Pembacaan Alkitab: Flp. 3:8-9
Memiliki pengertian doktrinal
tentang ditemukannya kita di dalam Kristus adalah satu hal, ditemukannya kita
di dalam Kristus dalam kehidupan sehari-hari adalah satu hal yang lain. Jika
saya mengunjungi Anda di rumah Anda, di manakah saya akan menemukan Anda?
Apakah Anda di dalam perilaku Anda yang baik, atau di dalam Kristus? Tempat
kita berada ketika orang lain mengamati kita, menunjukkan ruang lingkup hidup
kita. Jika kita hidup dalam budaya, kita akan ditemukan orang di dalam budaya.
Jika kita berada dalam perilaku kita yang baik, kita akan ditemukan orang di
dalam perilaku kita. Di mana saja kita hidup, di situlah kita akan dilihat,
diamati, dan ditemukan oleh orang lain. Ketika Paulus masih hidup di dalam
hukum Taurat, ia ditemukan orang di dalam hukum Taurat. Tetapi pada suatu hari,
ia mulai memiliki kemustikaan pengenalan akan Kristus. Ia nampak visi bahwa
Kristus seharusnya menjadi segala sesuatunya: kasih, kebajikan, kerendahan
hati, hikmat, kesabaran, keinginan, sikap, dan bahkan perkataan, ucapan, dan
penampilannya. Karena kemustikaan pengenalan akan Kristus ini, maka ia rela
menganggap segalanya rugi. Lagi pula, ia melepaskan segala sesuatu dan
menganggapnya sampah, agar dapat memperoleh Kristus dan ditemukan di dalam Dia.
Jika kita memperoleh Kristus dan
hidup di dalam Dia, Dia yang sebagai kebenaran kita akan menjadi ekspresi kita
baik di hadapan Allah maupun manusia. Demikian, kita tidak hanya ditemukan di
dalam Kristus secara menyeluruh, tetapi kita juga akan ditemukan di dalam
kebenaran yang adalah Kristus sendiri, diperhidupkan dari kita. Ketika kita
ditemukan di dalam Kristus, barulah Kristus merasa puas. Demikian pula,
orang-orang yang melayani Tuhan baru merasa sukacita dan puas bila semua orang
beriman ditemukan di dalam Kristus.
Jika Anda mengunjungi negeri lain
dan tinggal di rumah seorang saudara, Anda boleh jadi merasa tidak mungkin
menghindari selera nasional yang berlaku di situ. Ini dikarenakan kita semua
masih berada di bawah pengaruh tradisi enam ribu tahun. Ketika Paulus menulis
Filipi 3, dalam lubuk hatinya ia menyadari bahwa corak-corak tradisional dari
kehidupan manusia telah menduduki setiap orang. Entah seseorang penuh dosa atau
tidak, entah bermoral atau amoral, orang itu telah diduduki oleh sesuatu yang
bukan Kristus, yaitu oleh unsur-unsur sejarah manusia sepanjang ribuan tahun
itu. Kita dapat menyebutnya tradisi manusia enam ribu tahun.
Kalau kita ingin ditemukan orang
di dalam Kristus, tidak di dalam tradisi enam ribu tahun, kita harus mau
melupakan masa lalu kita, bahkan kehidupan kristiani kita yang lalu,
merendahkan diri kita di hadapan Tuhan dan mohon Dia membelaskasihani kita.
Dalam pemulihan Tuhan, kita sedang menghadapi sebuah batu raksasa yang
merintangi jalan kita. Banyak di antara kita yang kelihatannya tidak berdaya
untuk maju ke depan. Tidak hanya demikian, banyak di antara kita yang tiba pada
suatu tahap di mana seolah-olah Tuhan pun sukar berjalan di dalam kita. Hal ini
sangat erat hubungannya dengan fakta ketika orang lain melihat kita, kemungkinan
besar kita ditemukan di dalam sesuatu yang bukan Kristus.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 1, Berita 20
No comments:
Post a Comment