Pembacaan
Alkitab: Kol. 1:24; Why. 1:9; 2 Kor. 1:5-6
Dalam Wahyu 1:9 Yohanes mengatakan bahwa dia adalah “ikut serta dalam kesusahan, dalam kerajaan
dan dalam ketekunan dalam Yesus” (Tl.). Mengatakan bahwa kita ikut serta
dalam kesusahan, dalam kerajaan, dan dalam ketekunan dalam Yesus menunjukkan
bahwa kita menderita. Ketika Yesus hidup di bumi sebagai seorang manusia, Dia menderita
terus-menerus. Menurut riwayat hidup-Nya, nama-Nya Yesus menunjukkan seorang
yang menderita susah, seorang manusia yang penuh kesengsaraan (Yes. 53:3).
Sebab itu, ikut serta dalam kesusahan dalam Yesus berarti menderita dan teraniaya
ketika kita mengikuti Yesus orang Nazaret ini. Kitab Wahyu adalah untuk mereka
yang menderita susah dalam Yesus. Selagi kita menantikan kedatangan Tuhan, kita
harus mau menderita. Penderitaan ini adalah untuk Tubuh, gereja. Kita harus
ikut serta dalam penderitaan Yesus untuk gereja.
Ketika Yesus berada di bumi, Dia dianiaya oleh agama Yahudi, agama yang dibentuk
menurut firman Allah. Yohanes 5:16 mengatakan bahwa orang-orang Yahudi menganiaya Yesus sebab
Dia telah melanggar Sabat mereka. Orang yang agamis tidak dapat membiarkan
pelanggaran atas peraturan-peraturan mereka. Setiap pelanggaran atas
peraturanperaturan agama mereka akan membangkitkan penganiayaan. Ketika Yesus melanggar
Sabat, maka para agamawan Yahudi menganiaya-Nya bahkan berusaha membunuh-Nya.
Akhirnya, agama berhasil menjatuhkan hukuman mati kepada Yesus.
Sama seperti agama telah menganiaya Yesus, agama juga menganiaya
para pengikut Yesus. Dari Kitab Kisah Para Rasul kita mengetahui bahwa
orang-orang Yahudi bangkit melawan para rasul di dalam sinagoga-sinagoga
mereka. Paulus sangat banyak menderita penganiayaan semacam ini. Yohanes,
penulis Kitab Wahyu, juga mengalaminya. Yohanes dibuang ke Pulau Patmos “oleh
karena firman Allah dan kesaksian Yesus”. Dia menjadi seorang sekutu dalam
penderitaan kesengsaraan di dalam Yesus.
Penganiayaan terhadap Tuhan Yesus tidak saja berasal dari dunia
sekuler, tetapi juga dari dunia agama. Dalam Kitab Kisah Para Rasul kita nampak
situasi penganiayaan terhadap para rasul adalah sama. Tentangan datang terutama
bukan dari orang-orang bukan Yahudi, tetapi dari agama Yahudi. Demikian pula,
banyak sekali martir yang menderita aniaya dalam tangan agama. Agama selalu
menganiaya para pengikut Yesus yang sejati. Sekarang adalah giliran kita
mengalami aniaya, penderitaan ini untuk pembangunan Tubuh Kristus. Selama
tahun-tahun saya di China bersama Saudara Watchman Nee, saya melihat betapa
beratnya dia dianiaya oleh agama. Desas-desus, tentangan, dan kecaman berasal
dari kaum agamawan. Dalam kelicikannya, Iblis, si Jahat, menggunakan agama
untuk melawan dan menganiaya orang-orang yang mengikut Tuhan Yesus. Sebab itu, seperti
Yohanes di Pulau Patmos, kita pun harus ikut serta dalam kesusahan dalam Yesus.
Dengan demikian kita menggenapkan apa yang kurang pada penderitaan Kristus
untuk gereja.
Kita perlu mengikuti para rasul yang semula dalam menggenapkan
kekurangan pada penderitaan Kristus untuk gereja. Kita pun perlu mengambil
bagian dalam persekutuan penderitaan Kristus untuk pembangunan gereja. Sasaran pekerjaan
kristiani kita haruslah pembangunan gereja. Namun, jika kita hanya
memperhatikan aktivitas-aktivitas seperti memberitakan Injil atau mengajarkan
Alkitab, kita mungkin disambut baik dan diapresiasi, tetapi jika sasaran
pengkhotbahan dan pengajaran kita adalah pembangunan gereja, kita akan
ditentang oleh orang-orang yang agamis.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 1, Berita 12
2 comments:
Apa bedanya antara aktivitas-aktivitas seperti pemberitaan injil/pengajaran Alkitab dengan pembangunan gereja, dalam kutipan diatas? Bukankah pembangunan gereja juga memerlukan pemberitaan injil dan pengajaran Alkitab?
Pemberitaan Injil/Pengajaran Alkitab memang diperlukan untuk pembangunan gereja. Tetapi jika kita hanya memperhatikan pemberitaan Injil/pengajaran Alkitab, itu belum tentu membangun gereja, dan aktifitas seperti itu bukanlah yang diinginkan oleh Allah, karena yang Allah inginkan adalah gereja yang terbangun.
Post a Comment