan
Yesus Kristus, yang “akan mengubah tubuh
kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut
kuasa-Nya yang dapat menaklukkan
segala sesuatu
kepada diri-Nya.” Transfigurasi (pengubahan
bentuk) tubuh kita adalah perampungan akhir dari keselamatan Allah. Dalam
keselamatan-Nya, Allah pertama-tama melahirkan kembali roh kita (Yoh. 3:6), dan
sekarang Ia sedang mengubah (mentransformasi) jiwa kita (Roma 12:2), dan terakhir,
Ia akan mentransfigurasi tubuh kita, membuat kita sama dengan Kristus dalam
ketiga bagian diri kita.
Dalam ayat 21 Paulus mengatakan bahwa tubuh kita adalah “tubuh yang hina”. Ini melukiskan tubuh
alamiah kita yang terbuat dari debu yang tidak berharga (Kej. 2:7) dan dirusak
oleh dosa, kelemahan, penyakit, dan kematian (Rm. 6:6; 7:24; 8:11). Tetapi pada
suatu hari tubuh ini akan ditransfigurasi dan diserupakan dengan tubuh Kristus
yang mulia. Tubuh Kristus yang mulia adalah tubuh kebangkitan-Nya yang dijenuhi
oleh kemuliaan Allah (Luk. 24:26) dan melampaui perusakan dan kematian (Rm. 6:9).
Tidak peduli bagaimana kita merawat dan mengenakan pakaian pada
tubuh kita, atau menumpang mobil jenis apa untuk transportasi kita, ataupun
mendiami tempat tinggal yang bagaimana, tubuh kita tetap adalah tubuh yang hina.
Anda boleh mengistirahatkan tubuh Anda di atas ranjang yang terindah dan termahal,
tubuh Anda tetaplah hina. Akan tetapi, kita tidak boleh membenci atau
menyepelekan tubuh kita. Jika kita menyepelekan tubuh kita, kita akan melakukan
ajaran pertapaan. Pada hakikatnya, kita harus mengasihi tubuh kita karena
Tuhan. Kita harus memperhatikan tubuh, tidak membiarkannya menuruti hawa
nafsunya sendiri. Pada suatu hari, Tuhan Yesus akan datang dan akan mentransfigurasi
tubuh yang hina ini dan
menyerupakannya dengan tubuh-Nya yang mulia.
Dalam ayat 21 Paulus berkata bahwa transfigurasi tubuh yang hina
ini adalah “menurut kuasa-Nya yang dapat
menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya.” Transfigurasi tubuh kita
tergenap dengan kuasa besar Tuhan yang menaklukkan segala sesuatu kepada
diri-Nya (Ef. 1:19-22). Ini adalah kuasa yang luar biasa dalam alam semesta.
|
Sumber:
Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 2, Berita 25
No comments:
Post a Comment